Pameran Provoke Siap Digelar di Pos Bloc Jakarta, Hadirkan 19 Karya Seniman & Kurator
12 June 2024 |
15:12 WIB
Komunitas seni Artpora kembali menggelar pameran kolektif bertajuk Provoke. Dihelat di Pos Bloc, Jakarta eksibisi ini menampilkan sebanyak 19 seniman yang masing-masing akan berkolaborasi dengan seorang kurator dalam menyampaikan gagasan artistiknya pada publik seni.
Belasan seniman tersebut akan memacak karya-karya dwimatra, trimatra, dan instalasi, yang terintegrasi dalam satu panggung besar tanpa sekat. Ekshibisi ini mengundang pengunjung untuk masuk ke dalam isu-isu aktual dan kritis melalui 'provokasi artistik' oleh para seniman kontemporer Jakarta.
Baca juga: Pameran Tiga Sisi Siap Dihelat di Galeri Nasional, Tampilkan Karya 3 Perempuan Perupa Indonesia
Para seniman dan kurator itu adalah Aidil Usman, Damhuri Muhammad, Bibiana Lee, Evelyn Huang, Dolorosa Sinaga, Riwanto Tirtosudarmo, D. Adikara Rachman, AA Nurjaman, Eko Banding, Diyanto, Hudi Alfa, Vukar Lodak, Indah Arsyad, Bagus Purwoadi, Jerry Thung, Merwan Jusuf, Mayek Prayitno, Yaksa Agus Revoluta S., dan Citra Smara Dewi.
Ada pula Renjani Damais-Arifin, Lilin Rosa Santi, Reydo Respati, Heru Hikayat, Setiyoko Hadi, Jajang Supriyadi, Sonny Eska, Prisade, Sri Hardana Danar, Teguh Margono, Syakieb Sungkar, Anna Sungkar, Talitha Maranila, Diaz Ramadhansyah, Ve Dhanito, Oscar Motulloh, Yani Mariani, dan Benny Ronald Tahalele.
Ketua Pelaksana pameran Provoke, Revoluta S. dalam siaran tertulis mengatakan, ekosistem seni rupa Jakarta terus berkembang seiring pertumbuhan kota sebagai metropolitan global. Momen inilah yang menjadikan sebagai bagian subordinat dari agenda politik dan ekonomi, yang kerap mengaburkan esensi seni.
Dia menjelaskan, pameran-pameran besar yang memerlukan dana besar selalu bergantung pada inisiatif 'top-down' dari para pemangku kebijakan. Sedangkan, pameran yang menggunakan dana atau fasilitas publik kerap terhambat oleh sistem birokrasi.
Dalam proses artistiknya, hampir semua karya yang dipacak juga dibuat khusus untuk pameran ini. Bahkan, setiap seniman juga bekerja sama secara intens dengan seorang kurator yang bertindak sebagai rekan diskusi, yang bertindak sekaligus sebagai organisator dan manajer pameran.
"Di sisi lain, pameran di galeri-galeri terlalu dibebani oleh tuntutan komersialisasi seni. Ekshibisi ini lahir dari elan para seniman Jakarta untuk menyatakan posisi mereka di hadapan sistem birokrasi dan beban komersialisasi," katanya.
Terpisah, salah satu peserta pameran, Syakieb Sungkar akan memboyong karya patung bertajuk Tribute to Junk Food, yang berisi instalasi dan lukisan. Karya ini merupakan sindiran satir atas kegandrungan banyak orang yang menyukai junk food karena cepat, praktis, terstandar, dan relatif murah, alih-alih super food.
Instalasi itu juga akan memperlihatkan tempat tidur yang dibentuk menjadi kuburan, lengkap dengan kerangka yang sebagian muncul dari gundukan pasir. Sedangkan ikon-ikon junk food didekonstruksi dengan membuat patungnya lebih gendut dan meleleh karena penuh lemak dan keju, dengan warna-warna yang mencolok.
Untuk membentuk suasana, tempat tidur dan instalasi, ikon junk food berdiri di atas sebuah stage dan diberi kelambu dengan sling yang digantung ke atas. Pada bagian kiri dan kanan, diberikan lukisan yang menggambarkan ikon tersebut dan lukisan tersebut berfungsi sebagai garis demarkasi pembatas ruang.
"Karya ini mempunyai pesan bahwa junk food menyebabkan orang mati lebih cepat karena kandungannya yang kurang serat, berlemak dan dagingnya menggunakan pengawet," katanya.
Sebagai tambahan informasi, pameran Provoke akan berlangsung pada 14-23 Juni 2024. Pameran ini akan oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta, Bapak Dr. Heru Budi Hartono, MM dengan konferensi pers pada pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Mitologi Chimera hingga Makhluk Hibrida, Eksplorasi Patricia Piccinini di Pameran Care Museum MACAN
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Belasan seniman tersebut akan memacak karya-karya dwimatra, trimatra, dan instalasi, yang terintegrasi dalam satu panggung besar tanpa sekat. Ekshibisi ini mengundang pengunjung untuk masuk ke dalam isu-isu aktual dan kritis melalui 'provokasi artistik' oleh para seniman kontemporer Jakarta.
Baca juga: Pameran Tiga Sisi Siap Dihelat di Galeri Nasional, Tampilkan Karya 3 Perempuan Perupa Indonesia
Para seniman dan kurator itu adalah Aidil Usman, Damhuri Muhammad, Bibiana Lee, Evelyn Huang, Dolorosa Sinaga, Riwanto Tirtosudarmo, D. Adikara Rachman, AA Nurjaman, Eko Banding, Diyanto, Hudi Alfa, Vukar Lodak, Indah Arsyad, Bagus Purwoadi, Jerry Thung, Merwan Jusuf, Mayek Prayitno, Yaksa Agus Revoluta S., dan Citra Smara Dewi.
Ada pula Renjani Damais-Arifin, Lilin Rosa Santi, Reydo Respati, Heru Hikayat, Setiyoko Hadi, Jajang Supriyadi, Sonny Eska, Prisade, Sri Hardana Danar, Teguh Margono, Syakieb Sungkar, Anna Sungkar, Talitha Maranila, Diaz Ramadhansyah, Ve Dhanito, Oscar Motulloh, Yani Mariani, dan Benny Ronald Tahalele.
Ketua Pelaksana pameran Provoke, Revoluta S. dalam siaran tertulis mengatakan, ekosistem seni rupa Jakarta terus berkembang seiring pertumbuhan kota sebagai metropolitan global. Momen inilah yang menjadikan sebagai bagian subordinat dari agenda politik dan ekonomi, yang kerap mengaburkan esensi seni.
Dia menjelaskan, pameran-pameran besar yang memerlukan dana besar selalu bergantung pada inisiatif 'top-down' dari para pemangku kebijakan. Sedangkan, pameran yang menggunakan dana atau fasilitas publik kerap terhambat oleh sistem birokrasi.
Dalam proses artistiknya, hampir semua karya yang dipacak juga dibuat khusus untuk pameran ini. Bahkan, setiap seniman juga bekerja sama secara intens dengan seorang kurator yang bertindak sebagai rekan diskusi, yang bertindak sekaligus sebagai organisator dan manajer pameran.
"Di sisi lain, pameran di galeri-galeri terlalu dibebani oleh tuntutan komersialisasi seni. Ekshibisi ini lahir dari elan para seniman Jakarta untuk menyatakan posisi mereka di hadapan sistem birokrasi dan beban komersialisasi," katanya.
Terpisah, salah satu peserta pameran, Syakieb Sungkar akan memboyong karya patung bertajuk Tribute to Junk Food, yang berisi instalasi dan lukisan. Karya ini merupakan sindiran satir atas kegandrungan banyak orang yang menyukai junk food karena cepat, praktis, terstandar, dan relatif murah, alih-alih super food.
Instalasi itu juga akan memperlihatkan tempat tidur yang dibentuk menjadi kuburan, lengkap dengan kerangka yang sebagian muncul dari gundukan pasir. Sedangkan ikon-ikon junk food didekonstruksi dengan membuat patungnya lebih gendut dan meleleh karena penuh lemak dan keju, dengan warna-warna yang mencolok.
Untuk membentuk suasana, tempat tidur dan instalasi, ikon junk food berdiri di atas sebuah stage dan diberi kelambu dengan sling yang digantung ke atas. Pada bagian kiri dan kanan, diberikan lukisan yang menggambarkan ikon tersebut dan lukisan tersebut berfungsi sebagai garis demarkasi pembatas ruang.
"Karya ini mempunyai pesan bahwa junk food menyebabkan orang mati lebih cepat karena kandungannya yang kurang serat, berlemak dan dagingnya menggunakan pengawet," katanya.
Sebagai tambahan informasi, pameran Provoke akan berlangsung pada 14-23 Juni 2024. Pameran ini akan oleh Pj. Gubernur DKI Jakarta, Bapak Dr. Heru Budi Hartono, MM dengan konferensi pers pada pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Mitologi Chimera hingga Makhluk Hibrida, Eksplorasi Patricia Piccinini di Pameran Care Museum MACAN
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.