Ketiga perempuan itu adalah Ayu Arista Murti, Endang Lestari, dan Theresia Agustina Sitompul (sumber gambar: Instagram Galnas)

Pameran Tiga Sisi Siap Dihelat di Galeri Nasional, Tampilkan Karya 3 Perempuan Perupa Indonesia

11 June 2024   |   22:01 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Penikmat seni di Jakarta ada kabar gembira nih buat kalian. Sebab, pada pertengahan tahun ini sebanyak tiga seniman perempuan bakal menggelar pameran bertajuk Tiga Sisi: Jelajah & Media, di Museum dan Cagar Budaya Unit Galeri Nasional Indonesia (GNI). 

Ketiga perempuan itu adalah Ayu Arista Murti, Endang Lestari, dan Theresia Agustina Sitompul. Pameran kelompok ini akan dibuka pada Kamis, 13 Juni 2024 pukul 16.00 WIB di Gedung A, GNI, dan dibuka untuk umum mulai tanggal 14 Juni hingga 4 Juli 2024.

Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional Indonesia, Jarot Mahendra, mengatakan lewat pameran ini publik akan diajak menikmati perjalanan kreatif ketiga perempuan tersebut. Salah satunya lewat eksplorasi artistik yang penuh tantangan, dan dedikasinya terhadap seni serta inovasi media. 

Di samping itu, dia juga berharap dengan diselenggarakannya pameran ini di GNI, dapat memperluas jangkauan khalayak untuk menikmati seni rupa. "Sebab, karya seni bisa memberi inspirasi serta wawasan pada publik, sekaligus memperkuat apresiasi terhadap potensi seni rupa Indonesia," katanya dalam siaran tertulis.

Baca juga: Komunitas Perempuan Perupa Empu Gampingan Pamer Karya di Galeri Nasional
 

Senada, kurator pameran Tiga Sisi, Asikin Hasan, mengatakan bahwa pameran ini akan menampilkan karya-karya ketiga perempuan tersebut dalam satu dekade terakhir. Mulai dari hasil eksplorasi gagasan, pengalaman, dan percobaan berulang, untuk sampai pada apa yang mereka bayangkan sebagai sesuatu yang ideal. 

Asikin menyebutkan bahwa keahlian ketiga perempuan perupa ini juga berbeda-beda. Theresia di seni grafis, Ayu Arista di seni lukis, dan Endang di seni keramik. Perbedaan keahlian itu adalah bangunan kontras yang memperkaya warna dan rupa di antara karya-karya mereka, sekaligus menjadi kunci untuk melengkapi satu sama lain. 

“Topik yang dibicarakan juga cukup beragam mengikuti kecenderungan masing-masing, namun ada satu kesamaan yakni hadirnya unsur-unsur yang mengandung kebaruan dalam karya, lintas media, dan lingkungan hidup,” ujar Asikin. 
 

Profil Tiga Perempuan Perupa 

Kendati memiliki kecenderungan estetika yang berbeda, para perempuan perupa ini sama-sama memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Mereka merupakan alumni dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, meski dari angkatan dan minat yang berbeda. 

Ayu Arista Murti, misalnya, adalah seniman yang mengkhususkan diri dalam seni lukis, visual, patung, dan instalasi. Perempuan kelahiran Surabaya pada 1979 ini juga kerap melakukan eksperimen dengan media campuran di atas kanvas dan kertas.

Tak hanya itu, seniman yang banyak terinspirasi dari komik manga hingga tulisan buku itu juga kerap menggunakan material daur ulang, terutama plastik untuk berkarya. Ini mencerminkan upaya artistiknya dalam mengungkap pelbagai pertanyaan terkait alam dan kehidupan.

Lain lagi dengan Endang Lestari. Perupa perempuan kelahiran Banda Aceh pada 1976 ini juga memiliki kecenderungan estetika yang khas. Karya-karyanya banyak mencerminkan ketertarikan pada investigasi bawah sadar dan hubungannya dengan alam, sejarah, dan memori. 

Selain itu, dia juga sering mengeksplorasi karya-karya trimatra dan instalasi melalui media lempung dan dwimatra dengan efek-efek grafis. Karya-karya pun telah dipamerkan dalam luar negeri, seperti Liechtenstein Triennale dan bengkel keramik Kunsthalle Liechtenstein, Swiss dan Austria.

Sementara itu, Theresia Agustina Sitompul, merupakan perupa kelahiran Pasuruan pada 1981. Karya-karya seniman ini lebih banyak berfokus pada seni grafis, patung, dan instalasi, yang jarang dieksplorasi oleh perupa perempuan.

Keunikan karya-karya Theresia adalah teknik cetak karbon sebagai grafis alternatif serta mengangkat proses/praktek kerja cetak mencetak. Tak hanya itu, dia juga kerap merunut kembali objek-objek yang terkait dengan masa kecil dan kehidupan sehari-hari dalam karya-karyanya.

Dalam ekshibisi ini publik nantinya juga dapat mengikuti kegiatan lokakarya “Mengenal Media Lebih Dekat” yang akan dilaksanakan pada Jumat, 14 Juni 2024 pukul 14.00 WIB. Namun, Genhype terlebih dulu diharuskan melakukan registrasi online di laman resmi GNI. 

Baca juga: ArtScience Museum Singapura Hadirkan 2 Pameran Bertema Perempuan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Indonesian Women in Game Rilis Pedoman Industri Gim Ramah Perempuan

BERIKUTNYA

Program Dana Indonesiana 2024 Kembali Dibuka, Begini Syarat & Cara Daftarnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: