Pameran Sampai Batas Tarung Suguhkan 40 Karya Sanggar Bumi Tarung di Galeri Nasional Indonesia
21 June 2024 |
20:10 WIB
Sanggar Bumi Tarung (SBT) menggelar pameran seni bertajuk Sampai Batas Tarung di Galeri Nasional Indonesia. Gelaran yang berlangsung dari 21 Juni-12 Juli 2024 ini merupakan pameran kelima SBT dan yang terakhir dikuratori oleh Yaksa Agus, menyuguhkan 40 karya seni visual yang belum pernah dipamerkan.
Jarot Mahendra, Kepala Galeri Nasional Indonesia, menyatakan bahwa pameran ini menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi institusi, karena awalnya dirancang oleh tim SBT tanpa keterlibatan Galeri Nasional. Terlebih, lanjutnya, karya-karya yang ada di ajang ini terbilang sangat segar.
"Kami bertemu dengan tim SBT dan karya-karya yang ada di pameran ini [Sampai Batas Tarung] merupakan karya yang belum pernah dipamerkan di manapun," katanya, Jumat (21/6/2024) di Galeri Nasional.
Baca juga: Pameran Betawi Punyé Gayé Bakal Hadirkan Lukisan Pergumulan Budaya di Jakarta
Galeri Nasional, menurut Jarot, adalah rumah bagi para aktivis seni yang ingin mempublikasikan karya mereka kepada masyarakat. Untuk itulah, pihaknya menawarkan kepada SBT untuk membuka pameran seni mereka di sana.
Di pameran Sampai Batas Tarung, pengunjung akan disuguhkan berbagai lukisan dari para kreator SBT. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan oleh Misbach Tamrin, yang menggambarkan para anggota SBT sedang berdialog. Selain itu, pengunjung juga akan merasakan romantisme kehidupan di sanggar, di mana banyak anak muda bergabung dan merancang berbagai gagasan.
Sanggar Bumi Tarung, yang didirikan pada 1961, tidak hanya menggarap karya-karya personal tetapi juga menerima pesanan karya dari luar negeri, yang akan disuguhkan kepada tamu di Istana Negara.
Yaksa Agus, selaku kurator pameran, menceritakan mengenai awal mula Misbach Tamrin bergabung dengan SBT. Menurutnya, Misbach dulu tergabung saat masih kuliah semester empat, dan merupakan salah satu pendiri Sanggar Bumi Tarung.
Dia juga menjelaskan alur pameran yang pernah terlaksana di Galeri Nasional, mulai dari 2008, 2011, hingga pameran tunggalnya pada 2015. "Galeri Nasional boleh dikatakan sebagai galeri yang paling banyak memamerkan karya SBT," ujarnya.
Sementara itu, Misbach Tamrin juga merasa bahagia karena banyak anak muda yang ikut serta dalam pameran Sampai Batas Tarung. "Pada pameran terakhir ini, kami bangga telah memberikan kesempatan kepada para generasi muda untuk ikut memamerkan karya seni mereka," ujarnya.
Pameran "Sampai Batas Tarung" di Galeri Nasional Indonesia adalah sebuah perayaan seni dan sejarah yang menggambarkan semangat dan perjuangan Sanggar Bumi Tarung, serta memberikan ruang bagi para seniman muda untuk terus berkarya dan meneruskan warisan budaya.
Baca juga: Menengok Pameran Artchipelago, Keindahan Nusantara dari Perspektif Perupa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Jarot Mahendra, Kepala Galeri Nasional Indonesia, menyatakan bahwa pameran ini menjadi sebuah kehormatan tersendiri bagi institusi, karena awalnya dirancang oleh tim SBT tanpa keterlibatan Galeri Nasional. Terlebih, lanjutnya, karya-karya yang ada di ajang ini terbilang sangat segar.
"Kami bertemu dengan tim SBT dan karya-karya yang ada di pameran ini [Sampai Batas Tarung] merupakan karya yang belum pernah dipamerkan di manapun," katanya, Jumat (21/6/2024) di Galeri Nasional.
Baca juga: Pameran Betawi Punyé Gayé Bakal Hadirkan Lukisan Pergumulan Budaya di Jakarta
Galeri Nasional, menurut Jarot, adalah rumah bagi para aktivis seni yang ingin mempublikasikan karya mereka kepada masyarakat. Untuk itulah, pihaknya menawarkan kepada SBT untuk membuka pameran seni mereka di sana.
Di pameran Sampai Batas Tarung, pengunjung akan disuguhkan berbagai lukisan dari para kreator SBT. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan oleh Misbach Tamrin, yang menggambarkan para anggota SBT sedang berdialog. Selain itu, pengunjung juga akan merasakan romantisme kehidupan di sanggar, di mana banyak anak muda bergabung dan merancang berbagai gagasan.
Sanggar Bumi Tarung, yang didirikan pada 1961, tidak hanya menggarap karya-karya personal tetapi juga menerima pesanan karya dari luar negeri, yang akan disuguhkan kepada tamu di Istana Negara.
Jarot Mahendra (Kanan), Yaksa Agus (Tengah), Misbach Tamrin (Kiri) membuka pameran seni Sampai Batas Tarung di Galeri Nasional Indonesia (Sumber gambar: Hypeabis/Wildan Adil Hilba)
Dia juga menjelaskan alur pameran yang pernah terlaksana di Galeri Nasional, mulai dari 2008, 2011, hingga pameran tunggalnya pada 2015. "Galeri Nasional boleh dikatakan sebagai galeri yang paling banyak memamerkan karya SBT," ujarnya.
Sementara itu, Misbach Tamrin juga merasa bahagia karena banyak anak muda yang ikut serta dalam pameran Sampai Batas Tarung. "Pada pameran terakhir ini, kami bangga telah memberikan kesempatan kepada para generasi muda untuk ikut memamerkan karya seni mereka," ujarnya.
Pameran "Sampai Batas Tarung" di Galeri Nasional Indonesia adalah sebuah perayaan seni dan sejarah yang menggambarkan semangat dan perjuangan Sanggar Bumi Tarung, serta memberikan ruang bagi para seniman muda untuk terus berkarya dan meneruskan warisan budaya.
Baca juga: Menengok Pameran Artchipelago, Keindahan Nusantara dari Perspektif Perupa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.