Aica Aibon salah satu brand lokal legendaris yang sering disangka produk asal Jepang (sumber gambar : Aica Aibon)

Strategi Brand Lokal yang Sering Dikira Produk Asing Bertahan Puluhan Tahun

03 June 2024   |   15:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, hanya sedikit jenama yang mampu bertahan hingga puluhan tahun. Namun, beberapa merek lokal berhasil membuktikan keunggulan mereka, tidak hanya bertahan tetapi juga mengukir prestasi dengan kualitas yang setara atau bahkan melebihi produk asing.

Bahkan, tak sedikit pula masyarakat yang sering menilai brand legendaris ini sebagai produk buatan luar negeri karena kualitas yang tak kalah dibandingkan dengan produk asing.

Dari lem kuning legendaris hingga cokelat yang menggoda, inilah strategi jitu yang membuat sejumlah jenama lokal tetap eksis dan sering dikira brand dari luar negeri.

Baca Juga: Profil Tomas Bata: Raja Sepatu Asal Ceko yang Jadi Merek Legendaris di Indonesia

 

1. Aica Aibon

Aica Aibon merupakan salah satu brand lem kuning yang cukup dikenal di masyarakat. Tak sedikit yang mengira bahwa brand ini merupakan produk buatan Jepang karena memiliki kekuatan perekat yang tinggi.

Padahal, brand yang sudah berdiri sejak 1974 adalah produk buatan lokal tetapi memang menggunakan teknologi asal Jepang dalam proses produksinya sehingga menghasilkan kualitas terbaik.

Pada tahun ini, brand yang berada di bawah bendera usaha PT Aica Indonesia tersebut telah memasuki usia ke-50 tahun ditandai dengan penyelenggaraan Longevity Walk 2024 yang melibatkan seluruh karyawan.

Sales & Marketing Manager PT Aica Indonesia Kevin Octavius mengatakan salah satu strategi yang membuat perusahaan bisa bertahan hingga mencapai perayaan ulang tahun emas ini karena konsistennya untuk tetap konsisten menghadirkan produk berkualitas yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan.

Perusahaan pun selalu melakukan inovasi melalui berbagai produk finishing interior seperti Aica High Pressure Laminates (HPL), material pelapis top table, material panel pelapis dinding, hingga lem kuning legendaris Aica Aibon.

Selama 50 tahun beroperasi, PT Aica Indonesia berhasil mendirikan dua pabrik yang berlokasi di Bekasi dan Cikampek. Perusahaan juga telah mengekspor lebih dari 60 persen produknya ke 12 negara di antaranya Jepang, Malaysia, China, Singapura, Hong Kong, hingga Australia.

"Ke depannya kami akan terus menghadirkan berbagai produk inovatif yang sesuai kebutuhan pasar, serta menghadirkan kemasan baru lem legendaris, Aica-Aibon," tuturnya.

 

2. Silverqueen

Bagi kalian si pecinta coklat, tentu sudah tidak asing lagi dengan brand SilverQueen. Namun, tak banyak yang tahu bahwa merek yang telah hadir sejak 1950 ini merupakan produk buatan lokal, yang pertama kali diproduksi di Garut, Jawa Barat.

SilverQueen juga tidak hanya disukai oleh konsumen lokal tetapi juga menarik perhatian internasional dengan kualitas yang unggul dan rasa yang autentik. 

Untuk dapat bertahan selama puluhan tahun, SilverQueen tidak hanya fokus pada rasa dan kualitas tetapi juga memiliki desain kemasan yang menarik dan mampu beradaptasi dengan perkembangan tren pasar.

 

3. Tas Elizabeth

Masuk ke bisnis fesyen kali ini terdapat brand tas Elizabeth. Sebagai salah satu brand tas premium, banyak yang mengira bahwa Elizabeth merupakan brand dari luar negeri. Padahal usaha yang bermula dari industri rumah tangga milik Handoko Subali dan Elizabeth Halim ini merupakan jenama fashion lokal yang berdiri sejak 1963.

Bermodal Rp10.000, ketika itu Handoko dan Elizabeth menjual tas produksi sendiri. Saat ini Elizabeth memproduksi tas wanita, tas kerja wanita, tas pria, koper, dompet, pakaian wanita dan sepatu.

Selama lebih dari 60 tahun berkarya, Elizabeth banyak meraih penghargaan yang sekaligus menunjukan komitmen mereka menyediakan produk berkualitas tinggi, trendy, dan cocok dikenakan semua generasi.

Ada banyak hal yang membuat brand ini mampu bertahan puluhan tahun karena konsistensinya untuk terus mempertahankan standar yang tinggi, baik dari segi desain maupun material, agar produk yang dihasilkan nyaman dan tahan lama saat digunakan oleh konsumen.

 

4. Eiger


Siapa yang tidak kenal Eiger? Jenama yang memproduksi berbagai perlengkapan outdoor ini kian berkembang dan makin digemari generasi muda. Perusahaan sepatu yang berdiri sejak 1989 ini sering dianggap sebagai brand asing padahal merupakan mereka lokal asli Bandung yang didirikan oleh Ronny Lukito.

Jason Edward, Marketing General Manager Eiger mengatakan ada banyak hal yang membuat Eiger mampu bertahan di usianya yang menginjak 35 tahun ini. Antara lain karena inovasi yang dihadirkan selalu mengikuti tren masa kini sehingga mampu memikat hati semua masyarakat tanpa memandang usia.

Tidak hanya itu, kegigihan Eiger dalam memanfaatkan peluang dan memahami perilaku belanja masyarakat, menjadi kunci sukses Eiger hingga saat ini. "Eiger juga tidak berhenti untuk terus memberikan yang terbaik bagi Eigerian, sebutan untuk pelanggan setia Eiger," jelasnya.

 

5. Miyako

Miyako dikenal sebagai salah satu brand produk elektronik yang cukup ternama di Indonesia. Banyak pihak yang mungkin menyangka Miyako sebagai produk buatan China atau Jepang, padahal  produk elektronik yang berada di bawah naungan bendera usaha PT Kencana Gemilang ini adalah produk asli buatan Indonesia.

Berdiri sejak 1970 hingga kini Miyako masih tetap menjadi salah satu pilihan produk elektronik yang memenuhi kebutuhan rumah tangga mulai dari rice cooker, kipas angin, televisi, hingga pendingin ruangan.

Memang bukan hal yang mudah untuk tetap eksis di dunia peralatan rumah tangga, selain menjunjung tinggi komitmen, Miyako juga menjaga kepercayaan konsumen terhadap peralatan rumah tangga yang berkualitas didukung suku cadang yang bermutu dan service centre yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

6. Hokben

Bagi kalian pecinta makanan Jepang, tentu sudah tak asing lagi dengan restoran HokBen. Namun tahukah kalian jika restoran yang memiliki interior khas Jepang dan menyediakan aneka makanan Jepang ini merupakan brand asli dari Indonesia yang didirikan oleh Hendra Arifin sejak 1985.

Memang pada awal pendiriannya, Hendra membeli hak lisensi Hoka Bento yang merupakan restoran asli Jepang. Namun pada akhirnya dia pun mendirikan sendiri restoran yang menyajikan aneka menu bento tersebut dengan mengusung brand Hoka Hoka Bento di bawah bendera usaha PT Eka Bogainti. Pertama kali didirikan di kawasan Kebon Kacang.

Setelah hampir 40 tahun berdiri, hingga kini HokBen masih terus eksis di tengah persaingan bisnis kuliner yang makin ketat. Pasalnya, HokBen mampu melakukan strategi ekspansi yang agresif dengan lokasi yang strategis serta melakukan inovasi menu dan pengembangan produk sesuai tren dan permintaan pasar.

 

7. The Executive

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by EXECUTIVE (@id_executive)


Brand The Executive menjadi salah satu produk pilihan bagi para profesional muda yang ingin memiliki busana kerja dengan kualitas dan desain yang elegan tetapi juga nyaman digunakan. Memiliki kualitas yang tinggi, tak heran bila banyak masyarakat yang menilai The Executive sebagai brand dari luar negeri.

Padahal, brand fesyen yang didirikan sejak 1984 ini merupakan produk asli Indonesia. Mulanya The Executive lebih fokus pada kategori celana pria, tetapi seiring permintaan yang terus meningkat maka segmentasinya pun melebar ke wanita karir.

Tak hanya fokus di pasar lokal saja, The Executive juga telah melebarkan sayapnya hingga ke mancanegara mulai dari Malaysia, Singapura, Timur Tengah, hingga Australia.

Meski brand fesyen lokal yang juga fokus pada lini busana profesional terus bertambah, tetapi The Executive mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Ini tidak lepas dari berbagai strategi branding dan pemasaran yang dilakukan. Salah satunya mengelola dan mengoptimalkan program brand loyalty sehingga mampu menciptakan ekosistem para pelanggan.

 

8. J.Co

J.Co Donuts & Coffee pertama kali didirikan pada 2005 oleh Johnny Andrean yang selama ini dikenal sebagai seorang pengusaha salon. J.Co hadir menawarkan konsep yang berbeda dibandingkan dengan gerai donat lainnya yakni dengan revolusi bisnis donat rasa Amerika.

Selain itu, J.Co juga memiliki konsep toko donat open kitchen dengan gaya konter yang mirip dengan restoran luar negeri. Tak heran bila banyak masyarakat yang menyangka bahwa brand donat ini merupakan waralaba dari Amerika.

Di usianya yang hampir mencapai 20 tahun, J.Co terus bertahan dan mampu mempertahankan eksistensinya, bahkan telah melebarkan sayapnya hingga ke berbagai negara.

 

9. Eagle

Eagle merupakan salah satu merek sepatu olahraga yang cukup ternama di Indonesia. Jenama yang berada di bawa naungan PT GF Indonesia dan bagian dari KMK Group ini sering dianggap produk luar negeri. Hal ini tidak lepas dari kualitas yang dihasilkan sebab perusahaan terus berinovasi dengan menerapkan standar internasional pada setiap produknya serta mampu untuk mengikuti tren yang ada di global.

Mampu bertahan selama puluhan tahun karena Eagle terus berinovasi dan memberikan kualitas terbaik. Perusahaan juga acap kali memberikan support kepada atlet di berbagai turnamen pada tingkat nasional maupun internasional. Sebab, Eagle tidak hanya memandang olahraga sebagai industri, tapi juga aktivitas yang dicintai.


Baca Juga: OpenAI Gagal Daftarkan GPT Jadi Merek Dagang

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Biar Sehat, Ini Tip Mengurangi Asupan Lemak, Gula, dan Garam Saat Memasak

BERIKUTNYA

Rayakan 40 Tahun Bermusik, Konser Tunggal 'Tony Wenas: The Piano Man' Digelar 7 Juni 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: