Pameran Arsip Benyamin Suaeb di Museum Kebangkitan Nasional 2-14 Juni 2024
02 June 2024 |
19:50 WIB
Benyamin Suaeb dikenal sebagai seniman Betawi yang serba bisa. Terkenal dengan julukan Bang Ben, pria kelahiran 5 Maret 1938 tersebut telah tutup usia pada 5 September 1995. Selain menjadi aktor dan pelawak, dia juga dikenal sebagai penyanyi lewat lagu-lagunya yang masih sangat relevan untuk dinikmati para generasi muda.
Kariernya sebagai seniman dimulai sejak akhir 1950-an melalui grup musik Melody Boys yang kemudian dikenal sebagai Melodi Ria. Sepanjang hidupnya, Benyamin Suaeb telah menghasilkan lebih dari 75 album musik. Beberapa lagunya yang populer seperti, Ondel-Ondel, Sang Bango, Kompor Meleduk, dan masih banyak lagi.
Baca juga ; Nostalgia Ida Royani ketika Berduet dengan Benyamin Suaeb
Sampai saat ini upaya-upaya untuk membangkitkan karya Benyamin Suaeb masih terus dilakukan. Namun, karena banyaknya karya yang diciptakannya, muncul kendala untuk mengumpulkan dan mengarsipkannya.
Yayasan Irama Nusantara yang fokus melakukan pengarsipan digital musik populer Indonesia, kemudian mengajak Yayasan Benyamin Suaeb untuk menggelar 'Biang Kerok: Pameran Arsip Benyamin Suaeb'.
Pameran ini dihelat di Museum Kebangkitan Nasional, mulai 2 Juni hingga 14 Juli 2024, serta terselenggara atas dukungan dari Dana Indonesiana, program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Selama 10 tahun ini, Irama Nusantara bekerja secara intensif mengumpulkan arsip digital atas rilisan musik populer Indonesia. Hingga kini telah terkumpul sebanyak 8.000 rilisan, namun aksesnya masih dipusatkan pada format daring melalui situs website kami," kata Dian Onno, Ketua Yayasan Irama Nusantara, dikutip dari laman resminya.
Baca juga : Aktris Senior Ida Royani Ungkap Proses Unik Benyamin Suaeb saat Berkarya
Lebih lanjut, Irama Nusantara sangat berterima kasih pada Museum Kebangkitan Nasional dan Unit Museum Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang membuka kesempatan ini sehingga mereka dapat mewujudkan mimpi untuk membuka akses terhadap arsip yang telah dikoleksi secara fisik.
Biang Kerok: Pameran Arsip Benyamin Suaeb, menjadi langkah pertama dari program aktivasi Irama Nusantara di Museum Kebangkitan Nasional. Melalui program ini, diharapkan ketertarikan masyarakat terhadap kekayaan arsip koleksi musik populer Indonesia semakin besar.
“Relevansi sosial dan budaya dari berbagai karya Benyamin menciptakan keterikatan personal bagi masyarakat Indonesia secara umum," jelas Gerry Apriryan, Program Manager dari Irama Nusantara.
Tak sedikit memori mengenai Bang Ben tersimpan dengan baik dalam benak masyarakat Indonesia. Dia berharap, Biang Kerok: Pameran Arsip Musik Benyamin Suaeb, bisa menjadi upaya dari Irama Nusantara dan Yayasan Benyamin Suaeb untuk meretas permasalahan tersebut.
Baca juga : Mengolah Rasa Karya-karya Benyamin Suaeb di Museum Mini ICAD 2023
Pameran ini menampilkan berbagai arsip seperti rilisan musik, cuplikan lagu dalam film, foto-foto, lembar lirik, hingga rekaman program radio akan ditampilkan dengan komprehensif dan atraktif.
Bersamaan dengan dibukanya pameran tersebut, diadakan pula talkshow bertajuk, Gaya Betawi, Funky in Kromong!. Melalui topik ini akan dikupas bagaimana pengaruh Bang Ben terhadap popularitas gaya musik tradisional gambang kromong ke seantero negeri ini.
Gambang Kromong sebagai musik tradisi Betawi, merupakan hasil akulturasi dari beragam kebudayaan yang berinteraksi di sekitar Jakarta. Dapat dilihat dari instrumen yang digunakan di dalamnya, terdiri dari alat tradisi Jawa, Sunda, bahkan Cina.
Sekitar era 1960-an, Benyamin Sueb menyentuh jenis musik ini dan melakukan modernisasi dengan tambahan instrumen dan gaya musik pop khas barat.
Narasumber dari talkshow ini ada Ida Royani penyanyi yang merupakan tandem lama Benyamin Suaeb, di mana keduanya pernah meluncurkan banyak karya. Lalu Benny Benyamin anak dari Benyamin Suaeb, serta Andi Suhandi pimpinan dari Sanggar Gambang Kromong Sinar Pusaka.
Setelah sesi talkshow, kegiatan akan dilanjutkan dengan pertunjukan musik kolaborasi Mad dan bersama Amboro. Mereka akan membawakan lagu-lagu orisinal Benyamin Suaeb sebagai bentuk penghormatan terhadap seniman Betawi tersebut.
Selain pameran, rangkaian kegiatan menarik lainnya juga akan dihadirkan sampai 14 Juli. Di samping talkshow dan pertunjukan musik, akan ada penayangan film, lokakarya, serta program membangkitkan kembali karya dari Benyamin Suaeb.
Seluruh rangkaian acara Biang Kerok: Pameran Arsip Benyamin Suaeb dibuka untuk umum. Pengunjung yang ingin hadir hanya dikenakan biaya tiket masuk museum.
Baca juga :Serial Novel Anak Populer Karya Dwianto Setyawan, Sersan Grung Grung sampai Seri Sandi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Puput Ady Sukarno
Kariernya sebagai seniman dimulai sejak akhir 1950-an melalui grup musik Melody Boys yang kemudian dikenal sebagai Melodi Ria. Sepanjang hidupnya, Benyamin Suaeb telah menghasilkan lebih dari 75 album musik. Beberapa lagunya yang populer seperti, Ondel-Ondel, Sang Bango, Kompor Meleduk, dan masih banyak lagi.
Baca juga ; Nostalgia Ida Royani ketika Berduet dengan Benyamin Suaeb
Sampai saat ini upaya-upaya untuk membangkitkan karya Benyamin Suaeb masih terus dilakukan. Namun, karena banyaknya karya yang diciptakannya, muncul kendala untuk mengumpulkan dan mengarsipkannya.
Yayasan Irama Nusantara yang fokus melakukan pengarsipan digital musik populer Indonesia, kemudian mengajak Yayasan Benyamin Suaeb untuk menggelar 'Biang Kerok: Pameran Arsip Benyamin Suaeb'.
Pameran ini dihelat di Museum Kebangkitan Nasional, mulai 2 Juni hingga 14 Juli 2024, serta terselenggara atas dukungan dari Dana Indonesiana, program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Selama 10 tahun ini, Irama Nusantara bekerja secara intensif mengumpulkan arsip digital atas rilisan musik populer Indonesia. Hingga kini telah terkumpul sebanyak 8.000 rilisan, namun aksesnya masih dipusatkan pada format daring melalui situs website kami," kata Dian Onno, Ketua Yayasan Irama Nusantara, dikutip dari laman resminya.
Baca juga : Aktris Senior Ida Royani Ungkap Proses Unik Benyamin Suaeb saat Berkarya
Lebih lanjut, Irama Nusantara sangat berterima kasih pada Museum Kebangkitan Nasional dan Unit Museum Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang membuka kesempatan ini sehingga mereka dapat mewujudkan mimpi untuk membuka akses terhadap arsip yang telah dikoleksi secara fisik.
Biang Kerok: Pameran Arsip Benyamin Suaeb, menjadi langkah pertama dari program aktivasi Irama Nusantara di Museum Kebangkitan Nasional. Melalui program ini, diharapkan ketertarikan masyarakat terhadap kekayaan arsip koleksi musik populer Indonesia semakin besar.
“Relevansi sosial dan budaya dari berbagai karya Benyamin menciptakan keterikatan personal bagi masyarakat Indonesia secara umum," jelas Gerry Apriryan, Program Manager dari Irama Nusantara.
Tak sedikit memori mengenai Bang Ben tersimpan dengan baik dalam benak masyarakat Indonesia. Dia berharap, Biang Kerok: Pameran Arsip Musik Benyamin Suaeb, bisa menjadi upaya dari Irama Nusantara dan Yayasan Benyamin Suaeb untuk meretas permasalahan tersebut.
Baca juga : Mengolah Rasa Karya-karya Benyamin Suaeb di Museum Mini ICAD 2023
Pameran ini menampilkan berbagai arsip seperti rilisan musik, cuplikan lagu dalam film, foto-foto, lembar lirik, hingga rekaman program radio akan ditampilkan dengan komprehensif dan atraktif.
Bersamaan dengan dibukanya pameran tersebut, diadakan pula talkshow bertajuk, Gaya Betawi, Funky in Kromong!. Melalui topik ini akan dikupas bagaimana pengaruh Bang Ben terhadap popularitas gaya musik tradisional gambang kromong ke seantero negeri ini.
Gambang Kromong sebagai musik tradisi Betawi, merupakan hasil akulturasi dari beragam kebudayaan yang berinteraksi di sekitar Jakarta. Dapat dilihat dari instrumen yang digunakan di dalamnya, terdiri dari alat tradisi Jawa, Sunda, bahkan Cina.
Sekitar era 1960-an, Benyamin Sueb menyentuh jenis musik ini dan melakukan modernisasi dengan tambahan instrumen dan gaya musik pop khas barat.
Narasumber dari talkshow ini ada Ida Royani penyanyi yang merupakan tandem lama Benyamin Suaeb, di mana keduanya pernah meluncurkan banyak karya. Lalu Benny Benyamin anak dari Benyamin Suaeb, serta Andi Suhandi pimpinan dari Sanggar Gambang Kromong Sinar Pusaka.
Setelah sesi talkshow, kegiatan akan dilanjutkan dengan pertunjukan musik kolaborasi Mad dan bersama Amboro. Mereka akan membawakan lagu-lagu orisinal Benyamin Suaeb sebagai bentuk penghormatan terhadap seniman Betawi tersebut.
Selain pameran, rangkaian kegiatan menarik lainnya juga akan dihadirkan sampai 14 Juli. Di samping talkshow dan pertunjukan musik, akan ada penayangan film, lokakarya, serta program membangkitkan kembali karya dari Benyamin Suaeb.
Seluruh rangkaian acara Biang Kerok: Pameran Arsip Benyamin Suaeb dibuka untuk umum. Pengunjung yang ingin hadir hanya dikenakan biaya tiket masuk museum.
Baca juga :Serial Novel Anak Populer Karya Dwianto Setyawan, Sersan Grung Grung sampai Seri Sandi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor : Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.