Protes Olimpiade Paris 2024, Warga Paris Ancam BAB di Sungai Seine
24 June 2024 |
13:38 WIB
Olimpiade Paris 2024 akan segera diselenggarakan pada 26 Juli hingga 11 Agustus nanti. Pemerintah Prancis telah menyiapkan berbagai fasilitas jelang ajang internasional ini. Namun, warga Paris justru mengorganisasi gerakan buang air bersama untuk mengotori sungai Seine, salah satu lokasi penting dalam acara ini.
Meski terkenal memiliki kualitas air yang kotor dan penuh bakteri, sungai ini akan digunakan untuk melaksanakan perlombaan renang perairan bebas dan Renang triathlon sejauh 10 km di Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. Pemerintah Prancis telah menghabiskan hampir US$1.5 miliar untuk pemasangan pipa, tangki, dan pompa baru agar sungai ini aman untuk para perenang.
Baca juga: Update Daftar Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade 2024 di Paris
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga sempat berjanji bahwa dirinya akan berenang di sana, untuk membuktikan bahwa sungai tersebut sudah bersih dan aman digunakan. Meski tidak menyebut tanggal pastinya, masyarakat setempat mulai meragukan upaya pembersihan dan pembuktian ini.
Melansir dari Le Monde, minggu lalu terdapat sebuah laporan dari kantor walikota dan wilayah Prancis, yang menyalahkan cuaca hujan yang tidak sesuai dengan musim sebagai penyebab tingginya kontaminasi dua jenis bakteri tinja seperti E. Coli pada saluran air sungai tersebut. Sehingga masih dianggap terlalu kotor dan berhabaya untuk para peserta.
Kecewa dengan temuan ini, warga Prancis menciptakan tagar #JeChieDansLaSeineLe23Juin, yang berarti "Saya buang air besar di sungai Seine pada tanggal 23 Juni." Beserta itu, juga terdapat website yang berdiri untuk menjelaskan makna dibalik gerakan ini.
“Setelah membuat kita ada dalam kotoran (masalah), terserah mereka untuk mandi dalam kotoran kita,” demikian pesan yang tertulis dalam website jechiedanslaseinele23juin.fr, yang diperuntukan untuk semua petinggi di pemerintahan Prancis. Khususnya Presiden Macron dan Walikota Anne Hidalgo.
Adapun, tanggal 23 Juni sendiri adalah hari yang dijanjikan oleh sang Walikota untuk berenang di sungai tersebut. Warga Prancis juga berharap sang presiden juga turut serta di tanggal ini.
Meski kemarin keduanya sama sekali tidak terlihat di dekat sungai Seine, Anne Hidalgo mengaku akan menunda janjinya ini hingga 15 Juli mendatang karena adanya pemilihan umum legislatif yang lebih awal.
Tentu gerakan ini sangat cepat viral di media sosial, namun tidak diketahui apakah ada masyarakat yang benar-benar buang air besar di sungai ini. Tapi yang jelas, hingga kini air sungai Seine masih berwarna coklat kotor.
Sejak 1923, pemerintahan Paris sudah melarang aktivitas berenang di sungai yang kualitas airnya sudah terkenal penuh bakteri E.Coli. Upaya revitalisasi ini menjadi tantangan untuk sang walikota, mengingat dirinya adalah pendukung setia inisiatif ramah lingkungan.
Untuk itu, pemerintahan setempat masih berharap berkurangnya curah hujan akan membuat sungai Seine aman untuk berenang. Jika tidak, penyelenggara acara harus bergegas untuk mencari lokasi lain secepat mungkin.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Meski terkenal memiliki kualitas air yang kotor dan penuh bakteri, sungai ini akan digunakan untuk melaksanakan perlombaan renang perairan bebas dan Renang triathlon sejauh 10 km di Olimpiade dan Paralimpiade Paris 2024. Pemerintah Prancis telah menghabiskan hampir US$1.5 miliar untuk pemasangan pipa, tangki, dan pompa baru agar sungai ini aman untuk para perenang.
Baca juga: Update Daftar Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade 2024 di Paris
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga sempat berjanji bahwa dirinya akan berenang di sana, untuk membuktikan bahwa sungai tersebut sudah bersih dan aman digunakan. Meski tidak menyebut tanggal pastinya, masyarakat setempat mulai meragukan upaya pembersihan dan pembuktian ini.
Melansir dari Le Monde, minggu lalu terdapat sebuah laporan dari kantor walikota dan wilayah Prancis, yang menyalahkan cuaca hujan yang tidak sesuai dengan musim sebagai penyebab tingginya kontaminasi dua jenis bakteri tinja seperti E. Coli pada saluran air sungai tersebut. Sehingga masih dianggap terlalu kotor dan berhabaya untuk para peserta.
Kecewa dengan temuan ini, warga Prancis menciptakan tagar #JeChieDansLaSeineLe23Juin, yang berarti "Saya buang air besar di sungai Seine pada tanggal 23 Juni." Beserta itu, juga terdapat website yang berdiri untuk menjelaskan makna dibalik gerakan ini.
@sometimesnatalia It is looking suspiciously brown #jechiedanslaseine23juin ? euhhh brother euhhhj - m
“Setelah membuat kita ada dalam kotoran (masalah), terserah mereka untuk mandi dalam kotoran kita,” demikian pesan yang tertulis dalam website jechiedanslaseinele23juin.fr, yang diperuntukan untuk semua petinggi di pemerintahan Prancis. Khususnya Presiden Macron dan Walikota Anne Hidalgo.
Adapun, tanggal 23 Juni sendiri adalah hari yang dijanjikan oleh sang Walikota untuk berenang di sungai tersebut. Warga Prancis juga berharap sang presiden juga turut serta di tanggal ini.
Meski kemarin keduanya sama sekali tidak terlihat di dekat sungai Seine, Anne Hidalgo mengaku akan menunda janjinya ini hingga 15 Juli mendatang karena adanya pemilihan umum legislatif yang lebih awal.
Tentu gerakan ini sangat cepat viral di media sosial, namun tidak diketahui apakah ada masyarakat yang benar-benar buang air besar di sungai ini. Tapi yang jelas, hingga kini air sungai Seine masih berwarna coklat kotor.
Sejak 1923, pemerintahan Paris sudah melarang aktivitas berenang di sungai yang kualitas airnya sudah terkenal penuh bakteri E.Coli. Upaya revitalisasi ini menjadi tantangan untuk sang walikota, mengingat dirinya adalah pendukung setia inisiatif ramah lingkungan.
Untuk itu, pemerintahan setempat masih berharap berkurangnya curah hujan akan membuat sungai Seine aman untuk berenang. Jika tidak, penyelenggara acara harus bergegas untuk mencari lokasi lain secepat mungkin.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.