Intip Kreativitas Pelukis dan Muralis Muda dalam Berkarya
06 January 2024 |
19:38 WIB
1
Like
Like
Like
Karya seni di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan pertumbuhan industri kreatif dan seni visual. Saat ini, karya lukis dan mural bukan hanya menjadi bentuk ekspresi artistik semata, tetapi ladang cuan yang menjanjikan bagi para seniman muda.
Banyak cara yang dihadirkan oleh para seniman dalam menuangkan ide serta gagasan melalui kuas dan cat. Media lukis mereka juga beragam, ada yang melalui kanvas, ada juga yang melalui tembok atau dinding sebagai media para seniman mural.
Baca juga: Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional
Seperti halnya Ahmad Habibi atau yang lebih dikenal dengan nama Secret Of The Sun, seorang seniman lukis yang mulai berkcimpung di industri seni pada 2020. Awalnya, pemuda itu melihat seni lukis bukan hanya sebagai sarana menuangkan ide dan gagasan saja. Seni lukis itu sendiri, dipandang memiliki peluang yang menjanjikan dari segi pendapatan.
Seniman yang memiliki gaya lukisan surealis tersebut mengungkapkan alasannya memilih gaya lukisan didasari oleh kebebasan dalam berekspresi serta bereksplorasi dalam berkarya. "Ketika melukis, saya merasa bebas saja dalam menyampaikan sesuatu dalam lukisan tersebut," ucap Ahmad Habibi.
Seniman asal Kota Bekasi tersebut menggunakan kanvas sebagai medianya, serta tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan berbagai media lainnya, seperti halnya tembok, selembar kain, hingga secarik kertas.
Dalam merepresentasikan karyanya, Habibi kerap kali bereksperimen dengan mencampurkan hingga menabrakan beberapa warna dalam satu lukisannya. Dia juga kerap menggunakan garis yang terkesan kasar.
Hal tersebut membuat lukisan Habibi mempunyai ciri khas tersendiri yang membuatnya makin dikenal luas. Hingga saat ini, sejumlah karya lukisnya sudah dipinang oleh sejumlah kolektor lukisan dengan tebusan berkisar Rp2.5 juta-Rp17 juta.
Meski nilainya tidak setinggi karya para seniman mapan, Habibi merasa proses kreatifnya mendapatkan penghargaan dari para penikmat seni. Setidaknya, waktu yang dihabiskannya dalam berkarya dan makna atau arti dari lukisannya mendapatkan apresiasi. Hal tersebut yang membuat karyanya awalnya bernilai.
Seniman yang dikenal dengan julukan Secret Of The Sun tersebut mengungkapkan bahwa sekitar 4-5 karya lukis per bulan dipinang oleh kolektor dari segala usia.
Ke depannya, Habibi berharap adanya regenerasi dari seniman muda lainnya yang konsisten dalam berkarya dan lebih kreatif dalam menghasilkan karya lukis baru. Dia juga berharap supaya apresiasi terhadap karya lukis oleh masyarakat bisa makin meluas sehingga memotivasi para seniman muda dalam berkarya.
SENI MURAL
Berbeda dengan Ahmad Habibi, Surya Adi Rahman merupakan seorang seniman mural yang mulai berkecimpung dalam industri seni tersebut pada 2017. Pada awalnya, Surya melihat potensi dari seni mural yang cukup menguntungkan, karena begitu banyaknya permintaan terhadap jasa tersebut.
Muralis alumnus Fakultas Seni Rupa Univesitas Semarang tersebut mengungkapkan alasannya memilih seni mural sebagai profesi didasari minatnya dalam bidang seni lukis sejak kecil. "Pada awalnya memang orientasi saya itu uang dan supaya tidak meninggalkan kesukaan saya terhadap seni itu sendiri. Jadi saya menggabungkan keduanya," ujar Surya.
Dalam berkarya, Surya memulainya dengan mengandalkan uang muka dari klien. Dari uang tersebut, dia memanfaatkannya untuk membeli peralatan kuas, cat, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, owner dari Mural Adeco tersebut mampu mengerjakan 1-3 proyek mural dalam sebulan.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya pernah menggarap proyek mulai dari Rp3 juta-Rp150 juta, tergantung pada kerumitan serta ukuran dari tembok yang dilukisnya.
Muralis lainnya, Dede Dharma Yunda yang berkecimpung dalam seni mural sejak duduk di bangku SMA, justru mendalami profesinya setelah dipercaya untuk melukis sebuah kafe milik temannya. “Berawal dari situ, kafe-kafe di sebelahnya sampai usaha-usaha lainnya juga tertarik untuk dibuatkan mural,” ujar Dede.
Muralis yang mempunyai ciri khas mix floral dalam karyanya tersebut, kini serius mendalami profesi seni mural dan mempromosikannya dari mulut ke mulut di lingkup teman, serta melalui media sosial seperti Instagram, Tiktok hingga beriklan di Facebook.
