Baik untuk Kesehatan Mental, Simak Kiat Mudah Belajar Yoga Bagi Praktisi Pemula
06 February 2024 |
16:00 WIB
Seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat, jenis-jenis olahraga atau aktivitas fisik yang ditekuni pun kian beragam. Salah satunya adalah yoga yang saat ini marak ditekuni masyarakat, baik di kalangan muda atau tua.
Ya, yoga menjadi salah satu olahraga populer karena dapat menentramkan pikiran dan tidak terlalu berat dijalani. Kegiatan yang berawal dari tradisi meditasi di India itu juga dirancang dengan berbagai gerakan yang mudah, sehingga semua orang dapat mempraktikkannya.
Baca juga: Hari Yoga Internasional, Ini 5 Jenis yang Paling Ideal untuk Pemula
Aini Tartinia (28) beberapa waktu terakhir mulai menekuni olahraga ini. Karyawan swasta itu awalnya mengira, yoga adalah jenis kegiatan fisik yang hanya ditekuni perempuan paruh baya, yang tubuhnya sudah tidak selincah saat masih muda.
Namun, setelah menekuni olahraga tersebut sejak 2022, prasangka tersebut langsung buyar. Sebab lewat yoga dia dapat lebih mengenali tubuh dan mengurai energi-energi negatif yang selama ini menghantuinya, terutama saat ada banyak masalah, yang berujung dengan menyakiti diri sendiri.
"Awalnya, aku tertarik dengan idiom bahwa yoga baik untuk mengenali tubuh, melepaskan masa lalu, dan be present. Jadi, daripada melampiaskan ke hal-hal yang merugikan, sekalian saja aku lari ke yoga untuk melepas beban-beban tersebut," katanya.
Salah satu keunikan dari yoga adalah tidak mengajarkan soal siapa yang paling hebat atau bisa melakukan gerakan sulit. Namun, justru diajak untuk mengatur ritme pernapasan di setiap gerakan, dan bisa mengenali limitasi batas kemampuan secara personal. Bahkan, yoga juga bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Tak hanya itu, yoga juga memiliki banyak varian yang bisa diikuti sesuai treatment pikiran dan tubuh. Misalnya, praktisi bisa memulai yoga untuk relaksasi, seperti gentle yoga hingga detox. Namun, jika ingin flow yang cepat atau gerakan dengan intensitas tinggi, bisa mengikuti vinyasa, yang dapat membuat tubuh bergerak seperti menari.
"Di tengah rutinitas di ibu kota yang serba cepat, beryoga membuatku belajar menikmati menit demi menit secara perlahan. Sambil menikmati waktu, aku menikmati pergerakan otot yang terjadi dalam tubuh. Yoga juga membuat tidurku lebih pulas," katanya.
Selaras, Pelatih Yoga Astrid Amalia mengatakan, saat ini peminat olahraga yoga memang semakin masif. Salah satu pemicunya adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu kesehatan mental, baik akibat pekerjaan, pergaulan, dan tekanan sosial di lingkungan praktisi.
Adapun, salah satu hal dasar yang harus dikuasai pegiat adalah teknik pernapasan, meditasi, konsentrasi, kelenturan, keseimbangan dan kekuatan. Para pegiat juga harus melakukan pemanasan dan pendinginan, salah satunya lewat gerakan dasar seperti tadasana atau mountain pose, untuk meningkatkan kesadaran dan keseimbangan.
Tak hanya itu, sebelum beryoga disarankan sebaiknya perut dalam keadaan kosong karena olahraga satu ini akan menuntut tiap peserta bergerak menggunakan otot inti secara intens. Bila masih belum percaya diri, praktisi juga bisa mengikuti latihan yoga yang dipandu oleh guru yoga yang mereka percaya, agar merasa aman dan nyaman.
Dari segi intensitas, olahraga yoga biasanya dilakukan dalam kurun waktu 60-90 menit setiap sesinya. Kendati begitu, untuk dapat memaksimalkan manfaat dari olahraga ini, pegiat harus rutin dan konsisten dalam melakukan yoga. Sebab, jika polanya tidak teratur, akan membuat elastisitas otot menjadi kaku.
"Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk mempelajari yoga. Namun, biasanya hampir sebagian besar orang membutuhkan waktu selama satu tahun untuk mempelajari tradisi meditasi tubuh ini," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Ya, yoga menjadi salah satu olahraga populer karena dapat menentramkan pikiran dan tidak terlalu berat dijalani. Kegiatan yang berawal dari tradisi meditasi di India itu juga dirancang dengan berbagai gerakan yang mudah, sehingga semua orang dapat mempraktikkannya.
Baca juga: Hari Yoga Internasional, Ini 5 Jenis yang Paling Ideal untuk Pemula
Aini Tartinia (28) beberapa waktu terakhir mulai menekuni olahraga ini. Karyawan swasta itu awalnya mengira, yoga adalah jenis kegiatan fisik yang hanya ditekuni perempuan paruh baya, yang tubuhnya sudah tidak selincah saat masih muda.
Namun, setelah menekuni olahraga tersebut sejak 2022, prasangka tersebut langsung buyar. Sebab lewat yoga dia dapat lebih mengenali tubuh dan mengurai energi-energi negatif yang selama ini menghantuinya, terutama saat ada banyak masalah, yang berujung dengan menyakiti diri sendiri.
"Awalnya, aku tertarik dengan idiom bahwa yoga baik untuk mengenali tubuh, melepaskan masa lalu, dan be present. Jadi, daripada melampiaskan ke hal-hal yang merugikan, sekalian saja aku lari ke yoga untuk melepas beban-beban tersebut," katanya.
Ilustrasi Yoga (sumber gambar Unsplash/Alex Shaw)
Salah satu keunikan dari yoga adalah tidak mengajarkan soal siapa yang paling hebat atau bisa melakukan gerakan sulit. Namun, justru diajak untuk mengatur ritme pernapasan di setiap gerakan, dan bisa mengenali limitasi batas kemampuan secara personal. Bahkan, yoga juga bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Tak hanya itu, yoga juga memiliki banyak varian yang bisa diikuti sesuai treatment pikiran dan tubuh. Misalnya, praktisi bisa memulai yoga untuk relaksasi, seperti gentle yoga hingga detox. Namun, jika ingin flow yang cepat atau gerakan dengan intensitas tinggi, bisa mengikuti vinyasa, yang dapat membuat tubuh bergerak seperti menari.
"Di tengah rutinitas di ibu kota yang serba cepat, beryoga membuatku belajar menikmati menit demi menit secara perlahan. Sambil menikmati waktu, aku menikmati pergerakan otot yang terjadi dalam tubuh. Yoga juga membuat tidurku lebih pulas," katanya.
Selaras, Pelatih Yoga Astrid Amalia mengatakan, saat ini peminat olahraga yoga memang semakin masif. Salah satu pemicunya adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu kesehatan mental, baik akibat pekerjaan, pergaulan, dan tekanan sosial di lingkungan praktisi.
Adapun, salah satu hal dasar yang harus dikuasai pegiat adalah teknik pernapasan, meditasi, konsentrasi, kelenturan, keseimbangan dan kekuatan. Para pegiat juga harus melakukan pemanasan dan pendinginan, salah satunya lewat gerakan dasar seperti tadasana atau mountain pose, untuk meningkatkan kesadaran dan keseimbangan.
Tak hanya itu, sebelum beryoga disarankan sebaiknya perut dalam keadaan kosong karena olahraga satu ini akan menuntut tiap peserta bergerak menggunakan otot inti secara intens. Bila masih belum percaya diri, praktisi juga bisa mengikuti latihan yoga yang dipandu oleh guru yoga yang mereka percaya, agar merasa aman dan nyaman.
Dari segi intensitas, olahraga yoga biasanya dilakukan dalam kurun waktu 60-90 menit setiap sesinya. Kendati begitu, untuk dapat memaksimalkan manfaat dari olahraga ini, pegiat harus rutin dan konsisten dalam melakukan yoga. Sebab, jika polanya tidak teratur, akan membuat elastisitas otot menjadi kaku.
"Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda untuk mempelajari yoga. Namun, biasanya hampir sebagian besar orang membutuhkan waktu selama satu tahun untuk mempelajari tradisi meditasi tubuh ini," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.