3 Cara Mengelola Keuangan sambil Menjaga Bumi, Cobain Yuk!
22 April 2024 |
18:00 WIB
Genhype sadar enggak sih kalau setiap tanggal 22 April, masyarakat memperingati Hari Bumi atau Earth Day? Artinya kita perlu mengambil peran untuk melestarikan bumi demi kelangsungan hidup saat ini dan agar tetap layak bagi generasi mendatang.
Menjaga bumi identik dengan isu perubahan iklim akibat pemanasan global sehingga memerlukan kesadaran kolektif. Banyak aspek terkait untuk menanggulangi kerusakan bumi yang lebih fatal.
Misalnya, dari apa yang kita konsumsi agar sampah yang dihasilkan dapat dikelola, bagaimana kita berhemat menggunakan bahan bakar dan praktik gaya hidup yang mendukung hemat energi.
Baca juga: Menyelamatkan Bumi dari Sampah, Yuk Kenalan dengan Layanan Ecofren Indonesia
Ternyata, cara kita mengelola keuangan juga dapat mencerminkan tingkat kepedulian kita terhadap lingkungan lo. Misalnya, barang-barang yang dibeli dapat meminimalkan pencemaran lingkungan, apakah kita dapat berhemat sehingga berkesempatan meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan apakah kita berinvestasi pada entitas yang melakukan praktik bisnis ramah lingkungan.
Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto mengatakan, ketika masyarakat mampu mengelola keuangan dengan bijak, hal tersebut identik dengan gaya hidup sederhana, berhemat, suka menabung, dan membelanjakan uang hanya berdasarkan perencanaan keuangan yang sudah dibuat.
Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan sekaligus berkontribusi menyelamatkan planet bumi? Berikut tip sederhana dari Sequis yang dibagikan oleh Yan Ardhianto.
Yan menuturkan bahwa tagihan listrik menjadi salah satu komponen besar dalam pengeluaran rumah tangga. Hal ini karena sejumlah peralatan elektronik mengonsumsi energi berlebih. Ditambah, cara menggunakannya seringkali tidak bijaksana, seperti terlalu sering menyalakan AC, membiarkan lampu dan perangkat elektronik tetap menyala meski sedang tidak digunakan.
“Cara bijaksana untuk hemat listrik dan hemat biaya rumah tangga adalah menggunakan peralatan elektronik yang hemat energi dan operasikan hanya jika diperlukan saja," kata yan.
Berjalan kaki, bersepeda, atau beralih ke kendaraan listrik (hybrid) juga dapat menjadi pilihan transportasi yang mendukung efisiensi bahan bakar jangka panjang dan karbon emisi yang lebih rendah.
Menggunakan kendaraan sendiri berarti harus menyiapkan sejumlah dana setiap bulan untuk biaya bensin dan perawatan kendaraan. Sayangnya, dana ini tidak selalu sama setiap bulan karena mobilisasi yang berbeda setiap hari dan adanya kenaikan biaya BBM, tarif tol hingga harus mempersiapkan biaya untuk parkir.
“Berbeda dengan mereka yang membiasakan diri menggunakan transportasi umum, sejumlah biaya tersebut tersebut dapat dialihkan untuk memperbesar tabungan dan sudah ikut berkontribusi menyelamatkan bumi,” tuturnya.
Yan menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membiasakan membawa tas belanja sendiri dan wadah makanan dan minuman sendiri dari rumah.
Dapat juga mulai mengurangi membeli makanan dalam kemasan plastik dan sekali pakai diganti dengan memilih dalam kemasan kaca atau ukuran besar sehingga jumlah sampah dapat berkurang. Dengan cara ini, kita telah ikut menjaga bumi tetap lestari dan belajar menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
Dengan mengurangi penggunaan energi berlebihan dan meminimalkan limbah berarti kita telah menghemat banyak biaya dalam jangka panjang. Dana yang berhasil dihemat tersebut bisa dialokasikan untuk tujuan keuangan masa depan, seperti dana darurat, investasi pada entitas yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan, serta menyiapkan asuransi jiwa dan kesehatan bagi keluarga.
“Penurunan kualitas lingkungan hidup dan tingginya pencemaran udara, membuat masalah kesehatan semakin kompleks dan menjadi penyebab utama kematian sehingga memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan menjadi sangat penting sebagai langkah mitigasi mencegah kerugian finansial,” sebut Yan.
Asuransi kesehatan besar manfaatnya saat terjadi risiko sakit karena saat membutuhkan perawatan kesehatan, hal itu bisa didapatkan dengan cepat. Selain itu, biaya perawatan rumah sakit juga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai perjanjian polis.
Sementara itu, memiliki asuransi jiwa sebagai langkah mitigasi melindungi finansial anggota keluarga jika terjadi risiko cacat tetap atau meninggal dunia pada pencari nafkah yang menjadi tertanggung asuransi.
“Jadikan Hari Bumi sebagai momen untuk berani memulai langkah-langkah kecil yang berdampak positif pada lingkungan sekaligus menjadikan kita bijak mengelola keuangan,” tutup Yan.
Baca juga: Suhu Bumi Makin Tinggi, Ini Kiat Mengantisipasi & Menghadapi Cuaca Panas
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Menjaga bumi identik dengan isu perubahan iklim akibat pemanasan global sehingga memerlukan kesadaran kolektif. Banyak aspek terkait untuk menanggulangi kerusakan bumi yang lebih fatal.
Misalnya, dari apa yang kita konsumsi agar sampah yang dihasilkan dapat dikelola, bagaimana kita berhemat menggunakan bahan bakar dan praktik gaya hidup yang mendukung hemat energi.
Baca juga: Menyelamatkan Bumi dari Sampah, Yuk Kenalan dengan Layanan Ecofren Indonesia
Ternyata, cara kita mengelola keuangan juga dapat mencerminkan tingkat kepedulian kita terhadap lingkungan lo. Misalnya, barang-barang yang dibeli dapat meminimalkan pencemaran lingkungan, apakah kita dapat berhemat sehingga berkesempatan meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan apakah kita berinvestasi pada entitas yang melakukan praktik bisnis ramah lingkungan.
Faculty Head Sequis Quality Empowerment Yan Ardhianto mengatakan, ketika masyarakat mampu mengelola keuangan dengan bijak, hal tersebut identik dengan gaya hidup sederhana, berhemat, suka menabung, dan membelanjakan uang hanya berdasarkan perencanaan keuangan yang sudah dibuat.
Lantas, bagaimana cara mengatur keuangan sekaligus berkontribusi menyelamatkan planet bumi? Berikut tip sederhana dari Sequis yang dibagikan oleh Yan Ardhianto.
1. Pilih peralatan elektronik yang hemat energi
Saat akan mengisi perabot atau mengganti perabot rumah, maka pilih barang yang hemat energi. Saat membeli, mungkin saja harganya agak mahal, tapi saat pemakaian akan lebih menghemat biaya listrik. Misalnya, dari lampu biasa beralih ke bohlam LED.Yan menuturkan bahwa tagihan listrik menjadi salah satu komponen besar dalam pengeluaran rumah tangga. Hal ini karena sejumlah peralatan elektronik mengonsumsi energi berlebih. Ditambah, cara menggunakannya seringkali tidak bijaksana, seperti terlalu sering menyalakan AC, membiarkan lampu dan perangkat elektronik tetap menyala meski sedang tidak digunakan.
“Cara bijaksana untuk hemat listrik dan hemat biaya rumah tangga adalah menggunakan peralatan elektronik yang hemat energi dan operasikan hanya jika diperlukan saja," kata yan.
2. Gunakan moda transportasi umum atau ramah lingkungan
Beralih ke transportasi umum dapat membantu mengurangi polusi udara, menghemat biaya bensin, dan mengurangi kemacetan. Moda transportasi umum di kota besar sudah banyak yang ramah lingkungan, seperti KRL, LRT, dan MRT yang mendukung perjalanan agar cepat sampai dan tetap nyaman.Berjalan kaki, bersepeda, atau beralih ke kendaraan listrik (hybrid) juga dapat menjadi pilihan transportasi yang mendukung efisiensi bahan bakar jangka panjang dan karbon emisi yang lebih rendah.
Menggunakan kendaraan sendiri berarti harus menyiapkan sejumlah dana setiap bulan untuk biaya bensin dan perawatan kendaraan. Sayangnya, dana ini tidak selalu sama setiap bulan karena mobilisasi yang berbeda setiap hari dan adanya kenaikan biaya BBM, tarif tol hingga harus mempersiapkan biaya untuk parkir.
“Berbeda dengan mereka yang membiasakan diri menggunakan transportasi umum, sejumlah biaya tersebut tersebut dapat dialihkan untuk memperbesar tabungan dan sudah ikut berkontribusi menyelamatkan bumi,” tuturnya.
3. Kurangi pemakaian plastik
Pemakaian plastik sekali pakai telah menjadi penyumbang pencemaran lingkungan yang parah. Sampah ini terus ada setiap hari sehingga dapat mencemari tanah dan air. Dampak ekologis yang ditimbulkan oleh sampah plastik dapat merusak kesehatan manusia.Yan menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan membiasakan membawa tas belanja sendiri dan wadah makanan dan minuman sendiri dari rumah.
Dapat juga mulai mengurangi membeli makanan dalam kemasan plastik dan sekali pakai diganti dengan memilih dalam kemasan kaca atau ukuran besar sehingga jumlah sampah dapat berkurang. Dengan cara ini, kita telah ikut menjaga bumi tetap lestari dan belajar menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan.
Dengan mengurangi penggunaan energi berlebihan dan meminimalkan limbah berarti kita telah menghemat banyak biaya dalam jangka panjang. Dana yang berhasil dihemat tersebut bisa dialokasikan untuk tujuan keuangan masa depan, seperti dana darurat, investasi pada entitas yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan, serta menyiapkan asuransi jiwa dan kesehatan bagi keluarga.
“Penurunan kualitas lingkungan hidup dan tingginya pencemaran udara, membuat masalah kesehatan semakin kompleks dan menjadi penyebab utama kematian sehingga memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan menjadi sangat penting sebagai langkah mitigasi mencegah kerugian finansial,” sebut Yan.
Asuransi kesehatan besar manfaatnya saat terjadi risiko sakit karena saat membutuhkan perawatan kesehatan, hal itu bisa didapatkan dengan cepat. Selain itu, biaya perawatan rumah sakit juga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi sesuai perjanjian polis.
Sementara itu, memiliki asuransi jiwa sebagai langkah mitigasi melindungi finansial anggota keluarga jika terjadi risiko cacat tetap atau meninggal dunia pada pencari nafkah yang menjadi tertanggung asuransi.
“Jadikan Hari Bumi sebagai momen untuk berani memulai langkah-langkah kecil yang berdampak positif pada lingkungan sekaligus menjadikan kita bijak mengelola keuangan,” tutup Yan.
Baca juga: Suhu Bumi Makin Tinggi, Ini Kiat Mengantisipasi & Menghadapi Cuaca Panas
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.