Baca juga: Mural Banksy yang Jadi Simbol Perlawanan di Ukraina Jadi Sasaran Pencuri
Owner dari kuaslukis.id tersebut mengungkapkan, dalam sebulan dia mampu mengerjakan proyek mural sekitar 2–10 proyek. Dede mengungkapkan, bahwa dia pernah menggarap karya mural senilai Rp50 juta dalam satu proyek.
Editor: Fajar Sidik
Banyak cara yang dihadirkan oleh para seniman dalam menuangkan ide serta gagasan melalui kuas dan cat. Media lukis mereka juga beragam, ada yang melalui kanvas, ada juga yang melalui tembok atau dinding sebagai media para seniman mural.
Baca juga: Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional
Seperti halnya Ahmad Habibi atau yang lebih dikenal dengan nama Secret Of The Sun, seorang seniman lukis yang mulai berkcimpung di industri seni pada 2020. Awalnya, pemuda itu melihat seni lukis bukan hanya sebagai sarana menuangkan ide dan gagasan saja. Seni lukis itu sendiri, dipandang memiliki peluang yang menjanjikan dari segi pendapatan.
Seniman yang memiliki gaya lukisan surealis tersebut mengungkapkan alasannya memilih gaya lukisan didasari oleh kebebasan dalam berekspresi serta bereksplorasi dalam berkarya. "Ketika melukis, saya merasa bebas saja dalam menyampaikan sesuatu dalam lukisan tersebut," ucap Ahmad Habibi.
Seniman asal Kota Bekasi tersebut menggunakan kanvas sebagai medianya, serta tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan berbagai media lainnya, seperti halnya tembok, selembar kain, hingga secarik kertas.
Dalam merepresentasikan karyanya, Habibi kerap kali bereksperimen dengan mencampurkan hingga menabrakan beberapa warna dalam satu lukisannya. Dia juga kerap menggunakan garis yang terkesan kasar.
Hal tersebut membuat lukisan Habibi mempunyai ciri khas tersendiri yang membuatnya makin dikenal luas. Hingga saat ini, sejumlah karya lukisnya sudah dipinang oleh sejumlah kolektor lukisan dengan tebusan berkisar Rp2.5 juta-Rp17 juta.
Meski nilainya tidak setinggi karya para seniman mapan, Habibi merasa proses kreatifnya mendapatkan penghargaan dari para penikmat seni. Setidaknya, waktu yang dihabiskannya dalam berkarya dan makna atau arti dari lukisannya mendapatkan apresiasi. Hal tersebut yang membuat karyanya awalnya bernilai.
Karya lukis dari Ahmad Habibi (Sumber gambar: Ahmad Habibi)
Ke depannya, Habibi berharap adanya regenerasi dari seniman muda lainnya yang konsisten dalam berkarya dan lebih kreatif dalam menghasilkan karya lukis baru. Dia juga berharap supaya apresiasi terhadap karya lukis oleh masyarakat bisa makin meluas sehingga memotivasi para seniman muda dalam berkarya.
SENI MURAL
Berbeda dengan Ahmad Habibi, Surya Adi Rahman merupakan seorang seniman mural yang mulai berkecimpung dalam industri seni tersebut pada 2017. Pada awalnya, Surya melihat potensi dari seni mural yang cukup menguntungkan, karena begitu banyaknya permintaan terhadap jasa tersebut.
Muralis alumnus Fakultas Seni Rupa Univesitas Semarang tersebut mengungkapkan alasannya memilih seni mural sebagai profesi didasari minatnya dalam bidang seni lukis sejak kecil. "Pada awalnya memang orientasi saya itu uang dan supaya tidak meninggalkan kesukaan saya terhadap seni itu sendiri. Jadi saya menggabungkan keduanya," ujar Surya.
Dalam berkarya, Surya memulainya dengan mengandalkan uang muka dari klien. Dari uang tersebut, dia memanfaatkannya untuk membeli peralatan kuas, cat, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, owner dari Mural Adeco tersebut mampu mengerjakan 1-3 proyek mural dalam sebulan.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya pernah menggarap proyek mulai dari Rp3 juta-Rp150 juta, tergantung pada kerumitan serta ukuran dari tembok yang dilukisnya.
Muralis lainnya, Dede Dharma Yunda yang berkecimpung dalam seni mural sejak duduk di bangku SMA, justru mendalami profesinya setelah dipercaya untuk melukis sebuah kafe milik temannya. “Berawal dari situ, kafe-kafe di sebelahnya sampai usaha-usaha lainnya juga tertarik untuk dibuatkan mural,” ujar Dede.
Muralis yang mempunyai ciri khas mix floral dalam karyanya tersebut, kini serius mendalami profesi seni mural dan mempromosikannya dari mulut ke mulut di lingkup teman, serta melalui media sosial seperti Instagram, Tiktok hingga beriklan di Facebook.
Baca juga: Mural Banksy yang Jadi Simbol Perlawanan di Ukraina Jadi Sasaran Pencuri
Owner dari kuaslukis.id tersebut mengungkapkan, dalam sebulan dia mampu mengerjakan proyek mural sekitar 2–10 proyek. Dede mengungkapkan, bahwa dia pernah menggarap karya mural senilai Rp50 juta dalam satu proyek.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.