Salah satu gerai fisik perusahaa, Wellio by JD.ID (dok. JD.ID)

JD.ID Andalkan Gerai Fisik untuk Bisnis Berkelanjutan

10 October 2021   |   17:03 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Kondisi pandemi Covid-19 telah mengubah banyak hal terkait kegiatan masyarakat dan bisnis. Percepatan digitalisasi membuat aktivitas daring kian masif, yang juga berdampak pada platform dagang elektronik (ecommerce).

JD.ID sebagai salah satu pelaku ecommerce gencar menyiapkan sejumlah langkah taktis di tengah padatnya industri sekaligus upaya menjalankan operasional bisnis yang berkelanjutan.

Chief Financial Officer JD.ID Sandy Permadi, mengatakan pada awalnya kondisi pandemi membuat perusahaan gamang. Akan tetapi, setelah menganalisis dan menilai situasi serta melakukan konsolidasi, pihaknya mulai menata kembali kapasitas bisnis.

"Secara umum di tahun ini, setelah hampir 2 tahun pandemi, kinerja bisnis JD.ID terdorong karena ada perubahan perilaku dari masyarakat. Tumbuhnya dobel digit dan on the high level lah," katanya dalam wawancara ekslusif dengan Bisnis Indonesia-Hypeabis.id. 

Sandy menyatakan bahwa terjadi beberapa perubahan kebiasaan konsumen dalam negeri yang diakibatkan adanya pandemi. Masyarakat, lanjutnya, lebih mengandalkan kanal daring untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Menurut dia, salah satu hal yang paling kentara adalah melonjaknya permintaan kebutuhan sehari-hari (grocery) dan kategori moms & baby. Padahal sebelum pandemi kategori ini termasuk yang paling sulit bagi seluruh pemain ecommerce karena bersaing langsung dengan ritel sekitar tempat konsumen tinggal.

Akan tetapi, grafiknya terus meningkat yang menunjukkan bahwa preferensi konsumen untuk berbelanja daring di kategori tersebut sudah mulai tumbuh. Untuk kategori lain seperti fesyen dan elektronik juga meningkat, sebagaimana sejak sebelum pandemi merupakan produk yang banyak dicari.

Kendati aktivitas daring meningkat dan makin masif, JD.ID justru gencar menghadirkan gerai-gerai luring di Tanah Air. Sandy menyebut bahwa konsep online to offline (O2O) menjadi fokus dan strategi perusahaan untuk tetap eksis di Indonesia.

Sandy mengatakan, menghadirkan nilai (value) menjadi kunci penting dari masa depan ecommerce di dalam negeri. Menurutnya, strategi O2O bisa memberikan nilai dan pengalaman yang komplet kepada pengguna.

Dalam aktivitas sehari-hari, katanya, kita seringkali membandingkan barang di platform daring tapi membelinya secara langsung atau sebaliknya. Oleh karenanya, kehadiran gerai fisik memiliki nilai penting.

Di sana pengguna akan bisa merasakan langsung pengalaman pembelian yang nyata, dengan tetap memfasilitasi kebutuhan daring. Membuka gerai luring juga membuat platform lebih dipercaya oleh masyarakat.

Menurut dia, berbagai mekanisme keperluan pengguna akan bisa dilakukan secara daring dan luring di gerai fisik. Pihaknya juga tengah menyiapkan pusat layanan servis di gerai yang bakal memudahkan dan memperkaya pengalaman berbelanja di JD.ID.

Sandy menyatakan pada intinya, gerai fisik perusahaan akan menjadi center of engagement dengan konsumen. "Kita lihat ke depannya, JD.ID akan konsentrasi dengan model O2O, karena ini yang kita lihat secara jangka panjang akan menjadikan platform trustable dan sustainable," tuturnya.

Tahun ini saja, perusahaan telah membuka beberapa gerai seperti Wellio by JD.ID di Citywalk Sudirman, JD.ID Electronics Store di AEON Mall Sentul City, JD Hub di The Elements Apartment Kuningan, dan YOJI by JD.ID di Ashta District 8 SCBD.

Menurut Sandy, hingga tahun ini setidaknya ada lima gerai fisik lagi yang tengah disiapkan di sekitar Jabodetabek. Sementara itu, perusahaan bakal memperluas kanal luring di luar wilayah dan luar pulau mulai tahun depan.

Dia menyebut bahwa pihaknya saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan ritel dan pengelola mal di kota tingkat dua (second tier cities) dan kota tingkat tiga (third tier cities) untuk ekspansi 2022.

Selain memperluas jangkauan ritel fisik, Sandy menyebut JD.ID juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di dalam negeri.

Apa yang dilakukan tak sekadar mengajak pelaku untuk berdagang secara daring. Perusahaan, sebutnya, tengah menggagas program untuk membantu pemerintah dan kementerian terkait melakukan pembinaan menyeluruh terhadap UMKM.

Ini termasuk untuk menyiapkan pelaku usaha membuat dan menghasilkan produk/merek tersendiri, mulai dari pembuatan dan pendaftaran hingga penjualan dan promosi barang mereka sendiri.

"Kami punya kredo Dijamin Ori. Original dan punya brand ini penting karena akan membuat bisnis UMKM kita bisa naik kelas," ujar Sandy.



Editor: Indyah Sutriningrum

SEBELUMNYA

Siap-siap, Film Yuni akan Tayang 9 Desember

BERIKUTNYA

Twitter Dukung Kesehatan Mental lewat Percakapan Para Pengguna

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: