Suasana liburan di Kebun Binatang Ragunan (Foto: Fanny Kusumawardhani)

Hypereport: Eksplorasi Ragam Wisata Edutainment pada Momen Liburan

26 June 2024   |   21:48 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Musim liburan sekolah menjadi momen tepat untuk mengajak anak-anak berwisata. Bukan hanya untuk hiburan, si kecil dapat diajak jalan-jalan ke destinasi dengan konsep bermain sambil belajar. Kegiatan liburan ini penting bagi anak-anak untuk rehat sejenak, sambil menikmati hiburan dengan sentuhan edukatif.

Saat ini, ada banyak pilihan wahana bermain anak dengan tema edutainment, alias education and entertainment. Destinasi wisata ini dirancang khusus untuk liburan keluarga yang aman dan menyenangkan sekaligus menjadi wahana pembelajaran.

Misalnya, museum interaktif. Tak hanya memajang benda-benda bersejarah. Tempat ini, bisa menjadi destinasi edutainment yang seru, karena terdapat media yang dapat disentuh, dimainkan, bahkan dipelajari langsung.

Bisa juga berkunjung ke kawasan agrowisata. Destinasi ini mengangkat konsep gabungan antara permainan dan alam. Di sini, akan berbagi pengalaman seru tentang pertanian, perkebunan, dan peternakan, di mana anak-anak dapat merasakan pengalaman langsung menanam, memetik buah dan sayuran, hingga memberi makan hewan ternak.

Opsi lain, bisa juga liburan ke kebun binatang, akuarium raksasa, atau desa wisata. Mengamati dan berinteraksi langsung dengan beragam jenis hewan di habitatnya bakal menjadi pengalaman seru untuk keluarga.  

Dalam Hypereport kali ini, hypeabis akan mengangkat destinasi wisata edutainment ramah anak, dan aktivitas menariknya, yang dapat menjadi media bermain sekaligus wahana belajar bagi si kecil.


1. Hypereport: Wisata Edutainment Ramah Anak, Penuh Aktivitas Menarik dan Menambah Wawasan

Destinasi wisata berbasis edutainment atau education dan entertainment, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan anak-anak saat berlibur. Tempat-tempat ini biasanya memiliki deretan aktivitas yang aman, menyenangkan, sekaligus edukatif untuk anak-anak.

Seperti kita tahu, bermain adalah hak hidup anak-anak yang harus dipenuhi dan telah dilindungi undang-undang. Baik orang tua, pemerintah, dan negara diajak untuk kembali memerhatikan dan memenuhi hak-hak anak, terutama hak untuk bermain dan mendapat pendidikan di tempat yang layak.

Wisata edutainment membuat pengalaman liburan anak menjadi lebih berkesan. Pasalnya, anak tidak hanya sekadar bermain, namun juga mendapat banyak pengetahuan baru dari kegiatan liburannya. Meski begitu, orangtua juga harus pintar-pintar dalam memilih sebuah destinasi berlibur anak. Selain asyik dan menyenangkan, harus diperhatikan juga apakah destinasi wisata tersebut ramah anak atau tidak.

Menurut Komisi Perlindungan Anak (KPAI), ada empat kriteria destinasi wisata yang disebut ramah anak. Hal ini meliputi keamanan, keselamatan, layanan, dan kepatuhan. Penyelenggara dan manajemen atraksi wisata harus memastikan jika sebuah wahana memberikan rasa aman dan nyaman untuk liburan anak, dengan mengutamakan aspek keselamatan jiwa.

Selain itu, fasilitas di destinasi wisata tersebut juga harus mudah diakses dan tidak membahayakan anak. Tak kalah penting, sebuah destinasi wisata ramah anak juga harus memiliki pelayanan security system berbasis kebutuhan anak.

Chusmeru, pengamat pariwisata sekaligus akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto memaparkan, negara kita memiliki banyak destinasi wisata edutainment, bahkan hampir ada di setiap kota-kota besar di Indonesia.

"Wisata edutainment atau eduwisata itu perpaduan antara rekreasi dengan edukasi, artinya anak bisa berekreasi sambil belajar," katanya pada Hypeabis.id.


2. Hypereport: Berwisata Sambil Belajar Kearifan Lokal Melalui Desa Wisata

Desa wisata merupakan destinasi wisata yang dapat dituju oleh para wisatawan untuk mengisi waktu libur sekolah. Tak hanya menawarkan pemandangan alam yang mempesona, tujuan liburan ini juga dapat menambah pengetahuan pengunjungnya – termasuk anak-anak.

