Tahun Baru Imlek Jadi Momen Cuan untuk Pengusaha Kue Asal Pontianak Ini
31 January 2022 |
19:11 WIB
Perayaan Tahun Baru Imlek 2022 jatuh pada tanggal 1 Februari. Biasanya, beberapa hari jelang perayaan membawa berkah bagi sejumlah pelaku usaha, salah satunya di bidang kuliner. Apalagi di tengah pandemi, ketika orang-orang menghindari kerumunan, berkirim makanan kepada keluarga dan kerabat jadi tren baru yang tumbuh.
Tak heran jika momen ini jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh pemilik usaha kue Louise Wulandari yang selalu kebanjiran pesanan menjelang Tahun Baru Imlek. Setelah meraih gelar Magister Arsitektur di Universitas Gadjah Mada, kemudian hamil anak kedua, membuat Louise memiliki banyak waktu luang untuk bisa berkegiatan di rumah.
Kegemaran serta keahliannya memasak kue mendorong Louise untuk mendirikan Delicia Cake Pontianak di tahun 2006. Bisnis pertamanya dia manfaatkan untuk membuat makanan yang sedang hits di kala itu yaitu brownies kukus.
Karena belum memiliki modal yang cukup untuk membuka toko, Louise pun memanfaatkan media sosial, YouTube dan blog untuk memasarkan dagangannya.
“Peak season kami yang berbisnis di bidang kuliner adalah ketika mendekati hari-hari besar nasional dan keagamaan. Di Pontianak cukup banyak masyarakat yang merayakan Hari Raya Imlek, dan kami sudah memiliki konsumen tetap yang sudah bertahun-tahun berlangganan," ujar Louise seperti dikutip Google Indonesia.
Konsumen Delicia Cake sebagian besar adalah perusahaan yang akan memesan dalam produksi banyak setiap tahunnya, hal ini mendorong inovasi tema kue Imlek yang berganti setiap tahun.
"Tahun ini, temanya adalah kue kering dan demi menjaga eksklusifitas, kami biasanya akan unggah foto pesanan di media sosial setelah kue diterima konsumen,” ujar wanita asal Yogyakarta ini.
Seiring perkembangan bisnisnya, Louise mulai melebarkan bidang usahanya menjadi celebration cake sesuai passion dan latar belakang pendidikannya di bidang desain.
Memilih target pasar menengah keatas, Delicia Cake menerima pesanan custom cake dengan kisaran harga Rp400.000 hingga Rp20 juta. Bersama sepuluh orang pegawainya, Delicia Cake tidak lagi berbisnis dalam bentuk mass production, tapi customized dan eksklusif, hanya satu produk untuk satu konsumen baik dari kemasan, rasa dan bentuknya.
Selain sibuk membuat kue, Louse juga aktif berpartisipasi dalam kelas pemasaran digital seperti Google Gapura Digital dan Women Will sebagai pembicara maupun partisipan.
Dia juga beberapa kali mengadakan pelatihan cake decorating gratis di mana setiap pelatihan diikuti oleh 50 perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga untuk memberikan bekal usaha kepada mereka.
"Saya juga mempekerjakan beberapa janda berusia di atas 45 tahun di Delicia Cake. Selama pandemi kemarin, saya mengisi segmen kuliner di TV lokal Pontianak. Semua ini saya lakukan untuk berbagi ilmu, hasil dari bertahun-tahun belajar, mencoba dan gagal sendiri untuk menyemangati perempuan, khususnya Ibu-Ibu rumah tangga lain agar bisa tetap berpenghasilan meski dari rumah,” kata Louise.
Editor: Gita
Tak heran jika momen ini jadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh pemilik usaha kue Louise Wulandari yang selalu kebanjiran pesanan menjelang Tahun Baru Imlek. Setelah meraih gelar Magister Arsitektur di Universitas Gadjah Mada, kemudian hamil anak kedua, membuat Louise memiliki banyak waktu luang untuk bisa berkegiatan di rumah.
Kegemaran serta keahliannya memasak kue mendorong Louise untuk mendirikan Delicia Cake Pontianak di tahun 2006. Bisnis pertamanya dia manfaatkan untuk membuat makanan yang sedang hits di kala itu yaitu brownies kukus.
Karena belum memiliki modal yang cukup untuk membuka toko, Louise pun memanfaatkan media sosial, YouTube dan blog untuk memasarkan dagangannya.
“Peak season kami yang berbisnis di bidang kuliner adalah ketika mendekati hari-hari besar nasional dan keagamaan. Di Pontianak cukup banyak masyarakat yang merayakan Hari Raya Imlek, dan kami sudah memiliki konsumen tetap yang sudah bertahun-tahun berlangganan," ujar Louise seperti dikutip Google Indonesia.
Setiap tahun Delicia Cake menawarkan tema yang berbeda untuk kue edisi Tahun Baru Imlek. (Dok. Delicia Cake)
"Tahun ini, temanya adalah kue kering dan demi menjaga eksklusifitas, kami biasanya akan unggah foto pesanan di media sosial setelah kue diterima konsumen,” ujar wanita asal Yogyakarta ini.
Seiring perkembangan bisnisnya, Louise mulai melebarkan bidang usahanya menjadi celebration cake sesuai passion dan latar belakang pendidikannya di bidang desain.
Memilih target pasar menengah keatas, Delicia Cake menerima pesanan custom cake dengan kisaran harga Rp400.000 hingga Rp20 juta. Bersama sepuluh orang pegawainya, Delicia Cake tidak lagi berbisnis dalam bentuk mass production, tapi customized dan eksklusif, hanya satu produk untuk satu konsumen baik dari kemasan, rasa dan bentuknya.
Selain sibuk membuat kue, Louse juga aktif berpartisipasi dalam kelas pemasaran digital seperti Google Gapura Digital dan Women Will sebagai pembicara maupun partisipan.
Dia juga beberapa kali mengadakan pelatihan cake decorating gratis di mana setiap pelatihan diikuti oleh 50 perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga untuk memberikan bekal usaha kepada mereka.
"Saya juga mempekerjakan beberapa janda berusia di atas 45 tahun di Delicia Cake. Selama pandemi kemarin, saya mengisi segmen kuliner di TV lokal Pontianak. Semua ini saya lakukan untuk berbagi ilmu, hasil dari bertahun-tahun belajar, mencoba dan gagal sendiri untuk menyemangati perempuan, khususnya Ibu-Ibu rumah tangga lain agar bisa tetap berpenghasilan meski dari rumah,” kata Louise.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.