Ilustrasi mentranskrip wawancara (Sumber gambar: Unsplash/Kenny Eliason

Solusi Mudah Mentranskrip Naskah yang Mendatangkan Berkah

16 May 2024   |   09:00 WIB
Image
Andika Prasetyo Mahasiswa IISIP Jakarta

Wawancara seringkali menjadi sumber informasi, mulai dari penelitian akademis hingga kebutuhan bisnis. Namun, merekam dan menganalisis wawancara dapat menjadi tugas yang melelahkan dan memakan waktu.

Disinilah jasa transkripsi wawancara memainkan peran penting, menyediakan solusi efisien untuk mengubah percakapan audio atau video menjadi teks yang dapat diakses dan dianalisis dengan mudah.

Dengan semakin maraknya podcaster maupun content creator di media sosial, permintaan untuk jasa transkripsi naskah kian meningkat. Jasa transkripsi wawancara atau naskah memungkinkan seseorang dapat menghemat waktu dalam mengubah materi yang sebelumnya berbentuk audio visual menjadi teks yang dapat dibaca dalam bentuk dokumen.

Baca Juga: Dear Content Creator & Food Vlogger, Kritik Makanan Itu Ada Metodologinya

Salah satu pelaku usaha di bidang tersebut, Zahwa Arsy Azzahra. Wanita berusia 29 tahun ini, mengawali perjalanan karirnya sebagai transkripter wawancara sejak duduk di bangku kuliah. Zahwa yang memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mentranskrip wawancara yang baik dan benar, lantas mencoba peruntungan dengan menawarkan jasanya pada 2019.

“Awalnya, saat kuliah banyak teman-teman saya yang sedang mengerjakan tesis penelitian membutuhkan jasa transkripsi wawancara. Karena kebetulan saya memahami bagaimana cara mentranskrip wawancara dan sebagainya, lalu saya mencoba untuk menawarkan jasa saya tersebut,” ucap Zahwa.

Sebagai upaya menawarkan dan mempromosikan jasanya itu, Zahwa melakukannya dengan cara personal branding di berbagai platform media sosialnya. Seperti membuat konten video mengenai jasa transkripsi wawancara, hingga mengunggah berbagai portofolio hasil dari pengerjaan proyek transkrip tersebut.

Untuk saat ini, Zahwa tidak hanya menawarkan jasa  transkrip wawancara saja. Wanita tersebut juga turut menawarkan jasa lainnya seperti, transkripsi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, koding penelitian kualitatif, translate berbagai bahasa, data proof reading, tata naskah, parafrase dan lain sebagainya.

Dalam sekali mengerjakan proyek transkrip wawancara, Zahwa mematok jasanya dengan kisaran harga Rp5.000/menit – Rp7.000/menit. Hingga saat ini, owner dari Verbateam tersebut mampu mengerjakan proyek transkrip wawancara hingga puluhan proyek dengan omzet berkisar Rp4 juta – Rp5 juta dalam sebulannya.

Mengenai tantangan, menurut Zahwa ada perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan seseorang dapat mentranskrip berbagai audio dengan sendirinya dan tanpa menggunakan jasa dari profesi terkait. Selain itu, transkrip yang dihasilkan oleh AI, menurutnya terkesan lebih instan dalam pengerjaannya.

“Pemanfaatan teknologi seperti AI memang dapat membantu meningkatkan efisiensi waktu dalam pekerjaan. Akan tetapi. trankripsi otomatis juga sering kali memerlukan penyuntingan manual untuk memastikan akurasi dan kualitas hasil yang lebih baik,” jelasnya

Jasa transkripsi wawancara telah menjadi bagian penting dari berbagai industri dan profesi. Dengan mengubah percakapan menjadi teks yang dapat mudah diakses, jasa transkripsi memungkinkan pengguna untuk mengoptimalkan analisis data,  dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Baca Juga: Tip Mencari Kerja Setelah Lebaran, Perbarui CV sampai Latihan Wawancara


Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Live Tracking TransJakarta Sudah Tersedia di Google Maps, Begini Cara Pakainya

BERIKUTNYA

Cine-concert Samsara Karya Garin Nugroho Dapat Sambutan Meriah di Singapura

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: