Rekomendasi Film Bergenre Sci-Fi Produksi Sineas Indonesia
19 June 2024 |
13:59 WIB
Kemunculan film bergenre science fiction (Sci-Fi) atau fiksi ilmiah selalu mendapat perhatian dari penonton Indonesia. Sebab, genre ini termasuk salah satu yang tampaknya masih sulit berkembang. Namun, sebenarnya punya potensi menarik untuk menjadi besar.
Di Indonesia, kemunculan genre Sci-Fi masih periodik. Dahulu sempat ada pada 1981 yakni Manusia 6.000.000 Dolar. Kemudian, baru mulai bermunculan dalam dekade 2015-an ke atas.
Baca juga: Robot sampai Astronaut, Simak 7 Rekomendasi Film Fiksi Ilmiah
Namun, baru-baru ini, muncul lagi tontonan bergenre Sci-Fi yang cukup unik. Berjudul Nightmares and Daydreams, serial ini mengombinasikan sci-fi dengan supernatural. Sejak dirilis pada 14 Juni, sambutan terhadap series ini juga cukup tinggi.
Hal ini pun membawa angin segar bagi genre Sci-Fi di Indonesia. Untuk melihat film-film bergenre serupa, yuk simak beberapa judul Sci-Fi populer di Indonesia.
Nightmares and Daydreams adalah serial sci-fi supernatural dari Joko Anwar. Film ini menceritakan perjalanan orang-orang biasa yang menghadapi peristiwa aneh dan tak terduga. Hal ini membuat penonton akan mempertanyakan tentang eksistensi dunia lain selain mansuia.
Ada tujuh episode yang dihadirkan. Masing-masing membawa cerita berbeda dan berdiri sendiri, tetapi bisa juga bertalian satu sama lain. Satu per satu penonton akan melihat rangkaian peristiwa janggal yang mengubah jalan hidup mereka.
Film Gundala yang disutradarai Joko Anwar ini juga membawa genre sci-fi yang segar. Diangkat dari komik karya Harya Suraminata, film ini memiliki pendekatan sedikit berbeda disbanding komiknya. Namun, tak mengurangi esensi utamanya.
Dalam film, tokoh Utama Sancaka diceritakan sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik. Dia tiba-tiba mendapat kekuatan petir di tengah keadaan negara yang kacau. Kemunculan Gundala pada mulanya dianggap sebagai kebangkitan superhero Indonesia. Namun, belakangan genre ini makin jarang ditemui lagi.
Sri Asih adalah sebuah film laga tentang pahlawan super perempuan Indonesia. Disutradarai oleh Upi, film ini merupakan adaptasi dari seri buku komik klasik Sri Asih karya R.A Kosasih. Film ini menjadi karya kedua rumah produksi Jagat Sinema Bumilangit setelah Gundala pada 2019, dan sebelum Virgo and The Sparklings.
Film ini bercerita tentang Alana yang diperankan Pevita Pearce. Dia tidak mengerti karena tubuhnya selalu dikuasai kemarahan. Dia berusaha melawan, tetapi tidak bisa. Alana kemudian diadopsi oleh seorang Wanita kaya yang membantunya menjalani kehidupan normal. Namun, suatu Ketika, dia mengetahui asal usulnya.
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Satria Dewa: Gatotkaca adalah film yang diproduksi oleh Satria Dewa Studio. Film ini mengangkat seri tokoh pewayangan Mahabarata yang menceritakan titisan ari Gatotkaca.
Film ini bercerita tentang Yudha yang diperankan oleh Rizky Nazar. Dia baru saja kehilangan pekerjaan. Dia kemudian kerja sebagai fotografer. Namun, dia melihat adegan pembunuhan. Bersama kawannya, Yudha kemudian mencari dalang di balik peristiwa tersebut.
Manusia 6.000.000 Dolar adalah film Indonesia lawas yang dirilis pada 1981, tetapi sudah mengeksplorasi genre sci-fi dengan bumbu komedi yang kental. Film yang disutradarai Ali Shahab ini dibintangi oleh dedengkot grup Warkop DKI, yakni Dono, Kasino, dan Indro.
Film ini bercerita tentang Dono yang mengalami kecelakaan kemudian iubah menjadi robot dengan biaya US$ 6.000.000. Film ini merupakan parodi dari The Six Million Dollar Man asal Amerika Serikat. Meski tidak sama persis, beberapa unsurnya tampak terinspirasi dari adegan di film tersebut.
Film Tengkorak menawarkan genre science fiction, tetapi tetap membawa nilai kelokalan dalam satu Waktu. Film yang disutradarai Yusron Fuadi ini beberapa tahun lalu menjadi perbincangan karena mendapat nominasi Best Film untuk kategori Science Fiction, Fantasy, dan Thriller dalam Festival Film Cinequest di Sanjose, California, Amerika Serikat.
Secara garis besar, film Tengkorak bercerita tentang pertentangan untuk menggali Kembali nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, diceritakan umat manusia baru saja menemukan fosil tengkorak setinggi 1,7 meter yang telah berumur 170.000 tahun di pulau Jawa. Tengkorak ini ditemukan seusai gempa Jogja pada 2006.
Kemunculan fosil misterius ini membuat bingung pemuka agama dan para ilmuan. Sebab, bisa jadi, penelitian ke depan tentag fosil ini akan mengubah definisi manusia dan cara kita memandang alam semesta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Di Indonesia, kemunculan genre Sci-Fi masih periodik. Dahulu sempat ada pada 1981 yakni Manusia 6.000.000 Dolar. Kemudian, baru mulai bermunculan dalam dekade 2015-an ke atas.
Baca juga: Robot sampai Astronaut, Simak 7 Rekomendasi Film Fiksi Ilmiah
Namun, baru-baru ini, muncul lagi tontonan bergenre Sci-Fi yang cukup unik. Berjudul Nightmares and Daydreams, serial ini mengombinasikan sci-fi dengan supernatural. Sejak dirilis pada 14 Juni, sambutan terhadap series ini juga cukup tinggi.
Hal ini pun membawa angin segar bagi genre Sci-Fi di Indonesia. Untuk melihat film-film bergenre serupa, yuk simak beberapa judul Sci-Fi populer di Indonesia.
1. Nightmares and Daydreams (2024)
Nightmares and Daydreams adalah serial sci-fi supernatural dari Joko Anwar. Film ini menceritakan perjalanan orang-orang biasa yang menghadapi peristiwa aneh dan tak terduga. Hal ini membuat penonton akan mempertanyakan tentang eksistensi dunia lain selain mansuia.
Ada tujuh episode yang dihadirkan. Masing-masing membawa cerita berbeda dan berdiri sendiri, tetapi bisa juga bertalian satu sama lain. Satu per satu penonton akan melihat rangkaian peristiwa janggal yang mengubah jalan hidup mereka.
2. Gundala (2019)
Film Gundala yang disutradarai Joko Anwar ini juga membawa genre sci-fi yang segar. Diangkat dari komik karya Harya Suraminata, film ini memiliki pendekatan sedikit berbeda disbanding komiknya. Namun, tak mengurangi esensi utamanya.
Dalam film, tokoh Utama Sancaka diceritakan sebagai petugas keamanan di sebuah pabrik. Dia tiba-tiba mendapat kekuatan petir di tengah keadaan negara yang kacau. Kemunculan Gundala pada mulanya dianggap sebagai kebangkitan superhero Indonesia. Namun, belakangan genre ini makin jarang ditemui lagi.
3. Sri Asih (2022)
Sri Asih adalah sebuah film laga tentang pahlawan super perempuan Indonesia. Disutradarai oleh Upi, film ini merupakan adaptasi dari seri buku komik klasik Sri Asih karya R.A Kosasih. Film ini menjadi karya kedua rumah produksi Jagat Sinema Bumilangit setelah Gundala pada 2019, dan sebelum Virgo and The Sparklings.
Film ini bercerita tentang Alana yang diperankan Pevita Pearce. Dia tidak mengerti karena tubuhnya selalu dikuasai kemarahan. Dia berusaha melawan, tetapi tidak bisa. Alana kemudian diadopsi oleh seorang Wanita kaya yang membantunya menjalani kehidupan normal. Namun, suatu Ketika, dia mengetahui asal usulnya.
4. Satria Dewa: Gatotkaca (2022)
Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, Satria Dewa: Gatotkaca adalah film yang diproduksi oleh Satria Dewa Studio. Film ini mengangkat seri tokoh pewayangan Mahabarata yang menceritakan titisan ari Gatotkaca.
Film ini bercerita tentang Yudha yang diperankan oleh Rizky Nazar. Dia baru saja kehilangan pekerjaan. Dia kemudian kerja sebagai fotografer. Namun, dia melihat adegan pembunuhan. Bersama kawannya, Yudha kemudian mencari dalang di balik peristiwa tersebut.
5. Manusia 6.000.000 Dolar (1981)
Manusia 6.000.000 Dolar adalah film Indonesia lawas yang dirilis pada 1981, tetapi sudah mengeksplorasi genre sci-fi dengan bumbu komedi yang kental. Film yang disutradarai Ali Shahab ini dibintangi oleh dedengkot grup Warkop DKI, yakni Dono, Kasino, dan Indro.Film ini bercerita tentang Dono yang mengalami kecelakaan kemudian iubah menjadi robot dengan biaya US$ 6.000.000. Film ini merupakan parodi dari The Six Million Dollar Man asal Amerika Serikat. Meski tidak sama persis, beberapa unsurnya tampak terinspirasi dari adegan di film tersebut.
6. Tengkorak (2017)
Film Tengkorak menawarkan genre science fiction, tetapi tetap membawa nilai kelokalan dalam satu Waktu. Film yang disutradarai Yusron Fuadi ini beberapa tahun lalu menjadi perbincangan karena mendapat nominasi Best Film untuk kategori Science Fiction, Fantasy, dan Thriller dalam Festival Film Cinequest di Sanjose, California, Amerika Serikat.
Secara garis besar, film Tengkorak bercerita tentang pertentangan untuk menggali Kembali nilai-nilai kemanusiaan. Sebab, diceritakan umat manusia baru saja menemukan fosil tengkorak setinggi 1,7 meter yang telah berumur 170.000 tahun di pulau Jawa. Tengkorak ini ditemukan seusai gempa Jogja pada 2006.
Kemunculan fosil misterius ini membuat bingung pemuka agama dan para ilmuan. Sebab, bisa jadi, penelitian ke depan tentag fosil ini akan mengubah definisi manusia dan cara kita memandang alam semesta.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.