Wisata Edutainment ke Peternakan (Sumber Foto: Freepik)

Hypereport: Wisata Edutainment Ramah Anak, Penuh Aktivitas Menarik dan Menambah Wawasan

24 June 2024   |   19:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Destinasi wisata berbasis edutainment atau education dan entertainment, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan anak-anak saat berlibur. Tempat-tempat ini biasanya memiliki deretan aktivitas yang aman, menyenangkan, sekaligus edukatif untuk anak-anak.

Seperti yang kita tahu, bermain adalah hak hidup anak-anak yang harus dipenuhi dan telah dilindungi undang-undang. Baik orang tua, pemerintah, dan negara diajak untuk kembali memerhatikan dan memenuhi hak-hak anak, terutama hak untuk bermain dan mendapat pendidikan di tempat yang layak. 

Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Menikmati Liburan Eksploratif ala Farmhouse yang Penuh Aktivitas Seru

2. Hypereport: Vakansi dan Edukasi Mengenal Ragam Satwa Lucu dan Liar
3. Hypereport: Wisata Museum Bangkit dengan Konsep Interaktif

Wisata edutainment membuat pengalaman liburan anak menjadi lebih berkesan. Pasalnya, anak tidak hanya sekadar bermain, namun juga mendapat banyak pengetahuan baru dari kegiatan liburannya. Meski begitu, orangtua juga harus pintar-pintar dalam memilih sebuah destinasi berlibur anak. Selain asyik dan menyenangkan, harus diperhatikan juga apakah destinasi wisata tersebut ramah anak atau tidak.

Menurut Komisi Perlindungan Anak (KPAI), ada empat kriteria destinasi wisata yang disebut ramah anak. Hal ini meliputi keamanan, keselamatan, layanan, dan kepatuhan. Penyelenggara dan manajemen atraksi wisata harus memastikan jika sebuah wahana memberikan rasa aman dan nyaman untuk liburan anak, dengan mengutamakan aspek keselamatan jiwa.

Selain itu, fasilitas di destinasi wisata tersebut juga harus mudah diakses dan tidak membahayakan anak. Tak kalah penting, sebuah destinasi wisata ramah anak juga harus memiliki pelayanan security system berbasis kebutuhan anak.

Chusmeru, pengamat pariwisata sekaligus akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto memaparkan, negara kita memiliki banyak destinasi wisata edutainment, bahkan hampir ada di setiap kota-kota besar di Indonesia.

"Wisata edutainment atau eduwisata itu perpaduan antara rekreasi dengan edukasi, artinya anak bisa berekreasi sambil belajar," katanya pada Hypeabis.id.

Lebih lanjut dia memaparkan, suatu destinasi wisata bisa dikatakan edukatif apabila setidaknya memenuhi tiga unsur yakni kognitif, afektif, dan psikomotor.  Pada unsur kognitif, wisata edutainment dapat menambah wawasan mengenai berbagai hal di sekitarnya, mulai dari alam, sosial, seni budaya, sejarah, dan masih banyak lagi.

"Untuk unsur afektif, wisata edutaiment dapat menumbuhkan minat dan nilai-nilai dalam diri anak, mereka jadi punya pandangan baru terhadap suatu hal," katanya.

Misalnya setelah mengunjungi wisata alam, anak jadi tergerak untuk menjaga alam dan lingkungan misalnya dengan menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Begitupun setelah mengunjungi wisata museum dan situs bersejarah lainnya, anak akan semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air terhadap negaranya.

Terakhir dari aspek psikomotor, wisata edutainment menekankan pada keterampilan motorik anak. Artinya tempat wisata tersebut memfasilitasi mereka untuk melakukan suatu aktivitas. Dengan demikian, objek-objek di sana tidak hanya sekadar bisa dilihat, tapi juga bisa disentuh anak.
 

"Misalnya aktivitas seperti menanam padi di sawah, memetik buah di kebun, atau memerah susu sapi di peternakan," ujar Chusmeru.

Salah satu destinasi wisata edutainment di Indonesia, yakni Taman Margasatwa Ragunan memiliki serangkaian aktivitas menyenangkan dan edukatif untuk menambah wawasan anak mengenai satwa. Menengok kembali sejarahnya, Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada 19 September 1864 di Batavia (sekarang Jakarta) dengan nama Planten en Dierentuin. 

Destinasi wisata ini dikelola pertama kali oleh perhimpunan penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia). Taman ini berdiri di atas lahan seluas 10 hektar di Jalan Cikini Raya No 73 yang di hibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama di Indonesia.

Sejak awal berdirinya, Taman Margasatwa Ragunan selalu berusaha untuk mengedukasi pengunjung dari berbagai umur dan latar belakang mengenai suaka margasatwa. Kepedulian terhadap satwa merupakan titik awal untuk mendorong pengunjung menjadi lebih perduli terhadap kehidupan alam serta keseimbangan kehidupan dunia.

"Kami berusaha untuk meningkatkan pelayanan pendidikan mengenai informasi satwa, habitat, biologi dan serta ancaman terhadap keberadaanya," kata Bambang Wahyudi, Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan (TMR) pada Hypeabis.id. 

Taman Margasatwa Ragunan juga menyediakan tour guide atau pemandu wisata yang akan mengenalkan beragam satwa pada pengunjung. Para pemandu wisata ini tentunya harus memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas mengenai satwa dan habitatnya. Mereka juga harus bisa meyampaikannya dengan baik dalam berbagai bahasa, minimal menguasai bahasa Inggris.

"Informasi mengenai mengenai satwa dijelaskan secara simpel karena audiennya umumnya anak-anak, jadi bahasanya haru ssederhana sehingga mudah dimengerti," ujar Bambang.

Destinasi wisata ini juga memfasilitasi serangkaian aktivitas menarik yang mendukung psikomotor anak. Mereka bisa mencoba berperan menjadi zoo keeper cilik, serta mengalami sendiri bagaimana rasanya menjadi petugas kebun binatang seharian di Ragunan.

"Anak bisa menjadi zoo keeper cilik, mereka akan belajar bagaimana merawat satwa, tentunya yang tidak berbahaya untuk anak-anak seperti rusa dan burung," paparnya.

Selain itu, anak juga bisa memberi makan satwa saat feeding time. Dalam sehari, ada empat jadwal feeding time untuk beberapa satwa, seperti Gajah Sumatera, Komodo, Gorilla, burung pelikan dan lainnya. 

Sebagai destinasi wisata edutainment, Taman Margasatwa Ragunan juga menghadirkan berbagai kegiatan edukasi lainnya. Mereka mendapingi tur anak-anak sekolah, memfasilitasi kegiatan pemutaran film, slide, dan lainnya. Ada juga pelayanan perpustakaan, mengingat banyaknya pelajar yang sangat membutuhkan buku-buku mengenai satw untuk kegiatan belajar maupun penelitianya.
 

Peluang Wisata Edutainment

Mengingat banyaknya manfaat yang bisa dirasakan anak-anak, wisata edutainment memiliki peluang besar dari segi bisnis. Terlihat dari banyaknya keluarga yang berkunjung, terutama saat libur semester dan libur nasional seperti Lebaran dan tahun baru.

"Karena jumlah pelajar Indonesia sangat banyak, tentu pasar wisata edutainment ini sangat tinggi," ujar Chusmeru.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, ada 53,14 Juta pelajar di Indonesia pada semester ganjil, tahun ajaran 2023/2024. Berdasarkan jumlah tersebut, mayoritasnya berada di tingkat Sekolah Dasar (SD), yakni 24,04 juta orang.

"Saya berharap wisata edutainment ini bisa menjadi bagian dari eskul atau kurikulum sehingga anak punya kesempatan melakukan kegiatan di luar sekolah," katanya.

Para pelajar bisa mengunjungi destinasi wisata edutainment, baik indoor maupun outdoor. Wisata indoor atau dalam ruangan misalnya, museum, galeri seni, gedung seni pertunjukan, dan lainnya. Sementara wisata outdoor atau luar ruangan misalnya yang berbasis agrowisata seperti sawah, kebun, peternakan, penangkaran, dan lainnya.

Lebih lanjut Chusmeru memaparkan, adapun dari segi tantangannya, wisata edutainment juga kerap mengalami persaingan dengan wisata konvensional dari segi peminatnya. Menurutnya, destinasi wisata ini tidak bisa menjangkau orang-orang dari semua lapisan usia. 

"Wisata edukasi ini biasanya hanya diminati oleh Gen Z sampai Gen Alpha saja, meskipun ada orang dewasa juga tapi kebanyakan mereka datang untuk menemani anak-anaknya, mereka lebih tertarik mengunjungi wisata konvensional seperti pantai atau gunung," paparnya.

Baca juga: Cek 5 Rekomendasi Museum Interaktif untuk Merayakan Libur Sekolah, dari Jakarta hingga Tegal

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Jeonghan & Wonwoo SEVENTEEN Cetak Rekor Penjualan Album Sub-Unit Berkat This Man

BERIKUTNYA

5 Fakta Unik Olimpiade Paris 2024, Ada Maskot dan Cabor Baru

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: