Pameran Goddess: Brave. Bold. Beautiful. (Sumber gambar: ArtScience Museum)

ArtScience Museum Singapura Hadirkan 2 Pameran Bertema Perempuan

11 June 2024   |   21:23 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Dalam waktu dekat Genhype mungkin berencana untuk pelesir ke Singapura. Jika bertandang ke sana, kalian bisa mengunjungi dua pameran seni menarik yang tengah berlangsung di ArtScience Museum yakni Frida Forever dan Goddess: Brave. Bold. Beautiful yang mengangkat dan merayakan kisah inspiratif ikon perempuan dunia. 

Seperti tajuknya, Frida Forever merupakan pameran seni imersif yang dibuat untuk mengeksplorasi kisah hidup dan karya-karya Frida Kahlo, seniman perempuan sekaligus ikon kebudayaan dari Meksiko. Pameran ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat lebih dekat narasi kehidupan Frida yang penuh warna, melalui dua instalasi seni menarik yang mengangkat momen-momen penting dalam hidup sang seniman.

Dikenal karena kekayaan warna dan simbolismenya, karya-karya Frida Kahlo kerap menceritakan pengalaman pribadinya sekaligus mencerminkan semangat, perjuangan, serta ideologinya yang berkembang selama beberapa dekade. 

Baca juga: Mitologi Chimera hingga Makhluk Hibrida, Eksplorasi Patricia Piccinini di Pameran Care Museum MACAN

Sebagai seniman, Frida sering melukiskan seni potret menggunakan citra dirinya untuk menjelaskan beberapa topik yang kompleks. Hal itu dilakukan untuk mendobrak batasan dengan pembawaan sisi feminin dirinya yang asli dan tanpa kompromi seputar tema kewanitaan, rasa sakit, kematian, tubuh manusia, dan identitas. 

Dalam pameran ini, pengunjung akan menemui beberapa fase kehidupan Frida dan merayakan dampak signifikan yang terus Frida tuangkan tidak hanya melalui karya-karya seninya, tapi juga pada dunia mode, budaya pop, feminisme, dan banyak lagi, bahkan setelah 70 tahun sejak kepergiannya.  

Misalnya dalam ruang pamer Frida Kahlo: The Life of an Icon, yang mengisahkan perjalanan kehidupan mengenai karya Firda sebagai seorang seniman, dimulai dari momentum penting di masa kanak-kanaknya sampai insiden yang membentuk Frida menjadi seorang seniman yang terkenal akan semangat ketangguhan yang kuat dan tak tergoyahkan. 

Diprakarsai oleh Layers of Reality dan Frida Kahlo Corporation, pameran ini akan membawa pengunjung memasuki delapan ruang tematik yang berisikan karya fotografi, film, teknologi multi-layered, instalasi seni interaktif, proyeksi 360 derajat, serta ruang interaktif yang menghidupkan kembali kisah sang seniman. 

Salah satu sorotan pameran ini adalah dramatic technicolour gallery atau galeri teknik warna dramatis yang menampilkan biograsi mendalam Frida Kahlo. Instalasi pameran 360 derajat yang berdurasi selama 30 menit ini akan membawa pengunjung menjelajahi linimasa kehidupan Frida Kahlo dari masa kecil hingga ujung hayatnya. 

Hal tersebut menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan kisah hidupnya, semangat, kebahagiaan, serta kesedihannya yang disampaikan melalui karya seninya dalam bentuk fotografi, film, animasi, dan sastra. 
 

Lalu, ada pula pameran Laid Bare: Frida’s Inner World, yang mengungkap potret lebih intim dari Kahlo melalui perspektif kompleks atas riwayat medis sang seniman terutama ketika dia menjalani perawatan di Rumah Sakit British Cowdray di Meksiko, di mana Frida menjalani operasi besar dan perawatan hingga menghembuskan napas terakhirnya. 

Laid Bare menampilkan karya-karya dari koleksi pribadi Cristina Kahlo Alcala, keponakan jauh Frida Kahlo, yang perdana ditampilkan di luar Amerika Serikat. Sejumlah karya yang ditampilkan termasuk arsip dan dokumen medis Frida Kahlo seperti hasil X-ray tulang belakang yang diambil tiga bulan sebelum kepergiannya yaitu pada 13 Juli 1954, serta tabel data klinis yang mencakup rekam jejak kesehatannya.

Tak ketinggalan, salah satu tabel data operasi besar terakhirnya – yang berujung pada amputasi kaki kanan bagian bawahnya pada 1953 akibat penyakit gangren. Bersamaan dengan rekam jejak ini, ditampilkan juga hasil karya seni kontemporer dan kesempatan wawancara eksklusif langsung dengan Cristina Kahlo Alcala. 

Selain itu, pameran ini juga memaparkan analisis dan pembahasan ahli medis dari Singapura, mulai dari ahli bedah ortopedi sampai ahli anastesi dan psikolog klinis, yang menjelaskan tentang trauma fisik dan emosional yang dialami oleh Frida Kahlo.

Melalui bagian ini, pengunjung akan dapat memahami bagaimana dengan ketangguhannya, Frida Kahlo tetap dapat melalui kesulitan dan penyakit untuk tetap melahirkan karya-karya seni yang menginspirasi. 

Baca juga: Eksplorasi Media & Material dalam Pameran Redefine di Elcanna Gallery
 

Pameran Goddess: Brave. Bold. Beautiful

Selain pameran Frida Forever, ArtScience Museum juga menggelar pameran bertajuk Goddess: Brave. Bold. Beautiful. Pameran ini dibuat untuk menyoroti kisah-kisah inspiratif sejumlah perempuan ikonis di industri perfilman, yang berhasil mendobrak batasan, melawan stereotipe, dan memberikan dampak feminisme melalui representasi diri mereka di depan maupun di balik layar.

Pameran ini mengajak pengunjung untuk masuk ke dalam perjalanan visual kisah 120 tahun sejarah gambar bergerak, yang akan menampilkan deretan tokoh penting dalam layar lebar dari masa Hollywood klasik dan Asia masa kini yang dikemas secara mewah dan eksklusif. 
 

Menyambungkan narasi yang direpresentasikan oleh isi film dan televisi dari masa ke masa, pameran ini menyoroti penggambaran evolusi seniman perempuan seiring dengan inisiatif mereka untuk menggabungkan kualitas megabintang dimiliki dengan keuletan dan kerja keras. 

Pameran ini menampilkan tokoh-tokoh legendaris seperti Marilyn Monroe, Dorothy Dandridge, dan Michelle Yeoh yang perjalanan kariernya dinilai merefleksikan perjuangan perempuan melawan stereotipe gender konservatif dan rasial. 

Tidak lupa, pameran ini juga memperlihatkan bagaimana salah satu karakter terkenal seperti Femme Fatale mengkonfrontasi persepsi dan perlakuan masyarakat terhadap perempuan yang sebenarnya. Pameran ini menawarkan persepsi baru terhadap karya perfilman serta momen-momen yang direpresentasikannya. 

Kisah-kisah ini akan diungkapkan melalui delapan zona, yang menampilkan lebih dari 150 arsip sinematik dan momen-momen nyata di balik layar yang tertuang dalam karya fotografi, arsip dokumen, serta proyeksi visual digital.

Terdapat juga 19 pasang kostum asli yang digunakan ketika syuting oleh Marilyn Monroe, Zendaya, Billy Porter, Tilda Swinton, dan Zhang Ziyi, yang berlawanan dengan aturan mode yang bersifat kaku dan tradisional. Hal tersebut menjadi salah satu cara para selebritas ini mempertanyakan kembali persepsi mengenai gender di masyarakat. 

Sejumlah ikon film perempuan Asia yang juga kisahnya diangkat dalam pameran ini termasuk legenda opera Tiongkok Yam Kim-fai, serta aktris Lisa Lu, Gong Li, Joan Chen, dan Tang Wei. Ada pula tiga aktris legendaris Singapura yakni Saloma, Maria Menado dan K Fatimah, serta Fann Wong yang menjadi aktris Negeri Singa pertama yang berkarier di Hollywood.

Honor Harger selaku Vice-President of ArtScience Museum at Marina Bay Sands mengatakan pameran dan program-program yang dipersiapkan untuk tahun ini akan berpusat pada perayaan sekaligus apresiasi atas hikayat kehidupan tokoh perempuan, yang telah berhasil mendobrak dan melampaui narasi konvensional.

Hal itu pula yang mendasari pihaknya mengangkat tema "Year of Extraordinary Women" untuk deretan program pameran yang berlangsung sepanjang 2024.

"Dengan mengarahkan fokus pada esensi revolusi gender dan proses kurasi untuk program-program selama satu tahun ke depan yang berpusat pada isu perempuan dalam kesenian dan ilmu pengetahuan, kami akan menjadikan 2024 sebagai tahun penting yang penuh kesan," katanya dalam keterangan tertulisnya. 

Baca juga: Albert Yonathan Setyawan Gelar Pameran Tunggal Transitory Nature of Earthly Joy di Tumurun Museum

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Planetary Health Diet, Pola Makan yang Sehat untuk Tubuh & Planet

BERIKUTNYA

Link & Cara Cek Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: