Bahaya Konsumsi Jeroan Hewan Secara Berlebihan, dari Sakit Kepala sampai Stroke
18 June 2024 |
06:06 WIB
Perayaan Iduladha identik dengan berbagai hidangan lezat olahan hewan kurban. Tak hanya daging saja, beberapa jeroan dari hewan kurban, seperti hati, limpa, usus, babat, paru hingga otak juga tak luput diolah menjadi berbagai sajian kuliner yang menggugah.
Meski lezat untuk disantap, risiko memakan jeroan dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Terlebih, jika cara memasaknya keliru dan dikonsumsi dalam porsi yang berlebihan.
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Daging Sapi & Kambing? Ini Batasan Konsumsinya
Risiko kesehatan akibat memakan jeroan secara berlebihan tak main-main. Efeknya bisa langsung terasa saat itu juga, tetapi tak jarang juga baru dirasakan berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian ketika sudah menjadi kebiasaan.
Untuk itu, alangkah baiknya untuk tidak mengonsumsi jeroan secara berlebihan. Selain itu, perhatikan cara memaknya sehingga menjadi lebih aman. Mengutip dari laman Kemenkes, simak beberapa bahaya dari konsumsi jeroan hewan berikut ini:
Asupan lemak dalam sebuah makanan adalah salah satu penyebab kadar kolesterol tinggi. Jeroan atau daging organ dalam termasuk makanan yang memiliki kadar lemak dan purin yang tinggi. Hal ini yang membuat konsumsi daging jeroan sebaiknya dibatasi.
WHO telah merekomendasikan asupan lemak tidak lebih dari 30 persen dari asupan total energi per hari. Sementara itu, Kemenkes juga menganjurkan kondumsi lemak tak lebih dari 75 gram untuk wanita dan 91 gram untuk pria per harinya. Angka ini setara dengan 67 gram lemak per hari, jika total kebutuhan energi rata-ratanya adalah 2.000 per hari.
Daging jeroan umumnya mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Walaupun lemak sebenarnya juga dibutuhkan tubuh, jumlahnya tetaplah harus tetap dikendalikan. Pasalnya, jika konsumsi lemak jenuhnya lebih tinggi, justru bisa menyebabkan plak di pembuluh darah.
Plak tersebut kerap kali jadi penyebab sumbatan. Jika terjadinya di pembuluh darah koroner, hal tersebut dapat memicu penyakit jantung koroner atau seseorang jadi lebih mudah terkena serangan jantung.
Orang yang suka memakan jeroan secara berlebihan lebih rentan terkena stroke. Hal ini terjadi karena memakan jeroan memungkinkan orang lebih mudah terkena penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di otak.
Sebab, lemak jenuh pada daging jeroan akan meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL atau low density lipoprotein. Kadar LDL inilah yang berkontribusi pada pembentukan plak di pembuluh darah arteri, yang akibatnya pasokan darah ke otak jadi terganggu.
Kadar asam urat ini akan membentuk kristal padat di sendi, yang kemudian menimbulkan peradangan dan rasa nyeri. Beberapa jeroan yang punya kadar purin tinggi adalah hati, babat, otak, lidah, ginjal, dan pankreas.
Beberapa daging jeroan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Misalnya, adalah jeroan usus. Teksturnya yang kerap membuat usus termasuk makanan yang sulit dicerna. Selain itu, usus juga mengandung banayak bakteri karena bagian dari organ pencernaan hewan. Hal ini bisa makin parah ketika pengolahan usus tidak bersih.
Sejumlah orang akan merasakan sakit kepala setelah memakan jeroan. Namun, umumnya, sakit kepala akan mereda sendiri. Jika sakit kepala tak kunjung sembuh, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Sakit kepala terjadi karena jeroan termasuk ke dalam makanan tinggi tiramin. Kandungan ini meningkatkan risiko terjadinya migrain dan sakit kepala.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Meski lezat untuk disantap, risiko memakan jeroan dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Terlebih, jika cara memasaknya keliru dan dikonsumsi dalam porsi yang berlebihan.
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Daging Sapi & Kambing? Ini Batasan Konsumsinya
Risiko kesehatan akibat memakan jeroan secara berlebihan tak main-main. Efeknya bisa langsung terasa saat itu juga, tetapi tak jarang juga baru dirasakan berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian ketika sudah menjadi kebiasaan.
Untuk itu, alangkah baiknya untuk tidak mengonsumsi jeroan secara berlebihan. Selain itu, perhatikan cara memaknya sehingga menjadi lebih aman. Mengutip dari laman Kemenkes, simak beberapa bahaya dari konsumsi jeroan hewan berikut ini:
1. Kolesterol Tubuh Meningkat
Asupan lemak dalam sebuah makanan adalah salah satu penyebab kadar kolesterol tinggi. Jeroan atau daging organ dalam termasuk makanan yang memiliki kadar lemak dan purin yang tinggi. Hal ini yang membuat konsumsi daging jeroan sebaiknya dibatasi.WHO telah merekomendasikan asupan lemak tidak lebih dari 30 persen dari asupan total energi per hari. Sementara itu, Kemenkes juga menganjurkan kondumsi lemak tak lebih dari 75 gram untuk wanita dan 91 gram untuk pria per harinya. Angka ini setara dengan 67 gram lemak per hari, jika total kebutuhan energi rata-ratanya adalah 2.000 per hari.
2. Penyakit Jantung
Daging jeroan umumnya mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Walaupun lemak sebenarnya juga dibutuhkan tubuh, jumlahnya tetaplah harus tetap dikendalikan. Pasalnya, jika konsumsi lemak jenuhnya lebih tinggi, justru bisa menyebabkan plak di pembuluh darah.Plak tersebut kerap kali jadi penyebab sumbatan. Jika terjadinya di pembuluh darah koroner, hal tersebut dapat memicu penyakit jantung koroner atau seseorang jadi lebih mudah terkena serangan jantung.
3. Stroke
Orang yang suka memakan jeroan secara berlebihan lebih rentan terkena stroke. Hal ini terjadi karena memakan jeroan memungkinkan orang lebih mudah terkena penyumbatan pembuluh darah yang terdapat di otak.Sebab, lemak jenuh pada daging jeroan akan meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL atau low density lipoprotein. Kadar LDL inilah yang berkontribusi pada pembentukan plak di pembuluh darah arteri, yang akibatnya pasokan darah ke otak jadi terganggu.
4. Asam Urat
Risiko lain yang sering terjadi adalah asam urat. Jeroan termasuk makanan yang punya kadar purin tinggi. Makin banyak kandungan purin yang ada di dalam jeroan, makin tinggi pula kadar asam urat yang dihasilkan tubuh.Kadar asam urat ini akan membentuk kristal padat di sendi, yang kemudian menimbulkan peradangan dan rasa nyeri. Beberapa jeroan yang punya kadar purin tinggi adalah hati, babat, otak, lidah, ginjal, dan pankreas.
5. Gangguan Pencernaan
Beberapa daging jeroan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Misalnya, adalah jeroan usus. Teksturnya yang kerap membuat usus termasuk makanan yang sulit dicerna. Selain itu, usus juga mengandung banayak bakteri karena bagian dari organ pencernaan hewan. Hal ini bisa makin parah ketika pengolahan usus tidak bersih.
6. Sakit Kepala Belakang
Sejumlah orang akan merasakan sakit kepala setelah memakan jeroan. Namun, umumnya, sakit kepala akan mereda sendiri. Jika sakit kepala tak kunjung sembuh, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter.Sakit kepala terjadi karena jeroan termasuk ke dalam makanan tinggi tiramin. Kandungan ini meningkatkan risiko terjadinya migrain dan sakit kepala.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.