Bisa Melatih Fisik & Mental, Begini Persiapan Yoga Prenatal untuk Ibu Hamil
13 May 2024 |
17:00 WIB
Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan secara umum, jenis-jenis olahraga untuk persiapan bersalin memang semakin beragam. Selain olahraga ringan seperti berjalan kaki dan senam hamil, prenatal yoga belakangan ini juga kian populer di masyarakat.
Adalah Nadia Nabillah (28) yang turut menekuni olahraga tersebut pada masa kehamilan anak pertamanya. Kendati tidak menjalani latihan secara rutin, tapi dia mengaku cukup banyak mendapat manfaat dari yoga prenatal yang dilakoninya menjelang persalinan.
Berbadan dua memang membuat kondisi tubuhnya sering lemas dan mager di awal semester masa kehamilan. Namun, setelah beberapa kali mengikuti kelas yoga, fase tersebut mulai berkurang karena otot-otot panggulnya mulai berelaksasi, sehingga tubuhnya lebih nyaman.
Baca juga: Yoga Bikin Sehat Bumil, Tapi Inget ya Bu Tetap Ada Tekniknya
Selain perubahan dari aktivitas fisik yang cukup terasa, pegawai swasta di salah satu stasiun televisi itu merasa kondisi psikisnya jadi lebih terbuka dan tenang. Bahkan, tradisi olahraga asal India itu membuat pola tidurnya jadi lebih tertata sesuai jadwal.
"Waktu momen lahiran, aku menerapkan gerakan seperti namaste untuk membuat napas jadi lebih panjang. Lumayan, dapat membuat kontraksi lebih tenang dan pembukaan persalinan jadi lebih maju," katanya.
Pelatih yoga Astrid Amalia mengatakan, yoga prenatal memang baik untuk melatih kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Kegiatan ini biasanya dilakukan selama 60-90 menit. Walakin, gerakan-gerakan yang diajarkan tidak sama dengan yoga pada umumnya yang lebih bebas.
Masa yoga prenatal dapat dimulai pada trimester kedua atau tergantung kondisi kesehatan ibu hamil. Selain bagus untuk persiapan melahirkan, gerakan-gerakan yoga ini juga dapat mengatasi persoalan ibu hamil, seperti nyeri tulang belakang, nyeri punggung, dan nyeri selangkangan.
"Namun gerakan yoga ibu hamil sangat khusus, tergantung kondisi kesehatan ibu dan janinnya. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara privat agar instrukturnya dapat menjaga keamanan dan kestabilan sang ibu," katanya.
Oleh karena itu, bagi ibu hamil yang ingin mengikuti kelas yoga prenatal disarankan untuk terlebih dulu berkonsultasi dengan ahli, baik dokter atau instruktur. Sebab, ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak boleh yoga, salah satunya adalah plasenta previa totalis.
Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi jalan lahir, kondisi ini juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.
"Usia kehamilan yang dianjurkan sedini mungkin, ketika diketahui hamil. Namun jika di trimester 1 ada keluhan, flek atau kondisinya belum memungkinkan olahraga, kegiatan ini bisa dimulai di trimester 2," katanya.
Adapun, beberapa gerakan yoga prenatal yang dilakukan oleh si ibu hamil di antaranya seperti peregangan ringan dan latihan napas. Selain itu ada juga pola latihan fisik dan postur (asana), latihan pernapasan (pranayama), relaksasi, dan meditasi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam kasus tertentu ada juga gerakan yang tidak didasarkan dari usia kehamilan, tapi dari posisi janin. Jika janin sungsang (kepala di atas), gerakannya akan berbeda dengan janin yang kepala bayinya di bawah.
"Biasanya gerakan ini membantu janin untuk optimal, dan akan ada variasi di setiap pertemuan. Ini juga beda dengan senam hamil yang gerakannya kebanyakan peregangan ringan dan latihan napas," jelasnya.
Baca juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Simak Kiat Mudah Belajar Yoga Bagi Praktisi Pemula
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Adalah Nadia Nabillah (28) yang turut menekuni olahraga tersebut pada masa kehamilan anak pertamanya. Kendati tidak menjalani latihan secara rutin, tapi dia mengaku cukup banyak mendapat manfaat dari yoga prenatal yang dilakoninya menjelang persalinan.
Berbadan dua memang membuat kondisi tubuhnya sering lemas dan mager di awal semester masa kehamilan. Namun, setelah beberapa kali mengikuti kelas yoga, fase tersebut mulai berkurang karena otot-otot panggulnya mulai berelaksasi, sehingga tubuhnya lebih nyaman.
Baca juga: Yoga Bikin Sehat Bumil, Tapi Inget ya Bu Tetap Ada Tekniknya
Selain perubahan dari aktivitas fisik yang cukup terasa, pegawai swasta di salah satu stasiun televisi itu merasa kondisi psikisnya jadi lebih terbuka dan tenang. Bahkan, tradisi olahraga asal India itu membuat pola tidurnya jadi lebih tertata sesuai jadwal.
"Waktu momen lahiran, aku menerapkan gerakan seperti namaste untuk membuat napas jadi lebih panjang. Lumayan, dapat membuat kontraksi lebih tenang dan pembukaan persalinan jadi lebih maju," katanya.
Pelatih yoga Astrid Amalia mengatakan, yoga prenatal memang baik untuk melatih kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Kegiatan ini biasanya dilakukan selama 60-90 menit. Walakin, gerakan-gerakan yang diajarkan tidak sama dengan yoga pada umumnya yang lebih bebas.
Masa yoga prenatal dapat dimulai pada trimester kedua atau tergantung kondisi kesehatan ibu hamil. Selain bagus untuk persiapan melahirkan, gerakan-gerakan yoga ini juga dapat mengatasi persoalan ibu hamil, seperti nyeri tulang belakang, nyeri punggung, dan nyeri selangkangan.
"Namun gerakan yoga ibu hamil sangat khusus, tergantung kondisi kesehatan ibu dan janinnya. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara privat agar instrukturnya dapat menjaga keamanan dan kestabilan sang ibu," katanya.
Ilustrasi yoga prenatal (Sumber gambar: Freepik/Senivpetro)
Persiapan Yoga Prenatal
Bidan sekaligus pengurus dari Ayra Homecare, Laili, mengatakan persiapan melahirkan perlu dilakukan secara holistik. Namun selama ini, para ibu hamil hanya melakukan pemeriksaan kesehatan fisik, tapi lupa untuk mempersiapkan kesehatan secara mental dan emosional.Oleh karena itu, bagi ibu hamil yang ingin mengikuti kelas yoga prenatal disarankan untuk terlebih dulu berkonsultasi dengan ahli, baik dokter atau instruktur. Sebab, ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak boleh yoga, salah satunya adalah plasenta previa totalis.
Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi jalan lahir, kondisi ini juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.
"Usia kehamilan yang dianjurkan sedini mungkin, ketika diketahui hamil. Namun jika di trimester 1 ada keluhan, flek atau kondisinya belum memungkinkan olahraga, kegiatan ini bisa dimulai di trimester 2," katanya.
Adapun, beberapa gerakan yoga prenatal yang dilakukan oleh si ibu hamil di antaranya seperti peregangan ringan dan latihan napas. Selain itu ada juga pola latihan fisik dan postur (asana), latihan pernapasan (pranayama), relaksasi, dan meditasi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam kasus tertentu ada juga gerakan yang tidak didasarkan dari usia kehamilan, tapi dari posisi janin. Jika janin sungsang (kepala di atas), gerakannya akan berbeda dengan janin yang kepala bayinya di bawah.
"Biasanya gerakan ini membantu janin untuk optimal, dan akan ada variasi di setiap pertemuan. Ini juga beda dengan senam hamil yang gerakannya kebanyakan peregangan ringan dan latihan napas," jelasnya.
Baca juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Simak Kiat Mudah Belajar Yoga Bagi Praktisi Pemula
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.