Toko Sepatu Bata. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Perjalanan Satu Abad Bata: Merek Sepatu Ceko yang Melekat di Kalangan Gen X Indonesia

06 May 2024   |   14:56 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Saat ini, Sepatu Bata tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya, salah satu merek alas kaki terkenal di Indonesia itu telah resmi menutup operasional pabriknya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Penutupan ini membuat 230 pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
 
Dalam berbagai laporan di media, penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta lantaran perusahaan terus mengalami penyusutan permintaan sepatu hingga merugi selama 4 tahun terakhir. Pabrik alas kaki itu pun resmi berhenti beroperasi per 30 April 2024.
Sebagai merek alas kaki legendaris, Bata telah dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia sejak bertahun-tahun lamanya. Saking lamanya beroperasi di Indonesia, perusahaan satu ini kerap disangka sebagai merek alas kaki lokal. Padahal, Bata merupakan merek sepatu asal luar negeri.
 
Dilansir dari laman resmi, Bata didirikan pada 1894 di Zlin, Cekoslowakia oleh dua bersaudara Antonin dan Thomas Bata, pembuat sepatu generasi ke-9 di keluarga mereka. Mereka memulai usahanya dengan modal sebesar US$350. 
 
Karena bisnisnya tak langsung berjalan mulus, Tomas Bata belajar permesinan dan manajemen sepatu di New England, Amerika Serikat selama 6 bulan. Ketika Perang Dunia I pecah di Eropa, Bata mendapatkan orderan sepatu tentara Austro-Hungaria. Total mereka memproduksi sebanyak 50.000 buah sepatu sepanjang perang tersebut.
 
Setelah Perang Dunia pertama, usaha Bata mulai berkembang. Pendirinya berinvestasi untuk membeli beberapa mesin pembuat sepatu sederhana yang kemudian merevolusi industri pembuatan sepatu pada saat itu.
 
Berkat kepiawaian Antonin dan Thomas, mereka tak hanya melanjutkan usaha keluarganya melainkan juga berhasil merancang sepatu dengan kualitas serta ketahanan terbaik, yang dijual dengan harga terjangkau untuk semua kalangan. Lantaran menggunakan mesin pembuat sepatu bertenaga uap, perusahaan Bata kala itu menjadi salah satu produsen sepatu massal pertama di Eropa.
 
Akhirnya, pada 1899, toko sepatu Bata pertama kali dibuka di Zlin, Cekoslowakia. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1905, produksinya meningkat hingga 2.200 pasang sepatu setiap hari, menjadikan Bata sebagai perusahaan alas kaki terbesar di Eropa. Pada 1912, Bata telah mempekerjakan sebanyak 600 orang.
 
Untuk menjamin kehidupan para pekerjanya, Bata mendirikan sebuah pemukiman yang diberi nama Batavillage di dekat pabrik di Zlin, Cekoslowakia. Permukiman itu dilengkapi oleh sebanyak 130 rumah, sekolah, pusat kesehatan, klub olahraga, perpustakaan, hingga fasilitas rekreasi.
 

F

Toko Sepatu Bata pada tahun 1920. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Di sisi lain, untuk melebarkan sayap bisnis alas kaki di seluruh dunia, Bata juga membangun jalan dan kanal, serta mempekerjakan orang-orang di sejumlah moda transportasi seperti pesawat terbang, kapal, dan truk milik perusahaan, untuk mengekspor sepatunya ke seluruh penjuru dunia.
 
Pada 1935, pabrik Bata mampu memproduksi sebanyak 168.000 pasang sepatu setiap hari. Pada 1938, Bata memiliki 65.000 pekerja penuh waktu, naik dari 8.300 pekerja dalam kurun waktu 10 tahun. Pada tahun itu, Bata telah hadir di lebih dari 30 negara, mengoperasikan 63 perusahaan di beragam industri, serta memiliki 5.300 toko yang tersebar di Eropa, Asia dan Amerika Utara.


Perusahaan Bata di Indonesia

Bata beroperasi Indonesia mulai tahun 1931, 14 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan. Pada masa tersebut, Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok. 
 
Lalu, 6 tahun kemudian, Tomas Bata mendirikan pabrik sepatu di tengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jalan Kalibata Raya Jakarta Selatan. Adapun, produksi sepatu dimulai sejak tahun 1940.
 
Di Tanah Air, pengoperasian perusahaan sepatu bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata Tbk yang berdiri pada 1939. Perusahaan ini beroperasi di dua kota yakni Kalibata dan Medan. Keduanya menghasilkan 7 juta pasang alas kaki dalam setahun yang terdiri dari 400 model sepatu, sepatu sandal, dan sandal, baik yang terbuat dari kulit, karet, maupun plastik.
Sebelum 1978, status Bata di Indonesia sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA), sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata akhirnya menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi, sampai akhirnya status para penyalur tersebut diubah.
 
Pada 1 Januari 1978, saat izin dagang Bata "dipindahkan" kepada mereka, PT Sepatu Bata resmi menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Pada 1982, PT Sepatu Bata Tbk terdaftar di Jakarta Stock Exchange per tanggal 24 Maret. Pada 1994, mereka juga mendirikan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.
 
Bata sebagai merek produk alas kaki dan pemasar terkemuka di Indonesia pun berkembang pesat. Mereka telah mengoperasikan rantai ritel sebanyak 435 toko di seluruh pelosok negeri, yang terdiri dari Family and City Stores. Masing-masing toko ritel Bata pun berbeda dari yang lain dalam hal variasi produk. Bata Indonesia mengoperasikan Wholesale Departemen yang melayani Ritel Dealer independen.
 

Toko Sepatu Bata di Bangladesh. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Toko Sepatu Bata di Bangladesh. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

Sementara itu, secara global, Bata tersebar di seluruh dunia dengan lebih dari 6.000 toko ritel dan 100.000 dealer independen dan pewaralaba yang tersebar di Eropa, Asia Pasifik-Afrika, Amerika Latin, hingga Amerika Utara. Ini mencakup berbagai toko konsep ritel seperti City Stores, Family Stores, Angela Stores, dan AW Lab Stores. 
 
Produk perusahaan ini hadir di lebih dari 90 negara dan memiliki fasilitas produksi di 26 negara, dan melayani sebanyak 1 juta pelanggan setiap harinya. Sepanjang sejarahnya, perusahaan ini sudah menjual sebanyak 14 miliar pasang sepatu. Tak ayal, jika logo merek dagang Bata adalah salah satu pemandangan paling dikenal di dunia.
 
Sebagai produsen dan pemasar sepatu terbesar di dunia, Bata didorong oleh misi menjadi organisasi dunia yang paling dinamis, fleksibel, dan responsif terhadap pasar dengan alas kaki sebagai bisnis intinya.
 
Selain itu, Bata juga memiliki Pusat Inovasi Sepatu Internasional di Padova, Italia yang melayani 83 perusahaannya di seluruh dunia dan beberapa perusahaan non-Bata; dengan melatih personel mulai dari desain dasar hingga keterampilan kreatif.

Baca juga: Intip 5 Penyebab Raksasa Kosmetik Revlon Bangkrut
 
Berbekal lebih dari 125 tahun sejarah dalam bisnis sepatu, Bata menawarkan berbagai koleksi sepatu untuk semua kalangan mulai dari gender, usia, hingga kelas sosial. Produknya menawarkan beragam koleksi alas kaki yang modis dan trendi untuk segala suasana.
 
"Dengan terus mengembangkan teknologi sepatu yang modern, Bata juga telah menguasai seni memproduksi alas kaki yang memadukan gaya dan kenyamanan, dalam sepasang alas kaki yang sempurna untuk semua lapisan masyarakat," demikian tulis Bata dalam situs resminya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

SEVENTEEN Pecahkan Rekor Penjualan Album Tertinggi Lewat 17 IS RIGHT HERE

BERIKUTNYA

5 Properti Airbnb Terunik di Dunia, Ada dari Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: