Kemenparekraf: BNI Java Jazz Festival 2024 Dorong Angka Kunjungan Wisman & Wisnus
22 April 2024 |
20:15 WIB
Jakarta International BNI Java Jazz Festival, salah satu festival musik terbesar di Indonesia, akan digelar pada 24-26 Mei 2024 di JIExpo Kemayoran. Gelarannya pun diharapkan dapat semakin memperkuat industri pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di sektor musik dan event.
Sementara itu, Java Jazz Festival (JJF) 2024 akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut yakni pada 24-26 Mei 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Tahun ini, JJF akan menghadirkan sekitar 120 pertunjukan yang bakal dibawakan oleh sebanyak 27 musisi internasional serta 77 musisi lokal. Nantinya, akan dihadirkan sebanyak 11 panggung untuk mengakomodir penampilan dari para musisi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kemenparekraf selama beberapa tahun terakhir, gelaran Java Jazz Festival (JJF) terbukti mampu mendorong angka kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Baca juga: Persiapan BNI Java Jazz Festival 2024 Mantap, Lineup Terus Bertambah
Baca juga: Persiapan BNI Java Jazz Festival 2024 Mantap, Lineup Terus Bertambah
Dia memaparkan sebanyak 15 persen-20 persen dari total pengunjung JJF merupakan wisatawan mancanegara yang bukan hanya datang dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara, melainkan juga dari wilayah lain seperti Amerika dan Eropa. Pergerakan ini, katanya, juga semakin mudah terpantau melalui berbagai aplikasi terkait acara seperti layanan tiket dan sebagainya.
Pria yang akrab disapa Sandi itu juga menyampaikan berdasarkan data tersebut, kolaborasi antara Kemenparekraf dan JJF merupakan kerja sama yang efektif. Sebab, paparnya, kerja sama ini bukan hanya mengembangkan subsektor ekonomi kreatif khususnya musik, event, kuliner, dan tingkat okupansi hotel, tetapi juga mendatangkan kunjungan wisatawan mancenegara serta menggerakkan kunjungan wisatawan Nusantara.
Oleh karena itu, Sandi pun berharap bahwa kerja sama antara Kemenparekraf dan JJF tahun ini dapat mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2024 yang ditetapkan sebanyak 17 juta kunjungan, serta pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 1,5 miliar wisatawan.
"Tentunya ini juga akan mendorong produk ekonomi kreatif kita, serta kunjungan dari event seperti Java Jazz ini juga akan mendorong UMKM kita untuk tampil di internasional. Juga, meningkatkan citra pariwisata Indonesia," katanya dalam acara konferensi pers di Hotel Mercure Jakarta Batavia, Senin (22/4/2024).
Acara konferensi pers BNI Java Jazz Festival 2024 X Accor di Hotel Mercure Jakarta Batavia, Senin (22/4/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta
Mendukung Event Musik Lokal
Sandi juga mengatakan sebagai event musik lokal, JJF punya potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi festival musik kebanggaan Indonesia. Bahkan, menurutnya, dari segi trafik kunjungan, gelaran JJF tidak kalah dengan konser Taylor Swift. Jika dalam satu gelarannya konser Swift bisa menghasilkan sekitar 60.000-80.000 penonton, maka JJF bisa meraup 105.000-110.000 penonton dalam tiga hari gelarannya.
"Kayanya 105.000 itu kalau ditambah bisa tapi jadi enggak nyaman. Jadi nanti PR berikutnya adalah bagaimana nambah [jumlah penonton] tapi tetap nyaman," katanya.
Menurut Sandi, alih-alih mengimpor konser mancanegara untuk digelar di Tanah Air, sudah semestinya Indonesia bisa mengembangkan kekayaan intelektual (intellegence property) konser musik sendiri salah satunya JJF. Hal itu, ungkap dia, sejalan dengan respons dari sejumlah negara tetangga yang disebut tertarik dengan gelaran JJF.
"Saya juga memimpikan suatu saat Java Jazz ini menjadi IP yang tampil di regional dan suatu saat bisa go global," ucapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Sandi juga menuturkan bahwa pihaknya berencana untuk mengirim undangan resmi kepada menteri pariwisata dari sejumlah negara Asia seperti Malaysia, Singapura, Timor Leste, India, dan Australia untuk dapat menghadiri secara langsung gelaran JJF 2024. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam mendukung JJF untuk semakin diakui di kancah global.
"Nanti kami akan melayangkan undangan resmi ke menteri-menteri ASEAN ini sebagai kebanggaan kita. Bukan hanya kami ingin mendatangkan konser-konser internasional yang atas arahan presiden akan terfasilitasi dengan Indonesia Tourism Fund, tapi yang sudah ada disini seperti Java Jazz Festival ini bisa kita kembangkan lebih lanjut lagi," tuturnya.
Sandi pun memastikan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan festival ataupun konser musik dengan genre lainnya, salah satunya dangdut yang telah mendapatkan perhatian di kancah internasional.
"Kami terus mendukung karena ini adalah kekuatan Indonesia punya seni musik yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Belum lagi kita melihat potensi musik etnik, tradisional, dan sebagainya. Jadi kami sangat all out dan full force mendukung kolaborasi ini," katanya.
Sementara itu, Java Jazz Festival (JJF) 2024 akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut yakni pada 24-26 Mei 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Tahun ini, JJF akan menghadirkan sekitar 120 pertunjukan yang bakal dibawakan oleh sebanyak 27 musisi internasional serta 77 musisi lokal. Nantinya, akan dihadirkan sebanyak 11 panggung untuk mengakomodir penampilan dari para musisi.
Sejumlah musisi luar negeri yang akan menggebrak panggung JJF 2024 diantarana Laufey, Snoh Allegra, Coldiac, Keyon Harrold, Brian Simpson featuring Rebecca Jade & Darryl Walker, Paul Brown with Ron King Big Band, Caste, October London, Michael Paulo Band, Jessi Reyez, dan Scary Pockets.
Sementara untuk musisi dalam negeri bakal hadir nama-nama musisi seperti Bilal Indrajaya, Andre Hehanussa #PestaAnakTimur, Erwin Gutawa Tribute to January Christy, Idgitaf, Marcello Tahitoe, Lalahuta, Ardhito Pramono, Fanny Soegi, Mocca, Nadhif Basalamah, Salma Salsabil, Project Pop, Rahmania Astrini, Tompi, Teddy Adhitya, dan Sandhy Sondoro & The Jazzwarazz.
JJF 2024 mengangkat tema Embracing Unity Through Music. Dengan tema persatuan tersebut, salah satu festival tertua di Indonesia ini ingin menyoroti musik sebagai bahasa universal yang mampu mendorong kebersamaan dan menyatukan masyarakat dari berbagai kalangan.
Saat ini penjualan tiket BNI Java Jazz Festival 2024 masih dibuka. Untuk tiket harian dijual dengan harga Rp850.000. Sementara itu, tiket terusan selama 3 hari dibanderol dengan harga Rp1.975.000.
Adapun, bagi yang ingin menonton special show, penonton mesti merogoh kocek tambahan sebesar Rp500.000 untuk konser Laufey dan Rp650.000 untuk konser Snoh Aalegra. Penonton tiket special show wajib memiliki tiket harian terlebih dahulu untuk bisa menikmati pertunjukan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.