Mengenal Brain Dump, Cara Menuangkan Beban Mental yang Efektif

Apakah Genhype memiliki banyak sekali pikiran, dan merasa frustasi akan hal tersebut? Masalah ini biasanya disebut sebagai mental clutter, atau beban pikiran berlebih yang bisa mengganggu fokus dalam aktivitas sehari-hari. Ternyata, ada cara unik dan efektif untuk mengatasi mental clutter, yakni brain dump.

Menurut Psychcentral, brain dump adalah kegiatan menulis segala sesuatu yang terlintas dalam pikiran tentang topik tertentu. Hal ini bisa berupa penuangan ide, hal-hal yang dikhawatirkan, ketakutan, emosi, dan masih banyak lagi. 

Baca juga: Mengenal Uncanny Valley, Fenomena Menyeramkan yang Ramai di TikTok

Metode ini pertama kali dipopulerisasikan oleh penulis dan konsultan produktivitas asal Amerika Serikat, David Allen. Pada 2002, Allen merilis buku bertajuk Getting Things Done, menekankan bahwa produktivitas berhubungan langsung dengan kemampuan seseorang untuk mengelola stres, salah satunya melalui brain dump.

Dengan melakukan hal ini, Genhype dapat mengatur proses pemikiran, memprioritaskan tugas-tugas, dan membuat rencana yang jelas, yang mengarah pada peningkatan produktivitas dan fokus. Tidak hanya itu, brain dump juga merangsang kreativitas dengan mengeksplorasi dan menjembatani berbagai ide secara leluasa. 

Sebelum Genhype mencoba proses pembersihan otak ini, simak tahapan-tahapan yang harus diketahui saat melakukan brain dump dari berbagai sumber:
 

1. Persiapan

Pertama-tama, pastikan Genhype berada di tempat yang nyaman dan tenang. Jauh dari semua hal yang dapat mengganggu fokus untuk menjalani proses ini. Kemudian pilih medium yang dirasa tepat, karena setiap orang memiliki preferensi yang berbeda.

Bagi sebagian orang, perasaan yang didapat saat pena bersentuhan dengan kertas dapat menjadi sebuah hal yang menenangkan. Ada juga lebih menyukai brain dump dengan perangkat elektronik seperti tablet, jadi semua ide bisa selalu tersimpan 

Setelah kedua proses tersebut, mulai berpikir tentang apa yang menjadi latar belakang untuk  melakukan brain dump? Apakah hal alasan tertentu, atau sedang penasaran saja. Dengan begitu, Genhype bisa mengetahui mana yang harus dituangkan, dan mana yang tidak perlu.
 

2. Tetapkan batas waktu

Agar tidak berlarut-larut dan malah membuat otak lelah, sebaiknya tetapkan batas waktu terlebih dahulu. Jika baru memulai, setidaknya lakukan selama 5 menit terlebih dahulu. Baru dari sana carilah kurun waktu yang tepat untuk Genhype, menggunakan timer pada perangkat digital atau jam.   

Mengapa demikian? Sama seperti langkah sebelumnya, setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda. Ada yang memanfaatkan brain dump untuk menuangkan emosi negatif dengan cepat. Serta ada yang menganggap kegiatan ini sebagai proses kreatif, yang membutuhkan waktu agar dapat mengalir. 
 

3. Mulai menulis

Mulailah menulis semua isi pikiran, kekhawatiran, dan tugas-tugas tanpa mengikuti format tertentu. Fokus pada momen ini saja, lepaskan semua kekhawatiran tentang masa lalu atau masa depan bersamanya. 

Perlu diingat, ini bukan tentang menciptakan sesuatu yang ‘bagus’ dan tidak ada yang menghakimi Genhype. Tulislah dengan kecepatan yang dirasa nyaman, dan jangan terlalu memikirkan tata bahasa, ejaan, atau apapun itu. Luapkan semuanya dari pikiran sebebas mungkin. 
 

4. Meninjau hasil penulisan

Setelah selesai menulis, luangkan waktu sejenak untuk meninjau hasil brain dump dengan detail. Langkah ini akan membantu Genhype untuk mengidentifikasi pola pikir tertentu, menghapus hal yang tidak terkait, dan menggabungkan konsep-konsep yang saling berhubungan. 

Kemudian pindahkan pemikiran-pemikiran tersebut ke medium yang lebih terstruktur dan mudah diakses, seperti mind map. Jika Genhype sudah merasakan dampak positif dari kegiatan ini, brain dump juga bisa dilakukan secara rutin.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News) 

Editor: Nirmala Aninda