Sinopsis Film Animasi Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid, Tayang 15 Mei 2024 di Bioskop

15 May 2024 | 08:27 WIB

Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Kabar baik bagi para penggemar anime Jepang, CBI Pictures mengumumkan penayangan Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid di Indonesia pada 15 Mei 2024. Sebelumnya film anime produksi CloverWorks ini telah dirilis di negara asalnya pada 1 Desember 2023.

Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid merupakan film dari seri anime Seishun Buta Yarou (Rascal Does Not Dream). Film sebelumnya berjudul Rascal Does Not Dream of a Sister Venturing Out, telah tayang pada 23 Juni 2023 di Jepang dan 13 Oktober 2023 di Indonesia.

Film animasi bergenre romansa dan supernatural ini diadaptasi dari light novel berjudul Rascal Does Not Dream yang ditulis oleh Hajime Kamoshida dan diilustrasikan oleh Keeji Mizoguchi.

Baca juga: Sinopsis Film IF: Imaginary Friends, Ada Ryan Reynolds dan Cailey Fleming

Versi animenya pertama kali tayang pada 2018 dengan judul Rascal Does Not Dream of a Bunny Girl Senpai, terdiri dari 13 episode. Ceritanya mengadaptasi dari volume pertama hingga kelima novelnya. Sekuelnya Rascal Does Not Dream of a Dreaming Girl dibuat dalam format film anime yang rilis pada 2019. Ceritanya mengadaptasi volume ke-6 dan ke-7 dari novelnya.

Adapun, Rascal Does Not Dream Of A Sister Venturing Out mengadaptasi cerita pada volume ke-8. Sedangkan film anime terbarunya, Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid akan mengadaptasi volume ke-9.

Sinopsis Rascal Does Not Dream of a Knapsack Kid

Seri Rascal Does Not Dream mengisahkan tentang Sakuta Azusagawa, seorang siswa SMA yang kehidupannya berubah drastis setelah bertemu dengan Mai Sakurajima, seorang artis remaja. Bersama-sama, mereka berusaha menyelesaikan misteri yang terjadi di sekitarnya, termasuk fenomena yang dikenal sebagai sindrom pubertas.

Kini pada film keempatnya, berlatarkan musim semi pada bulan Maret, di mana semester ketiga tinggal satu bulan lagi. Sakuta Azusagawa menghadiri upacara wisuda pacarnya Mai Sakurajima. Saat dia menunggu Mai di tepi Shichirigahama, seorang siswa sekolah dasar yang mirip Mai dari masa kecilnya muncul di hadapannya.

Setelah mengalami kejadian misterius tersebut, bekas luka asing muncul di tubuh Sakuta. Dia pun menunjukkan luka baru yang muncul di pusarnya kepada Mai. Sakuta bertanya-tanya apakah ini pertanda sindrom remaja baru?

Mereka menganggap bahwa luka itu mungkin merupakan gejala baru dari sindrom pubertas (adolescent syndrome), suatu fenomena di mana masalah emosional seseorang tercermin dalam perubahan fisik yang tidak biasa.

Teman mereka, Futaba, mengusulkan agar Sakuta berkonsultasi dengan Shoko Makinohara, yang diyakini memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena tersebut.

Sementara itu, Sakuta memiliki orang-orang yang berharga di sekitarnya. Dia membantu mereka dengan mengatasi masalah-masalahnya. Mai kini telah lulus dan sedang mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi. Dia mengerahkan seluruh kemampuannya supaya Mai bisa jadi mahasiswi.

Sementara adiknya Sakuta, Kaede, berhasil memulai kembali hidupnya bahkan memperbaiki hubungan dengan ibu mereka. Semua orang di sekitar Sakuta yang pernah dia bantu kini mulai menjalani kehidupan yang damai.

Namun, kehidupan Sakuta yang awalnya tampak sempurna, tiba-tiba berubah ketika suatu pagi dia mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang bisa melihat atau mendengarnya. Sakuta menyadari bahwa meskipun dia telah membantu orang lain menyelesaikan masalahnya, dia sendiri masih memiliki masalah yang belum terselesaikan.

Kira-kira bagaimana cara Sakuta mengatasi masalah ini?