Ilustrasi mengukur lingkar perut . (Sumber gambar : Freepik/Stefamerpik)

Body Contouring, Prosedur Medis Bikin Perut Ramping & Kencang

28 June 2024   |   12:00 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Memiliki tubuh ramping menjadi impian bagi banyak orang. Namun, penderita obesitas atau berat badan berlebih di Indonesia terus meningkat, terutama pada usia muda. Di sisi lain, upaya untuk diet agar tubuh menjadi ideal terbilang sulit dijalani bagi sebagian orang. 

Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dr.Qori Haly, mengatakan pada 2024, sebanyak 6,53 persen laki-laki dewasa dan 16,58 persen dewasa perempuan dari total jumlah penduduk di Indonesia, mengalami obesitas. Sedangkan pada anak laki-laki mencapai 11,26 persen dan anak perempuan 10,30 persen. 

Baca juga: 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Defisit Kalori

“Artinya ada kenaikan peringkat obesitas Indonesia di usia muda dibanding negara lainnya di dunia,” ujarnya dikutip Hypeabis.id, Kamis (27/6/2024).

Dia menjelaskan kenaikan angka obesitas disebabkan oleh kemajuan teknologi sehingga merubah gaya hidup yang tadinya banyak bergerak menjadi lebih banyak duduk (sedentary). Kemajuan teknologi dapat menyebabkan stress dan depresi kejiwaan yang tinggi, produksi makanan dan minuman yang berkalori tinggi, transportasi yang semakin mudah sehingga jarang berjalan kaki, dan kesibukan yang tidak memungkinkan untuk berolahraga..

Kenaikan angka obesitas juga dipengaruhi zat-zat polutan baik gas, kimia dan radiasi yang mengakibatkan gangguan metabolisme dan organ tubuh. Semua itu menyebabkan terjadinya penumpukan lemak akibat kalori yang berlebihan dan menimbulkan beberapa penyakit komorbid seperti, Diabetes Mellitus, penyakit pembuluh darah jantung dan otak, dan gangguan organ seperti gagal ginjal. 

Penanganan obesitas memerlukan kerja suatu tim. Qori menyebut ada dua bagian yang saling berhubungan yaitu Body Slimming dan Body Contouring. Pada tahap awal akan dilakukan pemeriksaan kesehatan sesuai dengan usia dan kondisi saat itu. 

Usia di bawah 18 tahun akan dilakukan oleh dokter spesialis anak dan usia di atas 18 tahun dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut akan mencari masalah apa yang terjadi sebelum menjalani program dan melakukan pemeriksaan penunjang laboratorium serta radiologi.

Setelah dokter memutuskan apakah pasien dalam kondisi optimal untuk menjalani program atau perlu koreksi dan terapi, maka akan dilakukan pemilahan pertama. Apabila Indeks Massa Tubuh BMI di atas 40 atau di atas 35 dengan komorbid termasuk golongan ’Morbid Obese’ maka pilihannya adalah program ’Body Slimming’.

Body slimming yaitu menurunkan berat badan dengan cara tanpa operasi. Kamu hanya perlu mengatur pola makan dengan ahli gizi dan spesialis gizi medik, melakukan latihan fisik dengan bimbingan ahli fisioterapi atau dokter spesialis olahraga dan rehabilitasi medik .Selain itu, menjalani konsultasi dan terapi dari dokter spesialis penyakit dalam atau anak bagian endokrin maupun tumbuh kembang. 

Qori menerangkan apabila program penurunan berat badan tidak berhasil maka dapat dilakukan pembedahan Bariatrik (lambung) yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah digestif dan sedot lemak (liposuction) oleh spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik. Liposuction merupakan sedot lemak yang dilakukan secara bertahap untuk mengurangi lapisan lemak di bawah kulit bagian leher, dada, lengan atas, paha atas, bokong dan perut.

Kendati demikian, prosedur ini bukan untuk mengurangi lemak di dalam rongga perut. Pasalnya, untuk mengurangi lemak dalam rongga perut adalah mengurangi asupan kalori dan aktifitas fisik. 

Liposuction bukan cara untuk menurunkan berat badan tapi untuk mengurangi lapisan lemak dalam yang memungkinkan penurunan massa lemak di tubuh, namun lemak permukaan tetap ada untuk mempertahankan permukaan kulit rata tidak bergelombang.

“Lapisan lemak sisa ini yang akan bertambah apabila tidak menjaga asupan kalori setelah tindakan, jadi diperlukan pemeliharaan dengan menjaga makanan dan aktifitas fisik,” paparnya.

Untuk program Body Contouring, biasanya dilakukan apabila Indeks Massa Tubuh (BMI) di bawah 35. Body Contouring dapat membantu membentuk tubuh dan mengatasi area tertentu ketika penurunan berat badan tidak efektif atau setelah penurunan berat badan yang signifikan menghasilkan kulit berlebih. 

Qori menegaskan bahwa tujuan Body Contouring untuk membentuk tubuh menjadi sesuai yang diinginkan. Sebelum melakukan program Body Contouring pasien harus konsultasi dengan dokter mengenai pemeriksaan awal, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 

Setelah kondisi optimal untuk pembiusan dan pembedahan, maka akan di persiapkan tindakan. Beberapa syarat yang harus dilakukan pasien sebelum pembiusan seperti berhenti merokok, minum alkohol, minum vitamin, hormon dan pengencer darah dua minggu sebelum dan sesudah.

"Diperlukan puasa 6 jam sebelum dilakukan tindakan pembiusan sedasi atau umum,” tambahnya. 

Tindakan Body Contouring dapat berupa liposuction untuk mengurangi lapisan lemak bawah kulit, aplikasi untuk mengencangkan otot seperti di perut dan bokong. Selain itu, membuang kulit yang berlebih sehingga lebih kencang seperti di leher, lengan atas, dada, perut, bokong dan paha. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Destinasi Wisata Ramah Muslim di Hong Kong, Kuliner Halal sampai Masjid Megah

BERIKUTNYA

Film Ipar Adalah Maut Raih 3 Juta Penonton selama 2 Pekan Tayang di Bioskop

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: