Twitch Perkenalkan Progam Bagi Hasil Royalti DJ dan Label Musik
08 June 2024 |
12:41 WIB
2
Likes
Like
Likes
Twitch menandatangani kesepakatan dengan label rekaman besar seperti Universal Music Group, Warner Music Group, dan Sony Music serta label independen yang memungkinkan pembuat konten menggunakan musik berhak cipta dalam streaming mereka dengan membayar sejumlah biaya.
Selain populer untuk para gamers, platform tersebut juga sudah menjadi tuan rumah bagi para musisi, khususnya DJ. Menurut Twitch, sejak awal tahun 2020, jumlah DJ yang aktif melakukan streaming meningkat lebih dari empat kali lipat. Bahkan ribuan dari mereka telah mampu membangun dan memonetisasi komunitas penggemar musik.
Baca juga: Tak Hanya Royalti, Intip Sumber Pendapatan Musisi Indonesia & Upaya Memaksimalkannya
“Kami bangga menjadi layanan besar pertama yang menyediakan rumah yang aman dan berjangka panjang bagi para DJ untuk melakukan live streaming. Kami sangat gembira kini dapat mempromosikan dan mendukung para kreator yang sedang membangun komunitas di layanan kami dan seterusnya,” tutur CEO Twitch, Dan Clancy.
Tanpa disadari, semua lagu pra-rekaman dalam naungan label musik dilindungi oleh hukum, dibawah kebijakan Digital Millennium Copyright Act (DMCA). Melansir dari DMCA.com, kebijakan ini adalah bagian dari Undang-Undang Hak Cipta AS, dan berkaitan secara langsung dengan proses tertentu dalam menghapus konten dari internet secara sah.
Sehingga para DJ Twitch yang sedang merintis karir di platform tersebut, sangat rentan terhadap ancaman pelanggaran hak cipta untuk lagu-lagu yang digunakan.Terutama ancaman dari label musik yang bisa menuntut mereka kapan saja. Seperti membatasi kemampuan mereka untuk melakukan streaming di Twitch, atau konsekuensi hukum lain yang lebih serius.
Namun jangan salah sangka, karena kebijakan DMCA ini juga bermanfaat bagi pencipta lagu asli, penulis, dan juga produser dari karya lagu tersebut. Maka dari itu, penting juga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dan menghargai karya seseorang, sembari menciptakan karya baru.
Di sinilah Twitch DJ Program berguna, dengan menawarkan subsidi 1 tahun untuk membantu menutupi selisih pendapatan yang akan dibayarkan kepada perusahaan musik dan musisi mereka. Perlu diingat program ini hanya berlaku untuk para DJ, dan bukan untuk kreator lain.
Label-label besar seperti Universal Music Group, Warner Music Group, Sony Music dan sejumlah label independen serta pemegang hak lainnya yang diwakili oleh Merlin, ikut serta dalam program ini.
Untuk DJ yang sudah monetisasi, Twitch akan membagi biaya ini 50/50 dengan mereka, meskipun pada awalnya Twitch akan menanggung lebih banyak biaya. Tetapi untuk para DJ yang belum monetisasi, Twitch berkomitmen untuk sepenuhnya menanggung biaya tersebut.
Ini sangat penting, mengingat bahwa para DJ yang belum kunjung memonetisasi konten, sepenuhnya bergantung pada donasi dari penonton untuk mempertahankan pekerjaan mereka. Berbeda dengan DJ termonetisasi yang memiliki banyak aliran pendapatan.
Selain membantu dari segi hukum dan finansial, adanya program ini juga mampu memperluas kesempatan bagi DJ yang baru merintis dalam industri ini. Juga berperan dalam membantu membangun komunitas dengan minat yang serupa.
“Pengumuman ini merupakan langkah maju yang besar bagi para DJ yang ingin membagikan musik mereka secara online. Twitch yang membantu memecahkan masalah ini menunjukkan betapa besarnya potensi yang ada, dan betapa pentingnya DJ bagi komunitas Twitch,” ujar DJ papan atas, Steve Aoki.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Selain populer untuk para gamers, platform tersebut juga sudah menjadi tuan rumah bagi para musisi, khususnya DJ. Menurut Twitch, sejak awal tahun 2020, jumlah DJ yang aktif melakukan streaming meningkat lebih dari empat kali lipat. Bahkan ribuan dari mereka telah mampu membangun dan memonetisasi komunitas penggemar musik.
Baca juga: Tak Hanya Royalti, Intip Sumber Pendapatan Musisi Indonesia & Upaya Memaksimalkannya
“Kami bangga menjadi layanan besar pertama yang menyediakan rumah yang aman dan berjangka panjang bagi para DJ untuk melakukan live streaming. Kami sangat gembira kini dapat mempromosikan dan mendukung para kreator yang sedang membangun komunitas di layanan kami dan seterusnya,” tutur CEO Twitch, Dan Clancy.
Tanpa disadari, semua lagu pra-rekaman dalam naungan label musik dilindungi oleh hukum, dibawah kebijakan Digital Millennium Copyright Act (DMCA). Melansir dari DMCA.com, kebijakan ini adalah bagian dari Undang-Undang Hak Cipta AS, dan berkaitan secara langsung dengan proses tertentu dalam menghapus konten dari internet secara sah.
Sehingga para DJ Twitch yang sedang merintis karir di platform tersebut, sangat rentan terhadap ancaman pelanggaran hak cipta untuk lagu-lagu yang digunakan.Terutama ancaman dari label musik yang bisa menuntut mereka kapan saja. Seperti membatasi kemampuan mereka untuk melakukan streaming di Twitch, atau konsekuensi hukum lain yang lebih serius.
Namun jangan salah sangka, karena kebijakan DMCA ini juga bermanfaat bagi pencipta lagu asli, penulis, dan juga produser dari karya lagu tersebut. Maka dari itu, penting juga untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dan menghargai karya seseorang, sembari menciptakan karya baru.
Attention DJs on Twitch!
— Twitch (@Twitch) June 6, 2024
We're launching a new DJ Program that will let you stream the vast majority of popular music in a new DJ Category launching later this summer.
Made possible by a first-of-its-kind partnership with hundreds of companies, including all major… pic.twitter.com/qblcnS7BTR
Di sinilah Twitch DJ Program berguna, dengan menawarkan subsidi 1 tahun untuk membantu menutupi selisih pendapatan yang akan dibayarkan kepada perusahaan musik dan musisi mereka. Perlu diingat program ini hanya berlaku untuk para DJ, dan bukan untuk kreator lain.
Label-label besar seperti Universal Music Group, Warner Music Group, Sony Music dan sejumlah label independen serta pemegang hak lainnya yang diwakili oleh Merlin, ikut serta dalam program ini.
Untuk DJ yang sudah monetisasi, Twitch akan membagi biaya ini 50/50 dengan mereka, meskipun pada awalnya Twitch akan menanggung lebih banyak biaya. Tetapi untuk para DJ yang belum monetisasi, Twitch berkomitmen untuk sepenuhnya menanggung biaya tersebut.
Ini sangat penting, mengingat bahwa para DJ yang belum kunjung memonetisasi konten, sepenuhnya bergantung pada donasi dari penonton untuk mempertahankan pekerjaan mereka. Berbeda dengan DJ termonetisasi yang memiliki banyak aliran pendapatan.
Selain membantu dari segi hukum dan finansial, adanya program ini juga mampu memperluas kesempatan bagi DJ yang baru merintis dalam industri ini. Juga berperan dalam membantu membangun komunitas dengan minat yang serupa.
“Pengumuman ini merupakan langkah maju yang besar bagi para DJ yang ingin membagikan musik mereka secara online. Twitch yang membantu memecahkan masalah ini menunjukkan betapa besarnya potensi yang ada, dan betapa pentingnya DJ bagi komunitas Twitch,” ujar DJ papan atas, Steve Aoki.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.