Scarlett Johansson Sampaikan Kekecewaannya ke OpenAI Atas Penggunaan Suara Tanpa Izin
21 May 2024 |
18:18 WIB
Aktris Scarlett Johansson menentang OpenAI yang diketahui menggunakan suara yang sangat mirip dengan suaranya dalam produk ChatGPT barunya. Pemeran Black Widow di waralaba Avengers tersebut mengungkapkan bahwa dia didekati oleh OpenAI sembilan bulan lalu untuk menyuarakan sistem AI-nya tetapi menolak karena alasan pribadi.
“September lalu, saya menerima tawaran dari Sam Altman, yang ingin saya menyuarakan sistem ChatGPT 4.0...Setelah banyak pertimbangan dan karena alasan pribadi, saya menolak tawaran tersebut. Sembilan bulan kemudian, teman-teman, keluarga, dan masyarakat umum menyadari betapa sistem terbaru bernama Sky terdengar mirip dengan saya,"
Baca juga: OpenAI Gagal Daftarkan GPT Jadi Merek Dagang
Segera setelah surat keberatan itu dilayangkan, OpenAI menghapus fitur suara yang dipromosikan ChatGPT pada Senin (20/5/2024), menyusul reaksi luas terhadap asisten virtual yang memiliki suara bernada feminin yang genit. Perusahaan tersebut telah menggunakan suara yang diberi nama 'Sky', dalam acara peluncuran ChatGPT-4o yang baru.
Para peneliti berbicara dengan asisten virtual untuk memamerkan Sky yang menarik dan responsif. Tak butuh waktu lama bagi netizen untuk membandingkan bahwa suara asisten virtual itu sangat mirip dengan karakter Johansson di film Her (2013), di mana dia menjadi pengisi suara untuk program virtual.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip NPR, Johansson mengatakan bahwa dia telah menyewa penasihat hukum dan telah mengirim dua surat ke OpenAI menanyakan bagaimana suara ChatGPT yang mirip, yang dikenal sebagai Sky, dibuat.
OpenAI mengumumkan pada Senin (20/5/2024), bahwa suara Sky bukanlah tiruan dari Scarlett Johansson tetapi milik aktris profesional lain yang menggunakan suara bicara alaminya. Untuk melindungi privasi, perusahaan tidak dapat membagikan nama pengisi suara tersebut.
"Pada awal 2023, untuk menemukan pengisi suara yang tepat, kami bermitra dengan sutradara dan produser casting independen. Kami bekerja sama dengan mereka untuk membuat serangkaian kriteria untuk suara ChatGPT, dengan hati-hati mempertimbangkan kepribadian unik setiap suara dan daya tariknya bagi khalayak global," tulis OpenAI dalam sebuah pernyataan.
Isu tentang hak cipta dan kekayaan intelektual ini mencuat hanya enam bulan setelah para aktor dan aktris Hollywood sepakat untuk menyudahi aksi mogok yang melumpuhkan industri hiburan di tengah seruan untuk upah yang lebih baik dan perlindungan terhadap penggunaan AI.
Johansson mengambil bagian dalam aksi industrial tahun lalu, yang sebagian membahas keresahan para pekerja kreatif tentang bagaimana studio akan menggunakan AI untuk meniru wajah dan suara aktor. Kesepakatan yang dicapai dengan studio mencakup jaminan bahwa studio tidak akan menggunakan aset kekayaan intelektual tanpa izin dari para aktor.
Dan Stein, kepala perusahaan lisensi suara AI, Voice-Swap, mengatakan bahwa menggunakan suara seseorang tanpa izin sangat invasif terlebih pada saat ketidakpercayaan terhadap AI dan kekhawatiran akan potensi bahayanya masih belum bisa dibendung.
“Entah OpenAI melatih suara Sky baru mereka menggunakan audio dari Scarlett Johansson atau sejenisnya, faktanya tetap dia menolak memberi izin dan identitasnya tetap dieksploitasi. Ini menjadi preseden berbahaya bagi hak cipta dan perizinan jika perusahaan paling terkemuka di bidang ini berperilaku sesuka mereka," ujarnya.
Dilansir melalui BBC, OpenAI telah berjuang melawan berbagai tantangan hukum terkait cara mereka menggunakan informasi berhak cipta yang tersedia secara online.
Pada Desember 2023, New York Times mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap OpenAI atas tuduhan bahwa mereka telah menggunakan jutaan artikel yang diterbitkan oleh organisasi media tersebut untuk melatih model AI ChatGPT miliknya.
Sementara itu pada September 2023, penulis George RR Martin dan John Grisham juga mengumumkan rencana untuk mengajukan klaim, atas tuduhan hak cipta yang telah dilanggar OpenAI untuk melatih sistem kecerdasan buatan mereka..
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
“September lalu, saya menerima tawaran dari Sam Altman, yang ingin saya menyuarakan sistem ChatGPT 4.0...Setelah banyak pertimbangan dan karena alasan pribadi, saya menolak tawaran tersebut. Sembilan bulan kemudian, teman-teman, keluarga, dan masyarakat umum menyadari betapa sistem terbaru bernama Sky terdengar mirip dengan saya,"
Baca juga: OpenAI Gagal Daftarkan GPT Jadi Merek Dagang
Segera setelah surat keberatan itu dilayangkan, OpenAI menghapus fitur suara yang dipromosikan ChatGPT pada Senin (20/5/2024), menyusul reaksi luas terhadap asisten virtual yang memiliki suara bernada feminin yang genit. Perusahaan tersebut telah menggunakan suara yang diberi nama 'Sky', dalam acara peluncuran ChatGPT-4o yang baru.
Statement from Scarlett Johansson on the OpenAI situation. Wow: pic.twitter.com/8ibMeLfqP8
— Bobby Allyn (@BobbyAllyn) May 20, 2024
Para peneliti berbicara dengan asisten virtual untuk memamerkan Sky yang menarik dan responsif. Tak butuh waktu lama bagi netizen untuk membandingkan bahwa suara asisten virtual itu sangat mirip dengan karakter Johansson di film Her (2013), di mana dia menjadi pengisi suara untuk program virtual.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip NPR, Johansson mengatakan bahwa dia telah menyewa penasihat hukum dan telah mengirim dua surat ke OpenAI menanyakan bagaimana suara ChatGPT yang mirip, yang dikenal sebagai Sky, dibuat.
OpenAI mengumumkan pada Senin (20/5/2024), bahwa suara Sky bukanlah tiruan dari Scarlett Johansson tetapi milik aktris profesional lain yang menggunakan suara bicara alaminya. Untuk melindungi privasi, perusahaan tidak dapat membagikan nama pengisi suara tersebut.
"Pada awal 2023, untuk menemukan pengisi suara yang tepat, kami bermitra dengan sutradara dan produser casting independen. Kami bekerja sama dengan mereka untuk membuat serangkaian kriteria untuk suara ChatGPT, dengan hati-hati mempertimbangkan kepribadian unik setiap suara dan daya tariknya bagi khalayak global," tulis OpenAI dalam sebuah pernyataan.
Tantangan Hak Cipta
Isu tentang hak cipta dan kekayaan intelektual ini mencuat hanya enam bulan setelah para aktor dan aktris Hollywood sepakat untuk menyudahi aksi mogok yang melumpuhkan industri hiburan di tengah seruan untuk upah yang lebih baik dan perlindungan terhadap penggunaan AI. Johansson mengambil bagian dalam aksi industrial tahun lalu, yang sebagian membahas keresahan para pekerja kreatif tentang bagaimana studio akan menggunakan AI untuk meniru wajah dan suara aktor. Kesepakatan yang dicapai dengan studio mencakup jaminan bahwa studio tidak akan menggunakan aset kekayaan intelektual tanpa izin dari para aktor.
Dan Stein, kepala perusahaan lisensi suara AI, Voice-Swap, mengatakan bahwa menggunakan suara seseorang tanpa izin sangat invasif terlebih pada saat ketidakpercayaan terhadap AI dan kekhawatiran akan potensi bahayanya masih belum bisa dibendung.
“Entah OpenAI melatih suara Sky baru mereka menggunakan audio dari Scarlett Johansson atau sejenisnya, faktanya tetap dia menolak memberi izin dan identitasnya tetap dieksploitasi. Ini menjadi preseden berbahaya bagi hak cipta dan perizinan jika perusahaan paling terkemuka di bidang ini berperilaku sesuka mereka," ujarnya.
Dilansir melalui BBC, OpenAI telah berjuang melawan berbagai tantangan hukum terkait cara mereka menggunakan informasi berhak cipta yang tersedia secara online.
Pada Desember 2023, New York Times mengatakan pihaknya berencana untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap OpenAI atas tuduhan bahwa mereka telah menggunakan jutaan artikel yang diterbitkan oleh organisasi media tersebut untuk melatih model AI ChatGPT miliknya.
Sementara itu pada September 2023, penulis George RR Martin dan John Grisham juga mengumumkan rencana untuk mengajukan klaim, atas tuduhan hak cipta yang telah dilanggar OpenAI untuk melatih sistem kecerdasan buatan mereka..
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.