EXO-CBX. (Sumber gambar: INB100/X)

Agensi EXO-CBX Tuntut SM Entertainment Terkait Komisi Album

10 June 2024   |   20:18 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

EXO-CBX, sub-unit pertama dari boygroup K-Pop EXO, menuntut SM Entertainment lantaran hak royalti mereka tidak dipenuhi oleh perusahaan hiburan raksasa itu. Hal itu disampaikan perwakilan Chen, Baekhyun, dan Xiumin EXO (EXO-CBX) dalam konferensi pers di Hotel Shilla, Seoul, Korea Selatan, Senin (10/6/2024).

Dalam pernyataan resminya, pengacara Lee Jae-hak, yang mewakili label INB100, mengatakan bahwa SM Entertainment tidak memenuhi komisi sebesar 5,5 persen untuk hasil penjualan album dan musik EXO-CBX yang kini dinaungi oleh label INB100. Komisi tersebut merupakan bagian dari persyaratan penyelesaian konflik antara kedua belah pihak yang telah berlangsung sejak Juni 2023.

Baca juga: Seunghan RIIZE Hiatus Akibat Rumor Kontroversial, SM Entertainment Angkat Bicara

"Mereka [SM Entertainment] terlibat dalam praktik tidak adil dengan menuntut 10 persen pendapatan artis yang dihasilkan dari aktivitas individu seperti perilisan album individu, konser, dan iklan," katanya dikutip dari Naver.
 


Untuk diketahui, perseteruan antara EXO-CBX dengan SM Entertainment dimulai pada 2023. Kala itu, ketiga anggota EXO memperbarui kontrak mereka dengan SM Entertainment. Namun, tak lama kemudian, mereka memilih untuk memutuskan kontrak eksklusifnya karena alasan masalah transparansi terkait data, sehingga EXO-CBX pun mengajukan keluhan terhadap SM ke Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC).

Namun, alih-alih memberikan salinan data tersebut, SM hanya mengizinkan para member untuk datang ke kantor dan membaca berkasnya. Hal itupun dianggap sebagai pelanggaran hukum. Namun, demi keberlangsungan EXO dan penggemarnya, baik Chen, Baekhyun, maupun Xiumin tidak memperpanjang masalah tersebut.

"Dinyatakan dengan jelas dalam undang-undang bahwa perusahaan hiburan wajib memberikan dokumen tersebut atas permintaan artis, bukan memaksa mereka datang dan hanya membaca dokumen tersebut. Kami telah membuat kompromi saat itu, namun kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk menunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan hanyalah kepura-puraan," kata pengacara Lee dilansir dari Korea JoongAng Daily.

Untuk menyelesaikan konflik di antara mereka, akhirnya diputuskan bahwa kontrak eksklusif EXO-CBX dengan SM tetap berlanjut, namun aktivitas individu ketiga personel itu akan dilakukan secara independen lewat label INB100, anak perusahaan One Hundred.



Kala itu, Chief A&R Officer SM Entertainment Lee Seong-soo berjanji untuk memberikan tarif komisi distribusi sebesar 5,5 persen untuk album dan musik yang diterapkan oleh distributor Kakao, termasuk uang muka yang besar ketika EXO-CBX memperbarui kontrak eksklusif mereka dengan perusahaan tersebut. Akhirnya, hal itu tertuang dalam sebuah perjanjian yang ditandatangani pihak EXO-CBX maupun SM.

"Jika kami bertanya seberapa besar kami akan menurunkan [tarif komisi distribusi] ini melalui Kakao, kami akan menurunkannya ke komisi yang sama dengan kami [SM], yaitu 5,5 persen. 15 persen akan diturunkan menjadi 5,5 persen, tetapi kemudian Anda mendapat untung 9,5 persen,” kata Lee Seong-su.

Namun, Lee Jae-hak selaku pengacara EXO-CBX menerangkan bahwa SM Entertainment tidak memenuhi semua janji tersebut. Akhirnya, dia mengirimkan surat resmi pada April 2024 yang menerangkan bahwa SM gagal memenuhi janjinya. Namun, surat itu disebut tidak menerima balasan selama 2 bulan.
 

Dalam suratnya, pengacara Lee Jae-hak yang mewakili label INB100 meminta kepada SM untuk mengakui bahwa mereka gagal memenuhi kewajibannya untuk memberikan komisi 5,5 persen dari penjualan album dan musik EXO-CBX, sebagaimana yang dijanjikan sebagai syarat penandatanganan perjanjian pada 18 Juni 2023.

Termasuk, menuntut 10 persen penjualan dari perilisan album pribadi, konser, iklan, dan sebagainya, serta adanya pelarangan untuk melakukan aktivitas pribadi dari masing-masing personel.

"SM Entertainment mengabaikan persyaratan negosiasi yang menjadi dasar perjanjian dan menuntut 10 persen pendapatan dari aktivitas individu artis dari INB100. INB100 mengirimkan sertifikasi berisi konten mengenai perlakuan salah tersebut, namun SM Entertainment belum memberikan tanggapan selama lebih dari dua bulan," demikian pernyataan resmi INB100 dikutip dari Soompi.

Lantaran surat itu tak kunjung direspons oleh SM, akhirnya Jae-hak menyatakan membatalkan perjanjian tersebut karena perusahaan hiburan tersebut dinilai telah melakukan penipuan dan tidak memenuhi kewajibannya. 

"Kami juga akan mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan pidana dan mengajukan pengaduan ke pengadilan, ke Komisi Perdagangan Adil Korea mengenai proses penyelesaian perjanjian," tegasnya. 

Sementara itu, SM Entertainment dalam pernyataan resminya membantah tuduhan yang dilayangkan oleh label INB100. Mereka mengatakan hanya menawarkan diri untuk membantu anggota EXO-CBX untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dengan distributor musik, dalam hal ini Kakao.

"Kami tidak punya hak atas biaya yang ditentukan oleh perusahaan lain, itulah sebabnya klausul seperti itu tidak dimasukkan dalam kontrak. CBX bisa mendapatkan kesepakatan distribusi yang baik dan tidak mengalami kerusakan. Baekhyun mendirikan perusahaan bernama INB100 dan menjalankannya sendiri. Ini sama sekali tidak merusak," kata SM Entertainment. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Fakta Menarik Film Ipar Adalah Maut, Angkat Isu Perselingkuhan yang Sempat Viral di Medsos

BERIKUTNYA

Intip 4 Mobil Hidrogen yang Bakal Jadi Pesaing Kendaraan Listrik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: