Mengenal Kebotakan Dini pada Wanita, Gejala hingga Penyebabnya
22 May 2024 |
10:17 WIB
Mengalami kebotakan merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap manusia. Bagi mereka yang memasuki usia senja, kebotakan adalah hal lumrah terjadi. Meskipun kerontokan rambut umum terjadi pada pria, hal ini juga bisa terjadi pada wanita.
Hampir setiap wanita akan mengalami kerontokan rambut pada tingkat tertentu. Kondisi ini dapat terjadi kapan saja setelah masa pubertas, tapi umumnya terjadi saat memasuki masa menopause.
Baca juga: 10 Perawatan Rambut Ini Bantu Cegah Kerontokan
Dilansir melalui Harvard Health Publishing, alopecia androgenetik adalah kondisi kebotakan yang disebabkan oleh faktor hormonal, terutama pada hormon androgen yang memiliki peran penting untuk perkembangan seksual dan fungsi tubuh lainnya. Kondisi ini dapat bersifat turun-temurun atau disebabkan oleh gangguan hormonal tertentu, seperti kelebihan produksi androgen.
Kerontokan rambut terjadi karena adanya pemendekan fase pertumbuhan rambut dan perpanjangan waktu antara kerontokan rambut dan dimulainya fase pertumbuhan baru. Hal ini mengakibatkan rambut yang lebih tipis dan pendek menggantikan rambut yang lebih tebal.
Dilansir dari Memorial Plastic Surgery, mengalami tekanan atau stres psikologis dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan kerontokan rambut karena mendorong rambut keluar dari folikel secara dini sehingga menyebabkan lebih banyak rambut yang rontok. Selain itu, stres fisik akibat rambut yang dikuncir ketat dapat merusak folikel hingga menyebabkan lebih banyak rambut yang rontok.
Namun, penting diingat bahwa tidak semua orang dengan riwayat keluarga kebotakan akan mengalami kondisi tersebut. Faktor seperti gaya hidup dan lingkungan juga dapat berperan dalam memengaruhi risiko kebotakan dini.
Baca juga: 5 Pilihan Makanan Untuk Rambut Yang Sehat, Berkilau, dan Anti Rontok
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Hampir setiap wanita akan mengalami kerontokan rambut pada tingkat tertentu. Kondisi ini dapat terjadi kapan saja setelah masa pubertas, tapi umumnya terjadi saat memasuki masa menopause.
Baca juga: 10 Perawatan Rambut Ini Bantu Cegah Kerontokan
Gejala kerontokan rambut pada wanita
Normalnya, seseorang dapat mengalami kerontokan sekitar 50 hingga 100 helai rambut setiap harinya dan itu adalah hal yang wajar terutama ketika kita menyisir atau mencuci rambut. Namun, jika seseorang mengalami kerontokan rambut dalam jumlah yang sangat banyak, hal itu patut diperhatikan. Dilansir dari WebMd, berikut adalah gejala kerontokan rambut pada wanita.- Banyaknya rambut yang rontok di sisir dalam jumlah banyak
- Banyaknya rambut yang rontok di bantal, handuk, pakaian, atau lantai kamar mandi
- Rambut terlihat lebih tipis dan
- Munculnya bagian kulit kepala yang sangat terlihat
Penyebab kebotakan dini
Lalu, apa penyebab dari kebotakan rambut pada usia dini? Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasannya.
1. Alopesia Androgenetik
Dilansir melalui Harvard Health Publishing, alopecia androgenetik adalah kondisi kebotakan yang disebabkan oleh faktor hormonal, terutama pada hormon androgen yang memiliki peran penting untuk perkembangan seksual dan fungsi tubuh lainnya. Kondisi ini dapat bersifat turun-temurun atau disebabkan oleh gangguan hormonal tertentu, seperti kelebihan produksi androgen. Kerontokan rambut terjadi karena adanya pemendekan fase pertumbuhan rambut dan perpanjangan waktu antara kerontokan rambut dan dimulainya fase pertumbuhan baru. Hal ini mengakibatkan rambut yang lebih tipis dan pendek menggantikan rambut yang lebih tebal.
2. Stres
Dilansir dari Memorial Plastic Surgery, mengalami tekanan atau stres psikologis dalam bentuk apa pun dapat meningkatkan kerontokan rambut karena mendorong rambut keluar dari folikel secara dini sehingga menyebabkan lebih banyak rambut yang rontok. Selain itu, stres fisik akibat rambut yang dikuncir ketat dapat merusak folikel hingga menyebabkan lebih banyak rambut yang rontok. 3. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kebotakan pada wanita. Salah satu contohnya ada sindrom ovarium polikistik (PCOS), sebuah kondisi umum yang menyebabkan peningkatan kadar androgen pada wanita. Hormon ini dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan rambut yang tidak normal hingga menyebabkan kebotakan.4. Keturunan
Faktor keturunan atau genetika juga dapat menyebabkan wanita mengalami kebotakan dini. Jika seorang keluarga memiliki anggota keluarga yang mengalami kebotakan dini, kemungkinan besar mereka juga akan memiliki risiko yang sama.Namun, penting diingat bahwa tidak semua orang dengan riwayat keluarga kebotakan akan mengalami kondisi tersebut. Faktor seperti gaya hidup dan lingkungan juga dapat berperan dalam memengaruhi risiko kebotakan dini.
Baca juga: 5 Pilihan Makanan Untuk Rambut Yang Sehat, Berkilau, dan Anti Rontok
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.