Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Alexander Wark Feeney/Unsplash)

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Membuat Tangga Rumah

15 May 2024   |   13:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tangga merupakan elemen penting dalam rumah yang menghubungkan antar lantai sekaligus menjadi jalur lintas untuk hunian. Namun, membangun tangga rumah tidak bisa sembarangan. Diperlukan perencanaan desain yang tepat demi memastikan keselamatan dan kenyamanan para penghuni. 
 
Menurut Georgi Ferdwindra Putra selaku Co-CEO dan Co-Founder Gravel, ada beberapa faktor penting untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, sekaligus estetika tangga rumah.

Faktor itu antara lain area yang tersedia untuk membangun tangga, jumlah lalu lintas harian di tangga (penggunaan umum atau terbatas), dan ketersediaan ruang samping untuk memberikan kenyamanan.
 
Selain itu, ada juga faktor kegunaan bangunan (rumah tinggal, komersial, atau publik), kestabilan dan keamanan struktur tangga, kebutuhan aksesibilitas bagi orang dengan disabilitas (bila diperlukan), gaya arsitektur dan desain interior yang diinginkan, serta ergonomi dan kenyamanan pengguna selama penggunaan tangga. 

Baca juga: 8 Tren Lantai Rumah 2024, Ubin Kotak-kotak & Terakota Populer Lagi
 

Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Jonathan Mueller/Unsplash)

Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Jonathan Mueller/Unsplash)

Dia menilai kesalahan yang kerap terjadi dalam pembuatan tangga adalah mengabaikan aspek-aspek penting dalam merancang tangga. Terutama dalam perhitungan tinggi dan lebar anak tangga, serta ketidakkonsistenan tinggi tiap anak tangga.
 
"Mengabaikan perhitungan ini dapat mengakibatkan risiko kecelakaan yang serius. Selain itu, pemilihan bahan bangunan atau material tangga yang tidak tepat, seperti lantai yang licin, juga dapat meningkatkan risiko tergelincir," katanya.
 
Oleh karena itu, Georgi menambahkan diperlukan perhitungan yang ideal dalam membangun tangga rumah, sehingga bentuk tangga menjadi ergonomis dan pengguna pun akan merasa lebih nyaman dan aman saat naik atau turun tangga.
 
Menurutnya, tangga yang dirancang dengan baik bukan hanya menciptakan akses yang nyaman, tetapi juga menjadi elemen yang menarik secara visual dalam desain bangunan. "Dengan begitu, pengguna atau penghuni rumah dapat merasa aman dan nyaman dalam menggunakan tangga tersebut, yang merupakan tujuan utama dalam merancang ruang yang baik," katanya.
 
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah 7 hal yang harus diperhatikan dalam membangun tangga rumah seperti yang telah dirangkum Hypeabis.id dari berbagai sumber.


1. Tentukan letak tangga 

Menukil dari Aswata, tangga sebaiknya terletak di area rumah yang mudah dijangkau seluruh penghuni. Di rumah kecil, efektivitas ruang adalah yang utama. Tangga sebaiknya dibuat di area yang terbuka,misalnya di ruang keluarga. 
 
Sebaliknya, membuat tangga di ruang tamu mungkin tidak jadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia karena alasan kepantasan. Sementara membuat tangga di luar rumah dinilai kurang praktis untuk mengakses tangga sewaktu-waktu.
 

Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Lotus Design & Print/Unsplash)

Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Lotus Design & Print/Unsplash)

2. Sudut kemiringan & anak tangga

Saat membuat desain tangga, hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah sudut kemiringan tangga. Sudut kemiringan tangga yang disarankan adalah maksimal 40 derajat. Bila lebih dari 45 derajat, risiko keamanan penggunanya akan lebih besar, terutama saat menuruni tangga. Supaya tangga aman dan nyaman digunakan, ukuran aantrede (mendatar) dan optrade (tegak) harus proporsional.
 
Selain itu, ukuran anak tangga juga memegang peran penting dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna di dalam rumah. Georgi menjelaskan ideal tinggi anak tangga adalah 20-30 cm dengan lebar 15-20 cm.
 
