Desain Medali Olimpiade Paris 2024 (Dok. starck.com)

Desain Medali Olimpiade Paris 2024, Kepingannya Bisa Dibagikan ke Orang Tersayang

16 August 2021   |   08:47 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Setelah membuat desain obor Api Olimpiade untuk Olimpiade Musim Dingin di Albertville 1992, Philippe Starck menerima permintaan merancang medali untuk Olimpiade Paris 2024. Sekilas desainnya terlihat sama seperti medali pada umumnya. Namun, jika atlet menginginkannya, mereka dapat membagi kepingan medali menjadi empat bagian terpisah.

Starck memiliki gagasan bahwa kekalahan dan kemenangan adalah hal kolektif. Di balik para atlet yang meraih keunggulan ini, ada tangan-tangan tak kasat mata yang menemani, menopang dan memahat tubuh dan pikiran para juara.

Dengan gagasan tersebut, dia membayangkan medali ini dibuat untuk dibagikan.

"Para peraih medali akan dapat membagi dan memberikan tiga medali lainnya kepada orang yang mereka cintai, pendukung mereka, sebagai tanda kesuksesan mereka, momen luar biasa untuk melampaui diri sendiri," katanya dalam video yang diunggah di akun Twitter Olimpiade Paris 2024.

 

Desain Medali Olimpiade Paris 2024 (Dok. starck.com)

Desain Medali Olimpiade Paris 2024 (Dok. starck.com)


Medali Olimpiade bermakna istimewa, tambahnya. Sebab, biasanya medali cenderung menjadi semacam saksi, dengan pesan yang mengatakan "Saya ada di sana, saya melakukannya, saya mengalahkan diri saya sendiri. Saya melampaui diri saya sendiri, saya menang, itu luar biasa."

"Tapi sekarang, kebenarannya adalah Anda tidak menang sendirian. Jadi saya ingin medali ini mencerminkan hal itu. Jika pemenang ingin membagikannya, dia dapat membagikannya. Ini cara yang sangat bagus untuk benar-benar menunjukkan semangat tim," kata Starck.

Starck, 68 tahun, adalah salah satu desainer paling terkenal dan produktif di dunia. Menurut situs webnya, dia telah merancang 10.000 objek. Karyanya yang paling terkenal termasuk kursi Louis Ghost yang ikonik, bangku Gnome, dan pemeras jeruk Juicy Salif.

Sebelum desain Starck ini, medali Olimpiade memiliki beberapa keunikan pula, di antaranya adalah dalam hal pemanfaatan limbah.

Medali Olimpade Tokyo 2020 memanfaatkan limbah elektronik jutaan smartphone dan komputer yang dibuang sebagai bahan baku, sementara medali perak dan perunggu di Olimpiade Rio 2016 terbuat dari 30 persen logam daur ulang.


Editor: Avicenna

SEBELUMNYA

Nasi Goreng, Salah Satu Saksi Bisu Proses Perumusan Naskah Proklamasi

BERIKUTNYA

Apa Itu Pompom Saham? Buat Investor Pemula, Jangan Sampai Terjebak!

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: