Membawa Galeri Seni ke Rumah dengan Samsung The Frame & LG StanbyME
20 June 2024 |
13:00 WIB
Jika dahulu lukisan tergores dalam sebuah kanvas dan mejeng di pameran, kini karya serupa bisa dinikmati melalui layar monitor di dinding ruang tamu. Ya, sejumlah raksasa teknologi berlomba-lomba untuk berinovasi untuk membuat hal baru, termasuk pada bidang seni.
Samsung salah satunya. Perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki produk art tv bernama The Frame yang memungkinkan pengguna untuk mengubah televisi menjadi pameran seni yang dinamis. Perangkat elektronik ini dapat memamerkan lukisan di rumah yang mungkin tidak dapat dilihat secara langsung di museum.
Baca juga: Smart TV vs Android TV: Pilih yang Mana?
Tidak hanya lukisan, Head of Online Business Samsung Electronics Indonesia Bagus Prasetyo, menerangkan bahwa pengguna lifestyle TV juga bisa menampilkan foto pengguna atau gambar lainnya.
Dari pengalaman visual langsung yang dilakukan Hypeabis.id saat mendatangi Samsung Experience Lounge di Pondok Indah Golf, Jakarta, memang sekilas The Frame layaknya lukisan di dalam bingkai. Lukisan tersebut tampak begitu nyata dengan detail yang sempurna. Namun, ketika dilihat dari jarak sangat dekat, barulah disadari bahwa produk yang dipajang tersebut merupakan televisi.
Bagus menyampaikan kemampuan The Frame yang menampilkan gambar layaknya lukisan karena TV ini menggunakan layar matte display sehingga menangkal pantulan cahaya lampu atau sinar matahari, tidak seperti televisi pada umumnya. Kecerahan layarnya pun bisa diatur sesuai preferensi pengguna.
Selain itu, lifestyle TV ini memiliki teknologi Quantum dot unik Samsung yang memberikan volume warna 100 persen. Teknologi ini menghadirkan lebih dari satu miliar corak warna untuk gambar paling realistis.
Ditujukan bagi pecinta art exhibition, pengguna bisa sesuka hati mengubah lukisan atau art mode yang ingin ditampilkan pada layar. Setidaknya ada 10-15 art mode yang tersedia pada lifestyle TV ini.
Untuk mendapatkan lebih banyak gambar atau lukisan dari para seniman yang terafiliasi dengan Samsung, pengguna katanya dapat berlangganan di Art Store. Adapun biaya berlangganan dalam satu bulan sebesar Rp69.000 dan bisa mendapatkan sekitar 1600 art mode.
Pengguna bisa mendapatkan 12 lukisan karya pelukis legendaris Salvador Dalí yang dikenal dengan gaya surealisnya. Adapun karya paling terkenal dari sang seniman dan bisa kamu pajang di rumah melalui The Frame yakni The Persistence of Memory (1931), The Temptation of St. Anthony (1946), dan Swans Reflecting Elephants (1937).
Tidak hanya lukisan, ada pula karya fotografer dengan karya ikoniknya berjudul Afghan Girl, Steve McCurry dari perkumpulan fotografi internasional Magnum Photos. Pengguna bisa menampilkan karya menarik McCurry saat mengunjungi tepi Danau Dal di Kashmir, India.
Jika bosan dengan lukisan maupun karya fotografi, pengguna bisa memajang karya desain dari Marimekko, rumah desain ternama asal Finlandia. Ada karya Maija Isola, perancang di balik pola bunga Unikko yang terkenal dan lebih dari 500 pola lainnya untuk Marimekko.
Layaknya bingkai lukisan, The Frame tidak memiliki jarak ketika ditempelkan ke dinding. Bezelnya pun bisa di kostumisasi agar menyatu dengan tampilan ruang. Pengguna juga bisa membuat The Frame dari tampilan horizontal menjadi vertikal. Ada pula detachable stand yang bisa dimanfaatkan.
Bagus menyebut The Frame bisa difungsikan sebagai smartTV pada umumnya dengan dukungan resolusi layar 4K dan Dolby Atmos untuk penghasil suaranya. Setelah tidak dipakai sebagai TV, pengguna bisa mengubahnya menjadi Art Mode display yang standby 24 jam. “Jangan khawatir takut boros listrik, ada namanya AI setting energy. Jadi ketika nanti model stand by seperti itu, hanya 100 Watt,” ungkapnya.
Sementara itu, PT. LG Electronics Indonesia (LG) membawa produk terbaru mereka, StanbyME ke pasar monitor Tanah Air. Berbentuk layar sentuh berukuran 27 inci, lifestyle TV ini dapat menampilkan karya seni, gambar, atau antarmuka fungsional yang indah seperti kalender dan jam. Namun, juga bisa diubah sebagai smart TV.
“LG StanbyME menjadi jawaban akan kebutuhan layar pendukung hiburan dalam rumah dengan tanpa keharusan memiliki lebih banyak TV untuk menaruhnya di setiap ruang rumah,” ujar President of LG Electronics Indonesia Lee Taejin.
Adapun lifestyle TV ini membawa layar dengan resolusi Full HD serta dukungan HDR10 Pro dan AI Sound. Keberadaan Mobile Screen Mirroring di dalamnya, membuat LG StanbyME dapat dihubungkan dengan smartphone Android dan iOS terbaru, bahkan melalui opsi Near-Field Communication (NFC).
LG StanbyME dilengkapi tiang penyangga sepanjang 1,137 mm. Pada tiang ini, pengguna dapat melakukan penyesuaian ketinggian layar dalam rentang hingga 20 cm dan layarnya bisa diputar hingga 180 derajat untuk menampilkan gambar secara optimal dalam mode lanskap ataupun portrait.
Sementara itu, LG memberikan penutup belakang yang dibalut material kain bertekstur dengan warna krem. Taejin menyebut terapan ini membuat LG StanbyME mudah membaur dengan beragam dekorasi interior dan menghadirkan sentuhan hangat saat ditempatkan di segala ruang.
Baca juga: 3 Rekomendasi Serial TV Amerika Bertema Pengacara
Editor: Dika Irawan
Samsung salah satunya. Perusahaan asal Korea Selatan itu memiliki produk art tv bernama The Frame yang memungkinkan pengguna untuk mengubah televisi menjadi pameran seni yang dinamis. Perangkat elektronik ini dapat memamerkan lukisan di rumah yang mungkin tidak dapat dilihat secara langsung di museum.
Baca juga: Smart TV vs Android TV: Pilih yang Mana?
Tidak hanya lukisan, Head of Online Business Samsung Electronics Indonesia Bagus Prasetyo, menerangkan bahwa pengguna lifestyle TV juga bisa menampilkan foto pengguna atau gambar lainnya.
Dari pengalaman visual langsung yang dilakukan Hypeabis.id saat mendatangi Samsung Experience Lounge di Pondok Indah Golf, Jakarta, memang sekilas The Frame layaknya lukisan di dalam bingkai. Lukisan tersebut tampak begitu nyata dengan detail yang sempurna. Namun, ketika dilihat dari jarak sangat dekat, barulah disadari bahwa produk yang dipajang tersebut merupakan televisi.
Bagus menyampaikan kemampuan The Frame yang menampilkan gambar layaknya lukisan karena TV ini menggunakan layar matte display sehingga menangkal pantulan cahaya lampu atau sinar matahari, tidak seperti televisi pada umumnya. Kecerahan layarnya pun bisa diatur sesuai preferensi pengguna.
Selain itu, lifestyle TV ini memiliki teknologi Quantum dot unik Samsung yang memberikan volume warna 100 persen. Teknologi ini menghadirkan lebih dari satu miliar corak warna untuk gambar paling realistis.
Ditujukan bagi pecinta art exhibition, pengguna bisa sesuka hati mengubah lukisan atau art mode yang ingin ditampilkan pada layar. Setidaknya ada 10-15 art mode yang tersedia pada lifestyle TV ini.
Untuk mendapatkan lebih banyak gambar atau lukisan dari para seniman yang terafiliasi dengan Samsung, pengguna katanya dapat berlangganan di Art Store. Adapun biaya berlangganan dalam satu bulan sebesar Rp69.000 dan bisa mendapatkan sekitar 1600 art mode.
Pengguna bisa mendapatkan 12 lukisan karya pelukis legendaris Salvador Dalí yang dikenal dengan gaya surealisnya. Adapun karya paling terkenal dari sang seniman dan bisa kamu pajang di rumah melalui The Frame yakni The Persistence of Memory (1931), The Temptation of St. Anthony (1946), dan Swans Reflecting Elephants (1937).
Tidak hanya lukisan, ada pula karya fotografer dengan karya ikoniknya berjudul Afghan Girl, Steve McCurry dari perkumpulan fotografi internasional Magnum Photos. Pengguna bisa menampilkan karya menarik McCurry saat mengunjungi tepi Danau Dal di Kashmir, India.
Jika bosan dengan lukisan maupun karya fotografi, pengguna bisa memajang karya desain dari Marimekko, rumah desain ternama asal Finlandia. Ada karya Maija Isola, perancang di balik pola bunga Unikko yang terkenal dan lebih dari 500 pola lainnya untuk Marimekko.
Layaknya bingkai lukisan, The Frame tidak memiliki jarak ketika ditempelkan ke dinding. Bezelnya pun bisa di kostumisasi agar menyatu dengan tampilan ruang. Pengguna juga bisa membuat The Frame dari tampilan horizontal menjadi vertikal. Ada pula detachable stand yang bisa dimanfaatkan.
Bagus menyebut The Frame bisa difungsikan sebagai smartTV pada umumnya dengan dukungan resolusi layar 4K dan Dolby Atmos untuk penghasil suaranya. Setelah tidak dipakai sebagai TV, pengguna bisa mengubahnya menjadi Art Mode display yang standby 24 jam. “Jangan khawatir takut boros listrik, ada namanya AI setting energy. Jadi ketika nanti model stand by seperti itu, hanya 100 Watt,” ungkapnya.
Sementara itu, PT. LG Electronics Indonesia (LG) membawa produk terbaru mereka, StanbyME ke pasar monitor Tanah Air. Berbentuk layar sentuh berukuran 27 inci, lifestyle TV ini dapat menampilkan karya seni, gambar, atau antarmuka fungsional yang indah seperti kalender dan jam. Namun, juga bisa diubah sebagai smart TV.
“LG StanbyME menjadi jawaban akan kebutuhan layar pendukung hiburan dalam rumah dengan tanpa keharusan memiliki lebih banyak TV untuk menaruhnya di setiap ruang rumah,” ujar President of LG Electronics Indonesia Lee Taejin.
Adapun lifestyle TV ini membawa layar dengan resolusi Full HD serta dukungan HDR10 Pro dan AI Sound. Keberadaan Mobile Screen Mirroring di dalamnya, membuat LG StanbyME dapat dihubungkan dengan smartphone Android dan iOS terbaru, bahkan melalui opsi Near-Field Communication (NFC).
LG StanbyME dilengkapi tiang penyangga sepanjang 1,137 mm. Pada tiang ini, pengguna dapat melakukan penyesuaian ketinggian layar dalam rentang hingga 20 cm dan layarnya bisa diputar hingga 180 derajat untuk menampilkan gambar secara optimal dalam mode lanskap ataupun portrait.
Sementara itu, LG memberikan penutup belakang yang dibalut material kain bertekstur dengan warna krem. Taejin menyebut terapan ini membuat LG StanbyME mudah membaur dengan beragam dekorasi interior dan menghadirkan sentuhan hangat saat ditempatkan di segala ruang.
Baca juga: 3 Rekomendasi Serial TV Amerika Bertema Pengacara
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.