Sekolah Musik Klasik Tertua di Indonesia Suguhkan Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi
25 April 2024 |
17:00 WIB
Penikmat konser musikal, ada kabar gembira nih buat kalian. Pasalnya Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Titimangsa bakal menggelar Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai. Panggung musikal ini akan digelar pada kamis, 25 April di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Menggaet insan pendidikan di tanah Air, konser ini dipersembahkan oleh siswa-siswi dan guru-guru dari SMKN 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sekolah menengah kejuruan ini merupakan sekolah musik klasik tertua di Indonesia, atau dikenal dengan Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta yang berdiri pada 17 Desember 1951.
Produser dan Direktur Kreatif Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi, Happy Salma mengatakan, konser ini akan menampilkan suguhan lagu-lagu klasik yang menjadi andalan di Tanah Air. Selain itu juga akan ada lagu-lagu populer dalam dan luar negeri yang menyenangkan untuk dinyanyikan bersama penonton.
Baca Juga: Teater Musikal Anak Jaksel The Musica! Siap Digelar, Angkat Isu-isu Penting Terkini
Dari segi konsep pertunjukan, lagu-lagu tersebut akan ditampilkan dan ditafsir ulang menjadi adegan yang diperankan oleh aktor-aktor Indonesia. Pertunjukan ini juga merespon konsep-konsep besar tentang cinta, pilihan hidup, dan perayaan-perayaan akan kehidupan yang terus berlangsung dan dijalani oleh masyarakat.
Menurut Happy Salma, dengan cerita sebagai latar belakang, penonton akan diajak melakukan perjalanan emosional yang menginspirasi. Latar cerita juga disebut mengajarkan tentang kekuatan dalam keteguhan hati, dan menghidupkan kembali semangat untuk meraih impian, meski jalan terjal berada di depannya.
"Memeluk mimpi-mimpi adalah sebuah kerja kolaboratif dimana setiap individu dari berbagai lintas disiplin ilmu ditantang untuk bekerja sama dengan lentur, cepat, dan tanggap. Konser musikal ini menggambarkan bagaimana mimpi tidak kenal usia dan wajib diperjuangkan,” ujarnya.
Selaras, Plt. Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemendikbudristek, Wardani Sugiyanto, ini merupakan refleksi nyata dari transformasi pendidikan Indonesia. Hal itu mewujud dalam implementasi prinsip merdeka belajar yang menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan terdiferensiasi sesuai potensi, minat, dan bakat siswa.
Dalam pertunjukan tersebut penonton akan diajak menyaksikan bakat dari 99 anak didik vokasi, 14 guru SMKN 2 Kasihan yang tampil menjadi bagian dalam orkestra. Pertunjukan juga akan menunjukan hasil kolaborasi puluhan siswa-siswi SMK lain dari berbagai jurusan sebagai sukarelawan yang turut merasakan pengalaman langsung terlibat dalam industri pertunjukan.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan betapa pentingnya pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan mimpi-mimpi generasi muda Indonesia. Konser musikal ini pun seolah merepresentasikan hal tersebut, di mana SMKN 2 Kasihan yang telah banyak melahirkan musisi-musisi penting di Tanah Air.
“Melalui pertunjukan ini, penonton diharapkan dapat memahami bagaimana pentingnya pendidikan dan kebudayaan untuk mencetak generasi penerus yang cerdas secara akademik serta kaya akan nilai kebudayaan dan karakter,” ungkapnya.
Kepala SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta, Turino, mengatakan bahwa SMKN 2 Kasihan telah menerapkan Kurikulum Merdeka salah satunya melalui perhatian yang diberikan oleh para guru. Ini terefleksi dalam perkembangan keahlian musik yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik sehingga mereka dapat berkembangan sesuai dengan kemampuan terbaik yang dimiliki.
Lebih lanjut dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang memberikan ruang kepada murid dan guru SMKN 2 Kasihan untuk belajar dan berlatih melalui sebuah pertunjukan Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai. “Dalam proses persiapan konser musikal ini, murid-murid SMKN 2 Kasihan sangat fokus, antusias dan bersemangat untuk mempersembahkan pertunjukan yang terbaik,” tuturnya.
Baca Juga: Konser Nick Carter di Jakarta Batal, Ini Sebabnya
Editor: M. Taufikul Basari
Menggaet insan pendidikan di tanah Air, konser ini dipersembahkan oleh siswa-siswi dan guru-guru dari SMKN 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Sekolah menengah kejuruan ini merupakan sekolah musik klasik tertua di Indonesia, atau dikenal dengan Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta yang berdiri pada 17 Desember 1951.
Produser dan Direktur Kreatif Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi, Happy Salma mengatakan, konser ini akan menampilkan suguhan lagu-lagu klasik yang menjadi andalan di Tanah Air. Selain itu juga akan ada lagu-lagu populer dalam dan luar negeri yang menyenangkan untuk dinyanyikan bersama penonton.
Baca Juga: Teater Musikal Anak Jaksel The Musica! Siap Digelar, Angkat Isu-isu Penting Terkini
Dari segi konsep pertunjukan, lagu-lagu tersebut akan ditampilkan dan ditafsir ulang menjadi adegan yang diperankan oleh aktor-aktor Indonesia. Pertunjukan ini juga merespon konsep-konsep besar tentang cinta, pilihan hidup, dan perayaan-perayaan akan kehidupan yang terus berlangsung dan dijalani oleh masyarakat.
Menurut Happy Salma, dengan cerita sebagai latar belakang, penonton akan diajak melakukan perjalanan emosional yang menginspirasi. Latar cerita juga disebut mengajarkan tentang kekuatan dalam keteguhan hati, dan menghidupkan kembali semangat untuk meraih impian, meski jalan terjal berada di depannya.
"Memeluk mimpi-mimpi adalah sebuah kerja kolaboratif dimana setiap individu dari berbagai lintas disiplin ilmu ditantang untuk bekerja sama dengan lentur, cepat, dan tanggap. Konser musikal ini menggambarkan bagaimana mimpi tidak kenal usia dan wajib diperjuangkan,” ujarnya.
Selaras, Plt. Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemendikbudristek, Wardani Sugiyanto, ini merupakan refleksi nyata dari transformasi pendidikan Indonesia. Hal itu mewujud dalam implementasi prinsip merdeka belajar yang menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan terdiferensiasi sesuai potensi, minat, dan bakat siswa.
Dalam pertunjukan tersebut penonton akan diajak menyaksikan bakat dari 99 anak didik vokasi, 14 guru SMKN 2 Kasihan yang tampil menjadi bagian dalam orkestra. Pertunjukan juga akan menunjukan hasil kolaborasi puluhan siswa-siswi SMK lain dari berbagai jurusan sebagai sukarelawan yang turut merasakan pengalaman langsung terlibat dalam industri pertunjukan.
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, mengatakan betapa pentingnya pendidikan dan kebudayaan untuk mewujudkan mimpi-mimpi generasi muda Indonesia. Konser musikal ini pun seolah merepresentasikan hal tersebut, di mana SMKN 2 Kasihan yang telah banyak melahirkan musisi-musisi penting di Tanah Air.
“Melalui pertunjukan ini, penonton diharapkan dapat memahami bagaimana pentingnya pendidikan dan kebudayaan untuk mencetak generasi penerus yang cerdas secara akademik serta kaya akan nilai kebudayaan dan karakter,” ungkapnya.
Kepala SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta, Turino, mengatakan bahwa SMKN 2 Kasihan telah menerapkan Kurikulum Merdeka salah satunya melalui perhatian yang diberikan oleh para guru. Ini terefleksi dalam perkembangan keahlian musik yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik sehingga mereka dapat berkembangan sesuai dengan kemampuan terbaik yang dimiliki.
Lebih lanjut dia juga menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang memberikan ruang kepada murid dan guru SMKN 2 Kasihan untuk belajar dan berlatih melalui sebuah pertunjukan Konser Musikal Memeluk Mimpi-Mimpi: Merdeka Belajar, Merdeka Mencintai. “Dalam proses persiapan konser musikal ini, murid-murid SMKN 2 Kasihan sangat fokus, antusias dan bersemangat untuk mempersembahkan pertunjukan yang terbaik,” tuturnya.
Baca Juga: Konser Nick Carter di Jakarta Batal, Ini Sebabnya
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.