Setelah menentukan ukuran, tentukan juga jumlah anak tangga. Caranya adalah tinggi antar lantai dibagi tinggi anak tangga. Misalnya, tinggi antar lantai 3 meter dengan tinggi anak tangga 20 cm, maka jumlah anak tangga yang akan dibangun adalah 300 cm dibagi 20 cm yang hasilnya 15 anak tangga.
 
"Dengan perhitungan yang ideal, bentuk tangga jadi ergonomis dan pengguna akan merasa lebih nyaman dan aman saat naik atau turun tangga. Yang terpenting, risiko tergelincir atau jatuh karena ukuran tangga yang tidak sesuai dapat dihindari," ujarnya.


3. Tentukan desain tangga yang tepat

Desain tangga sebaiknya dibuat sederhana dan tidak menyulitkan penggunanya. Hal ini juga perlu diperhatikan agar kehadiran tangga justru tidak membuat visual rumah menjadi penuh dan terkesan sesak. Gaya arsitektur rumah dapat menentukan desain tangga yang akan dibuat, begitupun material yang digunakan.

Tak hanya sebagai penghubung lantai, desain tangga juga bisa difungsikan sebagai ruang penyimpanan seperti yang telah banyak diterapkan di banyak rumah. Beberapa desain tangga rumah yang bisa menjadi referensi diantaranya tangga melayang, tangga spiral, tangga lipat, atau tangga dengan desain merangkap rak buku. 

Baca juga: 8 Hal yang Harus Diperhatikan saat Membangun Kolam Ikan di Rumah
 

Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Steven Ungermann/Unsplash)

Ilustrasi tangga rumah. (Sumber gambar: Steven Ungermann/Unsplash)

4. Perhatikan material tangga

Selain desain, perhatikan juga material tangga agar sesuai dengan konsep gaya arsitektur rumah secara keseluruhan. Mengutip Ausen Property, tangga bisa terbuat dari berbagai macam material diantaranya besi, kayu, dan keramik. 
 
Pemilihan material ini disesuaikan dengan desain atau konsep yang diinginkan. Misalnya untuk rumah minimalis, bisa menggunakan tangga yang terbuat dari bahan kayu agar bisa lebih menghemat ruang.
 
Penting juga untuk menggunakan material anti selip. Lantai keramik atau material bertekstur halus lainnya cukup berisiko terpeleset bagi pengguna tangga.

Oleh karena itu, bila penggunaan material bertekstur halus tidak dapat dihindari atau diganti dengan material lain, area tangga sebaiknya dilapisi dengan karpet. Namun pemasangan karpet pun harus rapat dan tanpa celah agar pengguna tangga tidak tersandung karpet yang menganga. 
 
 

5. Pasang railing tangga

Penting untuk memasang railing pada tangga. Melansir Djong Design, railing digunakan sebagai pegangan saat menaiki maupun menuruni tangga. Railing juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan menghindari potensi terjatuh dari tangga.

Selain itu, bagian ini juga membantu orang lanjut usia yang sudah kesulitan berjalan, serta anak kecil yang sedang belajar berjalan untuk menaiki tangga. Railing pun memiliki beragam pilihan material seperti besi, stainless atau kayu. Pemilihan material railing sangat penting karena menentukan nyaman tidaknya sebuah tangga rumah.


6. Hadirkan bordes

Bordes atau area perbatasan berguna sebagai tempat istirahat sejenak saat sedang menaiki tangga. Biasanya, bagian ini memiliki lebar sekitar 80 cm-100 cm dan diletakkan di antara anak tangga. 
 
Selain berfungsi sebagai tempat istirahat sejenak, bordes juga biasanya dipakai untuk tempat peralihan anak tangga saat ada belokan. Adapun, material yang digunakan untuk bordes bisa disamakan dengan ibu dan anak tangga. 
 

7. Pasang penerangan yang memadai

Hal yang tak kalah penting dari tangga rumah ialah penerangan yang memadai. Pencahayaan yang baik tentunya dapat membantu pengguna mengetahui pijakan tangga secara tepat, sehingga tetap menjamin kenyamanan dan keselamatan selama naik-turun tangga.

Baca juga: Perhatikan Tiga Hal Ini Saat Membangun Rumah Impian

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Film IF: Imaginary Friends Ajak Anak-Anak Bermain dengan Teman Khayalan

BERIKUTNYA

Cek Daftar Inovasi Canggih Serba AI di Ajang Google I/O

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: