Sumber gambar (Dizzy Miss Fudgy)

Begini Strategi Dizzy Miss Fudgy Memanfaatkan Medsos untuk Promosi, Bikin Banjir Pesanan

15 May 2024   |   07:32 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Rasanya hampir semua masyarakat Indonesia menyukai camilan. Apalagi camilan manis, yang dipercaya dapat mengembalikan mood seseorang. Tak heran bila banyak pelaku usaha yang menjajakan berbagai produk camilan atau dessert, mulai dari kaki lima (street food) hingga kelas premium.

Namun, untuk mengembangkan bisnis dessert premium, dibutuhkan strategi khusus dalam meningkatkan brand awareness sehingga bisa mendapatkan potensi pasar yang tepat. Salah satu strategi yang dimanfaatkan pelaku bisnis adalah digital marketing melalui media sosial.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Fildzah Shabrina, Founder Dizzy Miss Fudgy yang memulai bisnisnya pada 2020. Ketika itu, dia baru saja menginjak usia 25 tahun dan sedang berada pada fase quarter life crisis, mulai membandingkan dirinya dengan orang lain hingga akhirnya sempat membuat dia stress

Baca juga: Intip Strategi Akram Amrullah Raup Omzet Miliaran dari Bisnis Daging Beku

Untuk menenangkan dirinya, wanita yang akrab disapa Fina ini menjalankan hobi dan mencoba makanan manis. Namun, sebagai seseorang yang tidak terlalu menyukai makanan manis, dia tidak menemukan makanan atau camilan yang sesuai keinginannya karena semua makanan tersebut rasanya terlalu manis.

Bukanya tenang, Fina malah merasa semakin bete hingga akhirnya dia mencoba membuat sendiri makanan manis di rumah dengan menggunakan alat yang terbatas dan tanpa memiliki kemampuan membuat kue sama sekali. “Ketika aku buat ternyata enak dan sesuai dengan lidah sendiri, aku suka dan mood aku jadi membaik,” ucapnya.

Lalu dia coba menawarkan ke beberapa temannya. Ternyata banyak yang juga mencari makanan manis dengan rasa yang tidak terlalu manis. Fina berpikir ada banyak orang di luar sana yang ketika merasa kecewa, sedih atau marah akan mencari pelampiasan ke makanan untuk membuat mood-nya kembali naik.

Dia pun ingin orang bisa merasakan yang sama seperti yang dia rasakan yaitu bisa kembali bahagia setelah makan brownies buatannya. Dia pun melakukan trial and error hingga pun berhasil menemukan formulasi yang tepat dan mulai memasarkan brownies buatannya dengan mengusung nama Dizzy Miss Fudgy.

Saat pertama kali menjual, Fina menitipkan di coffee shop milik temannya. Waktu itu Fina belum memiliki packaging, dia masih mengumpulkan modal karena saat itu dia memulai bisnisnya dengan modal yang minim. “Setelah uang terkumpul baru aku bikin packaging dan branding untuk kemudian menjual produk ini secara online,” tuturnya. 
 

Strategi Bisnis 

Wanita yang pernah bekerja di salah satu perusahaan digital media ini mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan untuk membuat produknya laris manis meski dijual dengan harga premium. Pertama harus memiliki karakter yang menarik dan unik untuk membedakannya dengan dessert lain yang ada di pasaran.

“Enggak bisa kita hanya jual brownies atau cookies saja, tetapi harus ada karakter yang kita bangun karena yang jual produk tersebut bukan cuma kita saja tetapi ada banyak, maka harus dibuat bagaimana orang bisa tertarik dan mau membeli produk kita,” tuturnya.

Kedua, memiliki packaging yang menarik karena bagaimanapun kemasan merepresentasikan produk yang dijual dan memberikan kesan pertama bagi konsumen. Jika suatu produk memiliki kemasan yang dipresentasikan dengan kemasan yang menarik, hal itu menjadi gambaran bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang bagus.

Bagi Fina hal ini sangatlah penting. Oleh karena itu, sejak awal berjualan, kemasan adalah satu hal yang mendapatkan perhatian khusus darinya.

Ketiga, membuat berbagai konten di media sosial  yang memang sedang ramai dibicarakan dan relatable dengan yang terjadi di masyarakat. Mulai dari meme, informasi dan hiburan, story telling, hingga edukasi. Pemilik bisnis juga harus mengikuti budaya yang ada di media sosial karena tren di masing-masing platform berbeda satu dengan yang lain.

"Membangun personal branding yang kuat agar brand selalu diingat oleh customer juga penting dilakukan," jelasnya. 


Promosi Media Sosial

Wanita lulusan Telkom University ini memaksimalkan strategi penjualan melalui media sosial dengan memanfaatkan setidaknya tiga media sosial yakni TikTok, Instagram, dan Linkedin. Dia pun aktif membuat berbagai konten hingga viral, dan mampu menjual ribuan produk dengan 1.000 transaksi setiap bulannya.

“Mungkin banyak yang merasa aneh kenapa menggunakan Linkedin? Karena memang kita juga mengincar company. Mereka suka membuat event dan membutuhkan kue atau dessert, dengan memanfaatkan Linkedin, siapa tahu bisa dilirik sama perusahaan,” tuturnya.

Menurut Fina, baik TikTok, Instagram, maupun Linkedin memiliki cara pemasaran yang berbeda. Misalnya instagram yang kebanyakan orang ingin melihat hasil, sehingga di situ dia lebih banyak menunjukkan foto-foto produk yang bagus tetapi akan lebih banyak bermain di story untuk berkomunikasi dua arah dengan customer atau follower.

Sementara itu di TikTok, dia akan memperbanyak story telling dengan menceritakan di balik layar proses produksi termasuk melakukan live pada saat tengah membuat kue atau melakukan packaging produk pesanan.

“Aku akan usahakan untuk posting setiap hari di TikTok karena algoritmanya luar biasa dan ending-nya akan bisa ke sales. Kalau IG Feed tidak setiap hari, tetapi instagram story harus setiap hari dan tidak bisa hanya 1,” jelasnya.

Dizzy Miss Fudgy menawarkan aneka soft cookies dan brownies dengan rentang harga mulai dari Rp60.000 hingga Rp345.000. Adapun, produk yang menjadi favorit saat ini adalah varian Bro-g yaitu brownies dengan dough cookies di atasnya. "Bro-g menjadi paling banyak dipesan karena memadukan rasa brownies dan cookies menjadi satu," ujarnya.

Baca juga: Cek 5 Peluang Bisnis Mirip Franchise dan Tanpa Harus Mulai dari Nol

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

8 Destinasi di Asia yang Cocok Buat Slow Travel, Ada Kota di Indonesia

BERIKUTNYA

Fandom Stray Kids, ITZY, dan NMIXX Kumpul Seru Kolaborasi Coca-Cola

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: