Ayah bermain dengan anak-anaknya (Sumber foto: Unsplash/juliane-liebermann)

Pentingnya Ayah Bermain Bersama Anak, Jangan Cuma Kasih Gadget

01 May 2024   |   06:20 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Sebagai seorang ayah, dilema seringkali mewarnai hari-hari. Di satu sisi, kita ingin memberikan yang terbaik bagi anak, termasuk menemani mereka bermain dan beraktivitas fisik. Di sisi lain, kesibukan bekerja dan berbagai tanggung jawab lainnya sering kali menyita waktu dan energi.

Tampak sederhana, bermain bersama anak memang mudah diucapkan, namun sulit dipraktikkan. Tak jarang, kita tergoda untuk memanfaatkan waktu luang dengan bersantai di depan layar, alih-alih berinteraksi langsung dengan anak. Gawai pun menjadi solusi instan untuk menenangkan dan menghibur mereka, tanpa perlu repot menemani mereka bermain.

Namun, konsekuensinya tak terelakkan. Anak-anak tumbuh dengan dunianya sendiri, terpaku pada layar ponsel atau tablet. Interaksi fisik dan emosional dengan sang ayah pun semakin berkurang. Mungkin saat ini, mereka terlihat baik-baik saja. Namun, efek negatif dari screen time yang berlebihan dapat terakumulasi seiring waktu, mengganggu tumbuh kembang dan perkembangan fisik mereka. 

Baca juga: Ingat Pak, Peran Ayah itu Besar Banget dalam Mengasuh Anak

Secara umum, penggunaan layar dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, mulai dari masalah penglihatan, penyakit kardiometabolik, gangguan tidur, hingga masalah kesehatan mental. Penggunaan layar yang berlebihan pun dapat mendorong perilaku gaya hidup yang tidak sehat.

Lantas apa manfaat bermain secara fisik dengan anak? Penelitian menunjukkan bahwa bermain dengan anak memiliki banyak manfaat, baik bagi perkembangan kognitif, fisik, sosial, maupun emosional mereka.

Bermain bersama ayah dapat membantu meningkatkan kemampuan bahasa, matematika, motorik halus dan kasar, serta mengajarkan berbagai nilai penting seperti pengambilan giliran, pengelolaan emosi, komunikasi, dan pengendalian diri.

Hal inilah yang kita praktikkan ketika masa kecil. Jika diingat-ingat, kita sebagai generasi 90-an, yang tumbuh di era pra-internet dan gadget, sering kali digambarkan sebagai generasi yang kuat dan tahan banting. Salah satu faktor yang berkontribusi pada ketahanan ini adalah aktivitas fisik yang lebih banyak.

Bermain fisik secara rutin dengan teman sebaya atau bersama orang tua di kampung halaman merupakan hal yang lumrah bagi generasi 90-an. Aktivitas seperti sepak bola, permainan tradisional, bersepeda, dan bermain petak umpet tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih keterampilan motorik dan sensorik, seperti keseimbangan, koordinasi, dan kecepatan. 

Selain itu, bermain fisik juga menempa mental mereka untuk menghadapi berbagai rintangan dan menyelesaikan masalah. Bermain bersama-sama mengajarkan mereka tentang kerja sama, strategi, dan sportivitas.

Sebagai ayah, marilah kita ubah pola pikir dan kebiasaan. Sisihkan waktu untuk bermain bersama anak, ciptakan momen-momen berharga yang tak tergantikan oleh layar ponsel. Bermainlah dengan penuh semangat, tunjukkan kasih sayang, dan jadilah panutan yang baik bagi mereka.

Ingatlah, anak-anak membutuhkan lebih dari sekadar gadget dan uang. Mereka membutuhkan kasih sayang, perhatian, dan interaksi langsung dengan sang ayah. Bermain bersama mereka bukan hanya cara untuk menghibur, tetapi juga investasi berharga untuk masa depan mereka. 
 

Ayah bermain bersama anak (Sumber gambar: Unsplash/Jhonatan Saavedra)

Ayah bermain bersama anak (Sumber gambar: Unsplash/Jhonatan Saavedra)

Ide Bermain yang Menarik untuk Ayah dan Anak

Bermain bersama anak adalah momen berharga yang tidak hanya mempererat ikatan antara ayah dan anak, tetapi juga memberikan kesempatan untuk tumbuh dan belajar bersama. Namun, terkadang mencari ide permainan yang menarik dan bermanfaat bagi kedua belah pihak bisa menjadi tantangan. Untuk membantu Anda, berikut beberapa ide bermain yang dapat Anda coba bersama anak:


1. Berpetualang di Alam Terbuka

Pergilah ke taman, hutan, atau pantai terdekat untuk menjelajahi alam bersama anak. Anda bisa berburu serangga, mengamati flora dan fauna, atau sekadar berjalan-jalan sambil menikmati udara segar. Berinteraksi langsung dengan alam akan memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi anak, sementara Anda sebagai ayah dapat memperluas pengetahuan mereka tentang lingkungan.


2. Membangun Kubus Kayu atau Rumah Pohon

Aktivitas membangun sesuatu bersama anak merupakan cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu bersama sambil melatih keterampilan motorik dan kreativitas mereka. Cobalah untuk membangun kubus kayu sederhana atau bahkan rumah pohon mini di halaman belakang. Proyek ini tidak hanya akan menciptakan kenangan yang tak terlupakan, tetapi juga mengajarkan keterampilan praktis kepada anak.


3. Bermain Permainan Tradisional

Ajak anak Anda untuk bermain permainan tradisional yang biasa dimainkan pada masa kecil Anda, seperti lompat tali, engklek, atau gatrik. Permainan-permainan ini tidak hanya mengasyikkan, tetapi juga membantu memperkuat hubungan sosial dan mengembangkan keterampilan motorik mereka.


4. Mendirikan Tenda dan Berkemah di Halaman Belakang

Jika Anda memiliki halaman belakang yang cukup luas, coba dirikan tenda bersama anak untuk pengalaman berkemah mini. Anda bisa memasang tenda, membuat api unggun kecil untuk memasak marshmallow, atau sekadar bercerita di dalam tenda sambil melihat bintang-bintang. Pengalaman ini akan memberikan kesan petualangan yang seru bagi anak-anak.


5. Membuat Proyek Seni Bersama

Berkreasilah bersama anak dengan membuat proyek seni yang sederhana namun kreatif. Anda bisa mencoba melukis, membuat kerajinan dari bahan daur ulang, atau membuat sketsa bersama-sama. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan keterampilan motorik halus anak, tetapi juga memberikan ruang ekspresi bagi kreativitas mereka.


6. Bermain Olahraga

Ajak anak Anda untuk bermain olahraga favorit Anda, seperti sepak bola, bulu tangkis, atau bersepeda. Berolahraga bersama tidak hanya baik untuk kesehatan fisik Anda dan anak, tetapi juga menjadi kesempatan untuk saling mendukung dan membangun semangat tim.


7. Membaca Buku Bersama

Waktu membaca bersama adalah kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Pilihlah buku-buku cerita yang sesuai dengan minat anak Anda, lalu bacakan bersama-sama di malam hari sebelum tidur. Selain memperluas kosakata dan meningkatkan keterampilan membaca anak, ini juga merupakan momen intim yang memperkuat hubungan antara ayah dan anak.

Baca juga: 5 Rekomendasi Film Bertema Sosok Ayah Idola Bagi Anaknya

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Mendorong Kuliner Asia Sesuai Selera Lokal, Apa Tantangannya?

BERIKUTNYA

Bersantai Sejenak dengan Nuansa Sisilia di Orange Groves PIK 2

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: