Mengintip Pameran Arsip Benyamin Suaeb, Ada Koleksi Vinyl dan Pita Kaset Lagu-lagu Bang Ben
04 June 2024 |
19:00 WIB
Pameran arsip Benyamin Suaeb dihelat mulai 2 Juni-14 Juli 2024 di Museum Kebangkitan Nasional. Pengunjung yang ingin melihat koleksi peninggalan seniman Betawi legendaris tersebut bisa datang langsung ke Museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di jalan Abdul Rachman Saleh No.26, Senen, Kota Jakarta Pusat.
Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk museum sebesar Rp2000 rupiah dengan pembayaran yang dilakukan secara non tunai. Setelah membeli tiket, kita bisa masuk ke bagian dalam museum yang dulunya adalah sekolah kedokteran STOVIA tersebut. Pengunjung bisa belok ke kiri, lalu mencari ruang pameran paling ujung.
Baca juga ; Pameran Arsip Benyamin Suaeb di Museum Kebangkitan Nasional 2-14 Juni 2024
Pameran arsip Benyamin Suaeb diinisiasi oleh Yayasan Irama Nusantara dan Yayasan Benyamin Suaeb atas dukungan Dana Indonesiana dan program Kemendikbudristek. Pameran ini menampilkan berbagai arsip seperti rilisan musik, cuplikan lagu dalam film, foto-foto, lembar lirik, hingga rekaman program radio yang disajikan secara komprehensif dan atraktif.
"Pameran Arsip Benyamin Suaeb dibuka sejak 2 Juni 2024, di hari keduanya ini cukup banyak pengunjung yang antusias dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum," kata Titis, edukator Museum Kebangkitan Nasional kepada Hypeabis.id.
Pengunjung bisa mengenal lebih dekat sosok Benyamin Suaeb dengan melihat foto-foto dan membaca rekam jejaknya. Pria yang juga dijuluki Bang Ben tersebut lahir pada 5 Maret 1938 dan tutup usia pada 5 September 1995. Benyamin Suaeb telah berkiprah di industri hiburan tanah air sejak era 40-90an. Selain menjadi aktor dan pelawak, dia juga dikenal sebagai penyanyi lewat lagu-lagunya yang masih sangat familiar di telinga generasi muda.
Rekam jejak bertajuk Jalan Idupnye Bang Ben tersebut, secara runut menceritakan kehidupannya sejak awal menekuni music. Dimulai sejak 1943, Bang Ben yang berusia 4 tahun bersama kakak-kakaknya membentuk band bernama Kaleng Bekas Band menggunakan alat-alat bekas dari kaleng sebagai alat musiknya.
Pada era 50-60an, dia mulai mantap berkarier di industri hiburan dengan meluncurkan lagu-lagu ikoniknya seperti, Ondel-Ondel, Sang Bango, Kompor Meleduk, dan masih banyak lagi yang dirilis dalam bentuk piringan hitam dan pita kaset.
Selain musik, Benyamin Suaeb juga menjajal bidang seni peran dengan melakoni berbagai judul film. Sebut saja, Honey, Money and Djakarta Fair yang menjadi karya debutnya pada 1970 lalu. Tak ketinggalan ada juga Intan Berduri, Si Doel Anak Betawi, Tarsan Kota, dan masih banyak lagi.
Pengunjung juga dapat mendengarkan langsung lagu-lagu ciptaan Benyamin Suaeb yang sudah direstorasi oleh Irama Nusantara, melalui pemutar musik digial seperti ipod dan headphone dengan kualitas suara jernih yang dihasilkannya.
Selain itu, turut dipamerkan koleksi rilisan fisiknya berupa piringan hitam dan pita kaset, serta lirik lagu tulisan tangan Benyamin Suaeb. Pengunjung juga bisa melihat baju Betawi yang dikenakan dalam beberapa film yang pernah dibintanginya.
Saat pembukaan pameran arsip Benyamin Suaeb pada 2 Juni 2024, digelar talkshow bertajuk Gaya Betawi, Funky in Kromong!. Talkshow ini mengupas bagaimana pengaruh Benyamin Suaeb terhadap popularitas gaya musik tradisional gambang kromong.
Seperti yang diketahui, sekitar era 1960-an, Benyamin Sueb menyentuh jenis musik ini dan melakukan modernisasi dengan tambahan instrumen dan gaya musik pop khas barat.
"Acara pembukaan kemarin cukup ramai, banyak para penggemar Benyamin Suaeb yang datang untuk melihat pameran dan menonton pertunjukan musik, ini memberikan kesempatan baru untuk museum supaya lebih dikenal publik," kata Titis.
Setelah sesi talkshow, kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan musik kolaborasi Mad Mad Men feat Amboro. Mereka membawakan lagu-lagu orisinal Benyamin Suaeb sebagai bentuk penghormatan terhadap karya-karya seniman Betawi legendaris tersebut.
Selain pameran, rangkaian kegiatan menarik lainnya juga akan dihadirkan sampai 14 Juli. Di samping talkshow dan pertunjukan musik, akan ada penayangan film, lokakarya, serta program-program lainnya yang membuat kita mengenang kembali karya-karya Benyamin Suaeb.
"Nantinya setiap akhir pekan, akan digelar beberapa workshop (lokakarya) seperti penayangan film dan pembuatan mixtape, oleh Irama Nusantara yang berkolaborasi dengan beberapa stakeholder terkait," katanya.
Baca juga ; Daftar Lagu Terbaik Benyamin Suaeb, dari Kompor Meleduk hingga Nonton Bioskop
Editor : Puput Ady Sukarno
Pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk museum sebesar Rp2000 rupiah dengan pembayaran yang dilakukan secara non tunai. Setelah membeli tiket, kita bisa masuk ke bagian dalam museum yang dulunya adalah sekolah kedokteran STOVIA tersebut. Pengunjung bisa belok ke kiri, lalu mencari ruang pameran paling ujung.
Baca juga ; Pameran Arsip Benyamin Suaeb di Museum Kebangkitan Nasional 2-14 Juni 2024
Pameran arsip Benyamin Suaeb diinisiasi oleh Yayasan Irama Nusantara dan Yayasan Benyamin Suaeb atas dukungan Dana Indonesiana dan program Kemendikbudristek. Pameran ini menampilkan berbagai arsip seperti rilisan musik, cuplikan lagu dalam film, foto-foto, lembar lirik, hingga rekaman program radio yang disajikan secara komprehensif dan atraktif.
"Pameran Arsip Benyamin Suaeb dibuka sejak 2 Juni 2024, di hari keduanya ini cukup banyak pengunjung yang antusias dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum," kata Titis, edukator Museum Kebangkitan Nasional kepada Hypeabis.id.
Rilisan Fisik Benyamin Suaeb (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Pengunjung bisa mengenal lebih dekat sosok Benyamin Suaeb dengan melihat foto-foto dan membaca rekam jejaknya. Pria yang juga dijuluki Bang Ben tersebut lahir pada 5 Maret 1938 dan tutup usia pada 5 September 1995. Benyamin Suaeb telah berkiprah di industri hiburan tanah air sejak era 40-90an. Selain menjadi aktor dan pelawak, dia juga dikenal sebagai penyanyi lewat lagu-lagunya yang masih sangat familiar di telinga generasi muda.
Rekam jejak bertajuk Jalan Idupnye Bang Ben tersebut, secara runut menceritakan kehidupannya sejak awal menekuni music. Dimulai sejak 1943, Bang Ben yang berusia 4 tahun bersama kakak-kakaknya membentuk band bernama Kaleng Bekas Band menggunakan alat-alat bekas dari kaleng sebagai alat musiknya.
Pada era 50-60an, dia mulai mantap berkarier di industri hiburan dengan meluncurkan lagu-lagu ikoniknya seperti, Ondel-Ondel, Sang Bango, Kompor Meleduk, dan masih banyak lagi yang dirilis dalam bentuk piringan hitam dan pita kaset.
Selain musik, Benyamin Suaeb juga menjajal bidang seni peran dengan melakoni berbagai judul film. Sebut saja, Honey, Money and Djakarta Fair yang menjadi karya debutnya pada 1970 lalu. Tak ketinggalan ada juga Intan Berduri, Si Doel Anak Betawi, Tarsan Kota, dan masih banyak lagi.
Lagu-lagu Benyamin Suaeb (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Pengunjung juga dapat mendengarkan langsung lagu-lagu ciptaan Benyamin Suaeb yang sudah direstorasi oleh Irama Nusantara, melalui pemutar musik digial seperti ipod dan headphone dengan kualitas suara jernih yang dihasilkannya.
Selain itu, turut dipamerkan koleksi rilisan fisiknya berupa piringan hitam dan pita kaset, serta lirik lagu tulisan tangan Benyamin Suaeb. Pengunjung juga bisa melihat baju Betawi yang dikenakan dalam beberapa film yang pernah dibintanginya.
Saat pembukaan pameran arsip Benyamin Suaeb pada 2 Juni 2024, digelar talkshow bertajuk Gaya Betawi, Funky in Kromong!. Talkshow ini mengupas bagaimana pengaruh Benyamin Suaeb terhadap popularitas gaya musik tradisional gambang kromong.
Seperti yang diketahui, sekitar era 1960-an, Benyamin Sueb menyentuh jenis musik ini dan melakukan modernisasi dengan tambahan instrumen dan gaya musik pop khas barat.
"Acara pembukaan kemarin cukup ramai, banyak para penggemar Benyamin Suaeb yang datang untuk melihat pameran dan menonton pertunjukan musik, ini memberikan kesempatan baru untuk museum supaya lebih dikenal publik," kata Titis.
Setelah sesi talkshow, kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan musik kolaborasi Mad Mad Men feat Amboro. Mereka membawakan lagu-lagu orisinal Benyamin Suaeb sebagai bentuk penghormatan terhadap karya-karya seniman Betawi legendaris tersebut.
Selain pameran, rangkaian kegiatan menarik lainnya juga akan dihadirkan sampai 14 Juli. Di samping talkshow dan pertunjukan musik, akan ada penayangan film, lokakarya, serta program-program lainnya yang membuat kita mengenang kembali karya-karya Benyamin Suaeb.
"Nantinya setiap akhir pekan, akan digelar beberapa workshop (lokakarya) seperti penayangan film dan pembuatan mixtape, oleh Irama Nusantara yang berkolaborasi dengan beberapa stakeholder terkait," katanya.
Baca juga ; Daftar Lagu Terbaik Benyamin Suaeb, dari Kompor Meleduk hingga Nonton Bioskop
Editor : Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.