Indonesia memiliki 74.000 desa dan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kearifan lokal yang ada di setiap desa menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang berkunjung.

Kearifan lokal itu bisa berbagai bentuk, seperti budaya, kuliner, kerajinan tangan, atau alam yang masih asri sehingga dapat menjadi tujuan wisata. Tidak hanya untuk wisatawan dewasa, desa wisata yang ada juga menjadi tujuan liburan yang ramah anak.

Anak-anak dapat belajar berbagai macam hal dan mendapatkan beragam ilmu pengetahuan saat berkunjung ke desa wisata. Salah satu di antaranya adalah desa wisata Pentingsari, Yogyakarta. Dalam laman Jaringan Desa Wisata (Jadesta), desa ini berada di kawasan lereng gunung Merapi dan hanya berjarak 12,5 kilomeer dari puncaknya.

Desa wisata yang berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu menyuguhkan kegiatan wisata pengalaman berupa pembelajaran dan interaksi tentang alam, lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, aneka seni tradisi, wirausaha, kehidupan sosial budaya dan kearifan lokal.


3. Hypereport: Wisata Museum Bangkit dengan Konsep Interaktif

Berbeda dengan kebanyakan museum yang ada dalam benak masyarakat, museum interaktif jauh dari kesan membosankan. Di tempat ini, para pengunjung terutama anak-anak dapat merasakan pengalaman seperti di tempat wahana bermain. Kesan kuno tentang museum yang telanjur melekat di masyarakat, membuat pengelola harus 'memutar otak' untuk mendatangkan pengunjung.

Padahal minat masyarakat dan potensi pasar museum interaktif di dalam negeri sangat besar. Tingginya keinginan banyak orang untuk mengunjungi museum yang menawarkan pengalaman berbeda itu – salah satunya – dapat dilihat dari jumlah pengunjung Indonesia Science Center.

Pegelola museum sains dan teknologi yang berada di Jakarta Timur itu mencatatkan peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. Direktur Utama Indonesia Science Center Didik Adiarsyah mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung museum mengalami peningkatan lebih dari 100 persen sepanjang 2023 jika dibandingkan dengan periode 2022.

Tinggi minat ke museum interaktif lantaran pengunjung bisa berinteraksi dengan koleksi yang ada di dalam museum. Mereka bisa menyentuhnya untuk merasakan pengalaman yang menarik seperti naik ke sebuah alat dan membuat rambut berdiri atau sebagainya.

Selain itu, berbagai inovasi program yang tersedia juga membuat museum sains dan teknologi ini menjadi tempat yang menyenangkan bagi banyak pengunjung – terutama anak-anak.

Salah satu contoh inovasi itu adalah program Treasure Hunt yang ditujukan untuk pengunjung rombongan. Program ini akan mengajak peserta untuk mencari dan membuka kotak/peti harta karun yang telah disiapkan oleh pengelola.

Peserta harus memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan sains untuk membuka kunci peti harta karun tersebut. Selain tertantang untuk memecahkan soal dan merasakan keseruan, mereka juga akan mendapatkan pengetahuan dalam permainan itu.


4. Hypereport: Vakansi dan Edukasi Mengenal Ragam Satwa Lucu dan Liar

Wisata edutainment membuat pengalaman liburan anak menjadi lebih berkesan. Pasalnya, anak tidak hanya sekadar bermain, namun juga mendapat banyak pengetahuan baru dari liburannya.
 
Walau begitu, orang tua juga mesti bijak dalam memilih sebuah destinasi berlibur anak. Tidak sekadar asyik dan seru, orang tua juga harus memastikan apakah destinasi wisata yang hendak dikunjungi ramah anak atau tidak.
 
Menurut Komisi Perlindungan Anak (KPAI), ada empat kriteria destinasi wisata disebut ramah anak, meliputi keamanan, keselamatan, layanan, dan kepatuhan. Penyelenggara dan manajemen atraksi wisata harus memastikan jika sebuah wahana memberikan rasa aman dan nyaman untuk liburan anak, dengan mengutamakan aspek keselamatan jiwa.
 
Selain itu, fasilitas di destinasi wisata juga harus mudah diakses dan tidak membahayakan anak. Tak kalah penting, sebuah destinasi wisata ramah anak juga harus memiliki pelayanan security system berbasis kebutuhan anak.
 
Ada banyak destinasi wisata ramah anak di Indonesia, salah satunya Taman Safari Indonesia. Terletak di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak, Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas.
 
Keunikan tempat wisata ini dari bonbin lainnya di Indonesia adalah pengunjung bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk melihat dari dekat semua jenis binatang, dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan memberi makan hewan-hewan tersebut.
 
Taman Safari memiliki sekitar 2.500 koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia termasuk satwa langka, seperti harimau benggala, jerapah, singa, orang utan, gajah, anoa, komodo dan lain sebagainya. Termasuk, sejumlah area khusus untuk beberapa jenis binatang seperti Bird Aviary, Primate Center, dan Istana Panda.


5. Hypereport: Menikmati Liburan Eksploratif ala Farmhouse yang Penuh Aktivitas Seru

Destinasi agrowisata rupanya masih menjadi pilihan utama sebagian orang tua menikmati liburan bersama anak. Tidak mengherankan, bila pada libur sekolah Juni-Juli ini, sejumlah destinasi agrowisata mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan.

Manajemen Jendela Alam Iis Nurhayati mengatakan agrowisata memang masih menjadi pilihan liburan untuk segmen anak-anak dan keluarga. Para orang tua masih senang mengajak anak-anak untuk berkunjung ke agrowisata karena menawarkan liburan sekaligus edukasi dalam satu tempat.

Iis mengatakan ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh orang tua dan anak di agrowisata. Di Jendala Alam misalnya, orang tua dan anak dapat bermain sekaligus belajar dengan melakukan aneka kegiatan alam secara langsung, seperti pembibitan, cocok tanam, serta kegiatan berkebun lainnya.

Selesai berkebun, mereka juga dapat melakukan aktivitas lain, yakni berinteraksi dengan hewan, dari memberi makan ternak, menunggangi kuda poni, hingga membuat makanan olahan ternak, misalnya yogurt dan telur asin.

Selain itu, anak-anak juga melihat proses fase telur ayam terbentuk, bermain dan memberi makan kambing pygmy. Iis menyebut setiap spot akan selalu dijaga oleh pemandu, sehingga anak-anak bisa leluasa bermain tanpa khawatir.

“Salah satu jenis spot yang favorit itu menangkap ikan. Jadi, ada satu kolam khusus, bisa dimasuki oleh anak-anak, lalu mereka bisa nangkap ikan yang bisa dibawa pulang. Kemudian, aktivitas seperti berenang dan memberi makan hewan juga cukup disukai,” ucap Iis kepada Hypeabis.id.


6. Hypereport: Wisata Edutainment Jadi Destinasi Favorit untuk Liburan Keluarga di Indonesia

Wisata edutainment, yang menggabungkan edukasi dan hiburan, selalu menjadi pilihan favorit keluarga untuk liburan. Destinasi ini mencatatkan peningkatan kunjungan terutama selama libur panjang seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Tempat wisata edutainment tersebar di kota-kota besar Indonesia, menawarkan berbagai aktivitas menarik dan edukatif bagi anak-anak, didukung oleh fasilitas yang ramah anak dan keluarga.

Salah satu destinasi populer adalah Jawa Timur Park (Jatim Park) di Kota Batu, Jawa Timur. Jatim Park memiliki tiga bagian: Jatim Park 1 yang fokus pada taman bermain dan hiburan, serta Jatim Park 2 dan 3 yang lebih berorientasi pada pendidikan. 

Selain Jatim Park, Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta juga merupakan destinasi wisata edutainment yang populer. Didirikan pada tahun 1864, Ragunan kini memiliki lebih dari 2.288 hewan dari berbagai spesies, termasuk yang langka. Ragunan menawarkan berbagai aktivitas edukatif, seperti menjadi zoo keeper cilik dan mengikuti tur edukasi mengenai satwa dan habitatnya. Fasilitas di Ragunan juga dirancang sesuai standar keamanan dan keselamatan untuk kenyamanan pengunjung.

Menurut pengamat pariwisata, objek wisata edutainment harus memenuhi beberapa standar penting, termasuk akses mudah, fasilitas yang aman, serta sistem keamanan yang baik. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menekankan aspek keamanan, kenyamanan, dan aksesibilitas dalam penyelenggaraan pariwisata ramah anak. Dengan memenuhi standar ini, diharapkan anak-anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, dapat menikmati wisata edukasi tanpa diskriminasi.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik 2024 Menurut Skor SINTA: UBAYA Juaranya

BERIKUTNYA

Cek Harga dan Cara Beli Tiket Saloka Theme Park

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: