Under Paris Jadi Film Non-Inggris Terpopuler di Netflix, Cek Sinopsisnya
15 June 2024 |
14:32 WIB
Belum sampai satu minggu, film Under Paris yang tayang di Netflix telah menjadi tontonan populer secara global. Film yang dirilis pada 5 Juni 2024 itu menjadi film berbahasa non-Inggris nomor satu di Netflix dengan 41 juta penayangan dari 93 negara, dalam lima hari pertama perilisannya di layanan streaming asal AS tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Netflix, film Under Paris merajai daftar film berbahasa non-Inggris dengan total 41 juta penayangan para periode 3-9 Juni 2024. Posisinya diikuti oleh film Godzilla Minus One dengan 15 juta penayangan, Colors of Evil: Red sebanyak 14,6 juta penayangan, dan Baki Hanma VS Kengan Ashura dengan 6,8 juta penayangan.
Baca juga: Netflix Bakal Produksi Film Peaky Blinders, Cillian Murphy Tetap Jadi Thomas Shelby
Film Under Paris bercerita tentang seorang ilmuwan bernama Sophia (diperankan oleh Berenice Bejo) dan timnya yang tengah melakukan spesimen langka hiu mako bernama Lilith, karena telah mencapai ukuran melebihi pertumbuhan normal. Namun, saat mencoba mengambil sampel, suami dan beberapa orang di tim Sophia justru mati karena diserang hiu tersebut.
Di tengah kondisi itu, Sophia sempat mencoba menyelamkan dirinya ke dalam air laut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada sang hiu. Aksinya itu hampir membahayakan nyawanya, sampai akhirnya dia berhasil ke permukaan. Pengalaman ini pun sangat membekas bagi Sophia.
Tiga tahun setelah tragedi itu, Sophia dikisahkan bekerja di sebuah akuarium besar di Paris. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang aktivis lingkungan bernama Mika (Lea Leviant). Mika mengabarkan Sophia bahwa hiu yang membunuh suaminya telah bermigrasi ke hulu, dan bermukim di kedalaman Sungai Seine.
Bagi Sophia, kehadiran Lilith di perairan tersebut tidak masuk akal, sehingga dia bertekad untuk membawanya kembali ke laut sebelum hiu raksasa itu memakan korban. Terlebih, dalam film, Paris diceritakan akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Triathlon Dunia yang bakal berlangsung di Sungai Seine. Akhirnya, dibantu oleh kapten polisi sungai bernama Adil (Nassim Lyes), Sophia berusaha menghentikan Lilith sebelum terlambat.
Film Under Paris digarap oleh sutradara asal Prancis, Xavier Gen. Namanya juga dikenal berkat menyutradarai beberapa film seperti Budapest (2018) dan The Devide (2011). Adapun, kisah film Under Paris berdasarkan ide orisinal dari Edouard Duprey dan Sebastien Auscher, yang skenarionya ditulis oleh Gens, Maud Heywang, dan Yannick Dahan.
Xavier Gens selaku sutradara mengatakan film Under Paris dibuat untuk turut memperingatkan masyarakat dunia tentang bahaya perubahan iklim dan polusi plastik di lautan. Hal itu salah satunya direalisasikan lewat karakter ilmuwan sekaligus aktivis lingkungan benama Sophia, yang dibuat terinspirasi dari LSM sungguhan di Prancis bernama Sea Shepherd.
"Kami telah dikritik karena gagal menampilkan pahlawan dalam film tersebut dan memang benar, semua yang dilakukan protagonis kami dalam film tersebut akan menemui kegagalan. Namun tujuan kami adalah untuk menunjukkan aspek lucunya, daripada menampilkan film bergenre realistis," katanya seperti dilansir dari Variety.
Selain itu, film Under Paris yang dirilis sebulan menjelang Olimpiade juga secara tidak langsung mengkritik kondisi Sungai Seine di Paris yang kotor. Hal itu direalisasikan dengan adegan ilmuwan dan aktivis yang berenang di Sungai Seine yang kotor hingga menjadi tempat sembunyi hiu, alih-alih dibersihkan dan dijaga keberadaannya oleh otoritas setempat.
"Kami benar-benar bersenang-senang menciptakan realitas alternatif di mana kami menyoroti kebodohan manusia dan menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka membuat keputusan yang salah," kata Gens.
Untuk menciptakan karakter hiu yang meyakinkan sekaligus menakutkan dalam film, Gens mengatakan pihaknya bekerja dengan dua perusahaan efek visual yang sangat bagus di Prancis yakni MPC Paris dan Digital District. "Saya tidak ingin tampilannya terlihat menakutkan, kami memilih tampilan yang lebih realistis dibandingkan film hiu pada umumnya," katanya.
Selain itu, untuk merekam adegan bawah air, dia dan tim menciptakan sebuah panggung air dalam ruangan di studio yang berlokasi di Belgia. Panggung air itu berkedalaman 10 meter sekaligus didekorasi khusus agar menyerupai seperti lanskap bawah laut.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Monster Karya Rako Prijanto, Masuk Netflix Top Global Film Non-English
Tak hanya itu, untuk menghadirkan adegan di Sungai Seine, dia dan tim melakukan syuting di Spanyol lantaran tidak bisa benar-benar mengambil gambar di sungai tersebut. "Jadi kami memotretnya di tangki air terbuka di Alicante, Spanyol, tempat pembuatan film The Impossible, dan kami menambahkan latar belakang Paris. Dan itu terlihat sangat realistis," ucap Gens.
Adapun, film Under Paris bisa kalian tonton di Netflix.
Editor: Fajar Sidik
Berdasarkan data yang dirilis Netflix, film Under Paris merajai daftar film berbahasa non-Inggris dengan total 41 juta penayangan para periode 3-9 Juni 2024. Posisinya diikuti oleh film Godzilla Minus One dengan 15 juta penayangan, Colors of Evil: Red sebanyak 14,6 juta penayangan, dan Baki Hanma VS Kengan Ashura dengan 6,8 juta penayangan.
Baca juga: Netflix Bakal Produksi Film Peaky Blinders, Cillian Murphy Tetap Jadi Thomas Shelby
Film Under Paris bercerita tentang seorang ilmuwan bernama Sophia (diperankan oleh Berenice Bejo) dan timnya yang tengah melakukan spesimen langka hiu mako bernama Lilith, karena telah mencapai ukuran melebihi pertumbuhan normal. Namun, saat mencoba mengambil sampel, suami dan beberapa orang di tim Sophia justru mati karena diserang hiu tersebut.
Di tengah kondisi itu, Sophia sempat mencoba menyelamkan dirinya ke dalam air laut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada sang hiu. Aksinya itu hampir membahayakan nyawanya, sampai akhirnya dia berhasil ke permukaan. Pengalaman ini pun sangat membekas bagi Sophia.
Tiga tahun setelah tragedi itu, Sophia dikisahkan bekerja di sebuah akuarium besar di Paris. Suatu hari, dia bertemu dengan seorang aktivis lingkungan bernama Mika (Lea Leviant). Mika mengabarkan Sophia bahwa hiu yang membunuh suaminya telah bermigrasi ke hulu, dan bermukim di kedalaman Sungai Seine.
Bagi Sophia, kehadiran Lilith di perairan tersebut tidak masuk akal, sehingga dia bertekad untuk membawanya kembali ke laut sebelum hiu raksasa itu memakan korban. Terlebih, dalam film, Paris diceritakan akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Triathlon Dunia yang bakal berlangsung di Sungai Seine. Akhirnya, dibantu oleh kapten polisi sungai bernama Adil (Nassim Lyes), Sophia berusaha menghentikan Lilith sebelum terlambat.
Film Under Paris digarap oleh sutradara asal Prancis, Xavier Gen. Namanya juga dikenal berkat menyutradarai beberapa film seperti Budapest (2018) dan The Devide (2011). Adapun, kisah film Under Paris berdasarkan ide orisinal dari Edouard Duprey dan Sebastien Auscher, yang skenarionya ditulis oleh Gens, Maud Heywang, dan Yannick Dahan.
Xavier Gens selaku sutradara mengatakan film Under Paris dibuat untuk turut memperingatkan masyarakat dunia tentang bahaya perubahan iklim dan polusi plastik di lautan. Hal itu salah satunya direalisasikan lewat karakter ilmuwan sekaligus aktivis lingkungan benama Sophia, yang dibuat terinspirasi dari LSM sungguhan di Prancis bernama Sea Shepherd.
"Kami telah dikritik karena gagal menampilkan pahlawan dalam film tersebut dan memang benar, semua yang dilakukan protagonis kami dalam film tersebut akan menemui kegagalan. Namun tujuan kami adalah untuk menunjukkan aspek lucunya, daripada menampilkan film bergenre realistis," katanya seperti dilansir dari Variety.
Selain itu, film Under Paris yang dirilis sebulan menjelang Olimpiade juga secara tidak langsung mengkritik kondisi Sungai Seine di Paris yang kotor. Hal itu direalisasikan dengan adegan ilmuwan dan aktivis yang berenang di Sungai Seine yang kotor hingga menjadi tempat sembunyi hiu, alih-alih dibersihkan dan dijaga keberadaannya oleh otoritas setempat.
"Kami benar-benar bersenang-senang menciptakan realitas alternatif di mana kami menyoroti kebodohan manusia dan menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka membuat keputusan yang salah," kata Gens.
Untuk menciptakan karakter hiu yang meyakinkan sekaligus menakutkan dalam film, Gens mengatakan pihaknya bekerja dengan dua perusahaan efek visual yang sangat bagus di Prancis yakni MPC Paris dan Digital District. "Saya tidak ingin tampilannya terlihat menakutkan, kami memilih tampilan yang lebih realistis dibandingkan film hiu pada umumnya," katanya.
Selain itu, untuk merekam adegan bawah air, dia dan tim menciptakan sebuah panggung air dalam ruangan di studio yang berlokasi di Belgia. Panggung air itu berkedalaman 10 meter sekaligus didekorasi khusus agar menyerupai seperti lanskap bawah laut.
Baca juga: 6 Fakta Menarik Monster Karya Rako Prijanto, Masuk Netflix Top Global Film Non-English
Tak hanya itu, untuk menghadirkan adegan di Sungai Seine, dia dan tim melakukan syuting di Spanyol lantaran tidak bisa benar-benar mengambil gambar di sungai tersebut. "Jadi kami memotretnya di tangki air terbuka di Alicante, Spanyol, tempat pembuatan film The Impossible, dan kami menambahkan latar belakang Paris. Dan itu terlihat sangat realistis," ucap Gens.
Adapun, film Under Paris bisa kalian tonton di Netflix.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.