Geliat Jumlah Penonton Bioskop Saat Libur Panjang Iduladha 2024
12 June 2024 |
17:00 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Menjelang libur panjang Iduladha akhir pekan ini, sejumlah rumah produksi (production house/PH), baik dalam maupun luar negeri, telah bersiap untuk merilis sejumlah film barunya. Momentum libur panjang memang kerap kali jadi strategi untuk menarik lebih banyak penonton ke bioskop.
Di dalam negeri, setidaknya ada dua film yang bakal rilis pada periode ini. Pertama adalah Dilan 1983: Wo Ai Ni yang disutradarai oleh Fajar Bustomi. Film ini tampaknya cukup dinanti karena menjadi bagian dari universe Dilan yang memang langganan box office di Indonesia.
Kedua ada film Ipar Adalah Maut yang digarap oleh Hanung Bramantyo. Mengusung genre drama-religi, film ini juga cukup ditunggu karena mengadaptasi satu cerita viral tentang perselingkuhan di TikTok.
Baca juga: Rekomendasi 5 Film Bioskop Cocok Ditonton saat Libur Panjang Iduladha
Sementara itu, sejumlah film luar negeri juga akan mencoba peruntungan pada momentum libur panjang. Film-film yang cukup diantisipasi, seperti Inside Out 2, Detective Conan vs Kid The Phantom, hingga The Watchers, juga akan mewarnai bioskop Indonesia pekan ini.
Di luar itu, film-film yang tayang pekan sebelumnya dan masih bertahan di bioskop, juga tentu tak akan berdiam diri. Film-film tersebut pastinya akan ikut mencoba menarik penonton sebanyak-banyaknya pada momen libur panjang ini.
Pengamat film nasional Hikmat Darmawan mengatakan akhir pekan yang berbarengan dengan libur panjang selalu menarik bagi perfilman. Terlebih, budaya libur panjang saat momen Iduladha ini juga memiliki karakteristik yang berbeda.
Pada momen Iduladha, pergerakan orang umumnya tidak terlalu besar. Hal ini berbeda ketika momen libur panjang Idulfitri, ketika budaya mudik atau bergerak dari satu kota ke kota lain cukup tinggi.
“Jadi, tipikal liburannya mungkin lebih ke dalam kota atau liburan-liburan keluarga. Kalau kayak begitu, ya biasanya bioskop ikut berpengaruh,” ujar Hikmat kepada Hypeabis.id.
Namun, Hikmat menyebut perlu ada kajian yang lebih mendalam untuk melihat keefektifan setiap libur panjang terhadap performa film. Sebab, lagi-lagi setiap liburan memiliki karakteristik sendiri.
Satu hal yang pasti, kata Hikmat, film yang keluar saat libur panjang memiliki potensi untuk bernapas lebih lega. Dalam artian, ketika sambutan hari pertama belum sesuai target misalnya, mereka masih memiliki kesempatan memanfaatkan beberapa hari ke depan karena ada libur panjang.
Hal ini berbeda dari film yang rilis pada momen biasa. Ketika sambutan di awal kurang memuaskan, mereka mesti menanti pada libur pada pekan ke depannya lagi.
Hikmat menilai libur panjang Iduladha memang tampaknya belum terlalu menjadi periode yang ditunggu oleh para pembuat film. Sebab, sejauh ini terlihat belum ada film besar yang benar-benar diluncurkan pada periode ini.
Namun, kemunculan dua film Indonesia, yakni Dilan 1983 dan Ipar Adalah Maut agaknya sedikit mengobati hal itu. Sebab, film Dilan, setelah kesuksesan para pendahulunya, tak bisa dimungkiri telah berubah menjadi merek yang tampaknya akan selalu ditunggu.
Selain itu, Ipar Adalah Maut juga karena mengambil cerita viral, juga biasanya akan memantik orang untuk datang dan melihat visualnya dalam sebuah film.
Di sisi lain, Hikmat menilai film pekan sebelumnya, seperti Paku Tanah Jawa juga belakangan terlihat mulai menunjukkan kenaikan yang baik. Hal ini membuat perfilman nasional masih cukup menjanjikan. Sebaliknya, film-film Hollywood, seperti The Garfield Movie dan Bad Boys: Ride or Die malah tampak tidak terlalu bergerak.
“Ya, periode ini memang masih tidak sebesar liburan Idulfitri, peak-nya kan di situ. Dalam artian, kalau Idulfitri, dari tahun lalu aja orang udah ngomongin. Beda wataknya dengan Iduladha, walau sekarang kebetulan berbarengan dengan libur panjang. Jadi, memang menjadi cukup menarik juga,” imbuhnya.
Baca juga: 8 Film Indonesia Tayang Juni 2024 di Bioskop
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Di dalam negeri, setidaknya ada dua film yang bakal rilis pada periode ini. Pertama adalah Dilan 1983: Wo Ai Ni yang disutradarai oleh Fajar Bustomi. Film ini tampaknya cukup dinanti karena menjadi bagian dari universe Dilan yang memang langganan box office di Indonesia.
Kedua ada film Ipar Adalah Maut yang digarap oleh Hanung Bramantyo. Mengusung genre drama-religi, film ini juga cukup ditunggu karena mengadaptasi satu cerita viral tentang perselingkuhan di TikTok.
Baca juga: Rekomendasi 5 Film Bioskop Cocok Ditonton saat Libur Panjang Iduladha
Sementara itu, sejumlah film luar negeri juga akan mencoba peruntungan pada momentum libur panjang. Film-film yang cukup diantisipasi, seperti Inside Out 2, Detective Conan vs Kid The Phantom, hingga The Watchers, juga akan mewarnai bioskop Indonesia pekan ini.
Di luar itu, film-film yang tayang pekan sebelumnya dan masih bertahan di bioskop, juga tentu tak akan berdiam diri. Film-film tersebut pastinya akan ikut mencoba menarik penonton sebanyak-banyaknya pada momen libur panjang ini.
Pengamat film nasional Hikmat Darmawan mengatakan akhir pekan yang berbarengan dengan libur panjang selalu menarik bagi perfilman. Terlebih, budaya libur panjang saat momen Iduladha ini juga memiliki karakteristik yang berbeda.
Pada momen Iduladha, pergerakan orang umumnya tidak terlalu besar. Hal ini berbeda ketika momen libur panjang Idulfitri, ketika budaya mudik atau bergerak dari satu kota ke kota lain cukup tinggi.
“Jadi, tipikal liburannya mungkin lebih ke dalam kota atau liburan-liburan keluarga. Kalau kayak begitu, ya biasanya bioskop ikut berpengaruh,” ujar Hikmat kepada Hypeabis.id.
Namun, Hikmat menyebut perlu ada kajian yang lebih mendalam untuk melihat keefektifan setiap libur panjang terhadap performa film. Sebab, lagi-lagi setiap liburan memiliki karakteristik sendiri.
Satu hal yang pasti, kata Hikmat, film yang keluar saat libur panjang memiliki potensi untuk bernapas lebih lega. Dalam artian, ketika sambutan hari pertama belum sesuai target misalnya, mereka masih memiliki kesempatan memanfaatkan beberapa hari ke depan karena ada libur panjang.
Hal ini berbeda dari film yang rilis pada momen biasa. Ketika sambutan di awal kurang memuaskan, mereka mesti menanti pada libur pada pekan ke depannya lagi.
Hikmat menilai libur panjang Iduladha memang tampaknya belum terlalu menjadi periode yang ditunggu oleh para pembuat film. Sebab, sejauh ini terlihat belum ada film besar yang benar-benar diluncurkan pada periode ini.
Namun, kemunculan dua film Indonesia, yakni Dilan 1983 dan Ipar Adalah Maut agaknya sedikit mengobati hal itu. Sebab, film Dilan, setelah kesuksesan para pendahulunya, tak bisa dimungkiri telah berubah menjadi merek yang tampaknya akan selalu ditunggu.
Selain itu, Ipar Adalah Maut juga karena mengambil cerita viral, juga biasanya akan memantik orang untuk datang dan melihat visualnya dalam sebuah film.
Di sisi lain, Hikmat menilai film pekan sebelumnya, seperti Paku Tanah Jawa juga belakangan terlihat mulai menunjukkan kenaikan yang baik. Hal ini membuat perfilman nasional masih cukup menjanjikan. Sebaliknya, film-film Hollywood, seperti The Garfield Movie dan Bad Boys: Ride or Die malah tampak tidak terlalu bergerak.
“Ya, periode ini memang masih tidak sebesar liburan Idulfitri, peak-nya kan di situ. Dalam artian, kalau Idulfitri, dari tahun lalu aja orang udah ngomongin. Beda wataknya dengan Iduladha, walau sekarang kebetulan berbarengan dengan libur panjang. Jadi, memang menjadi cukup menarik juga,” imbuhnya.
Baca juga: 8 Film Indonesia Tayang Juni 2024 di Bioskop
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.