Sejarah Museum R.A. Kartini di Rembang dan Jepara
21 April 2024 |
13:23 WIB
Masyarakat Indonesia saat ini sedang memperingati Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April. Bicara soal Kartini sebagai tokoh pahlawan nasional, tentu kita langsung teringat dengan museum Kartini. Terdapat dua museum Kartini, yakni di Jepara dan di Rembang yang sampai saat ini masih dikunjungi wisatawan.
Museum Kartini menyimpan benda peninggalan R.A Kartini yang mengingatkan kita pada kehidupannya sebagai tokoh pejuang emansipasi wanita di zaman penjajahan. Salah satunya seperti surat-surat yang ditulisnya untuk para sahabat penanya yang berisi curahan hatinya tentang isu-isu sosial kaum perempuan pada masa itu.
Nah Genhype, yuk simak sejarah dan perbedaan museum Kartini di Jepara dan Rembang.
Baca juga: Biografi R.A. Kartini, Pejuang Emansipasi Wanita Indonesia
Museum R.A Kartini di Jepara berlokasi di jalan Kartini, Panggang I, Panggang, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pemerintah Daerah Tingkat II Jepara, atas usulan wakil rakyat dan bantuan dari Presiden Soeharto mendirikan sebuah museum pada 30 Maret 1975, pada masa pemerintahan Bupati Soewarno Djojomardowo, S.H.
Museum R.A Kartini di Jepara diresmikan pada 21 April 1977 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jepara, Soedikto, S.H. Museum ini memamerkan benda-benda peninggalan R.A. Kartini semasa hidupnya, benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono serta benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
Museum ini terdiri dari tiga buah gedung yang dibangun di area seluas 5.210 meter persegi. Menariknya bila dilihat dari atas, gedung-gedung tersebut berbentuk huruf K, T, dan N yang merupakan singkatan dari Kartini. Ruang pertama di bagian gedung K berisi koleksi peninggalan Kartini termasuk potret-potret semasa hidupnya. Bangunan ini juga berisi peninggalan Sosrokartono.
Ruang kedua di gedung T berisi benda-benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara, seperti Tenun ikat Troso, anyaman bambu hingga rotan. Ruang ketiga di gedung T berisi tulang ikan raksasa bernama Ikan Joko Tua. Ikan tersebut diketahui merupakan jenis paus gajah yang memiliki belalai dan ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa.
Sementara museum R.A Kartini di Rembang berlokasi di jalan Gatot Subroto No 8, Kutoharjo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Ini merupakan museum khusus yang didirikan atas prakarsa dari Bupati Rembang Drs. Adnan Widodo (1967) untuk mengenang jasa-jasa tokoh emansipasi wanita R.A. Kartini.
Pada awal pembukaannya, museum ini hanya seluas kamar yang ditempati Kartini selama menjadi istri bupati Rembang R.M.A.A DjojoAdhiningrat pada 12 November 1903, sehingga disebut Museum Kamar Pengabadian RA. Kartini.
Sampai akhirnya pada 2011 Museum Kamar Pengabadian RA. Kartini ini mendapat revitalisasi dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI atas Kebijakan bupati pada masa itu Moch. Salim yang melepaskan rumah dinas bupati untuk dimanfaatkan menjadi museum secara keseluruhan. Sejak saat itu Museum Kamar Pengabadian R.A. Kartini berubah nomenklaturnya menjadi Museum R.A. Kartini Rembang.
Museum ini memiliki luas bangunan sebesar 3.732,4 m2 dan tanahnya seluas 19.306 m2. Sekilas bangunan ini memiliki arsitektur khas Jawa dengan pendopo besar pada bagian depannya, namun sebenarnya ada unsur kolonial yang terdapat pada bagian kolomnya. Kolom-kolom bergaya Eropa terbuat dari bahan campuran kapur dan pasir. Ada 20 pilar putih polos, 10 pilar putih besar bergerigi, dan 4 pilar utama berbentuk soko guru dari kayu jati.
Museum ini mempunyai koleksi berjumlah 224 buah yang terbagi menjadi enam jenis yaitu etnografika, historika, filologi, keramologika, teknologika dan seni rupa. Selain itu, terdapat 11 ruang pamer di museum RA Kartini, beberapa di antaranya seperti berikut ini.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Museum Kartini menyimpan benda peninggalan R.A Kartini yang mengingatkan kita pada kehidupannya sebagai tokoh pejuang emansipasi wanita di zaman penjajahan. Salah satunya seperti surat-surat yang ditulisnya untuk para sahabat penanya yang berisi curahan hatinya tentang isu-isu sosial kaum perempuan pada masa itu.
Nah Genhype, yuk simak sejarah dan perbedaan museum Kartini di Jepara dan Rembang.
Baca juga: Biografi R.A. Kartini, Pejuang Emansipasi Wanita Indonesia
1. Museum Kartini di Jepara
Museum R.A Kartini di Jepara (Sumber foto: Kemdikbud)
Museum R.A Kartini di Jepara diresmikan pada 21 April 1977 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jepara, Soedikto, S.H. Museum ini memamerkan benda-benda peninggalan R.A. Kartini semasa hidupnya, benda peninggalan kakaknya yaitu RMP Sosrokartono serta benda-benda kuno hasil temuan di wilayah Kabupaten Jepara.
Museum ini terdiri dari tiga buah gedung yang dibangun di area seluas 5.210 meter persegi. Menariknya bila dilihat dari atas, gedung-gedung tersebut berbentuk huruf K, T, dan N yang merupakan singkatan dari Kartini. Ruang pertama di bagian gedung K berisi koleksi peninggalan Kartini termasuk potret-potret semasa hidupnya. Bangunan ini juga berisi peninggalan Sosrokartono.
Ruang kedua di gedung T berisi benda-benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara, seperti Tenun ikat Troso, anyaman bambu hingga rotan. Ruang ketiga di gedung T berisi tulang ikan raksasa bernama Ikan Joko Tua. Ikan tersebut diketahui merupakan jenis paus gajah yang memiliki belalai dan ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa.
2. Museum Kartini di Rembang
Museum R.A Kartini di Rembang (Sumber Foto: Museum Kartini Rembang)
Pada awal pembukaannya, museum ini hanya seluas kamar yang ditempati Kartini selama menjadi istri bupati Rembang R.M.A.A DjojoAdhiningrat pada 12 November 1903, sehingga disebut Museum Kamar Pengabadian RA. Kartini.
Sampai akhirnya pada 2011 Museum Kamar Pengabadian RA. Kartini ini mendapat revitalisasi dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI atas Kebijakan bupati pada masa itu Moch. Salim yang melepaskan rumah dinas bupati untuk dimanfaatkan menjadi museum secara keseluruhan. Sejak saat itu Museum Kamar Pengabadian R.A. Kartini berubah nomenklaturnya menjadi Museum R.A. Kartini Rembang.
Museum ini memiliki luas bangunan sebesar 3.732,4 m2 dan tanahnya seluas 19.306 m2. Sekilas bangunan ini memiliki arsitektur khas Jawa dengan pendopo besar pada bagian depannya, namun sebenarnya ada unsur kolonial yang terdapat pada bagian kolomnya. Kolom-kolom bergaya Eropa terbuat dari bahan campuran kapur dan pasir. Ada 20 pilar putih polos, 10 pilar putih besar bergerigi, dan 4 pilar utama berbentuk soko guru dari kayu jati.
Museum ini mempunyai koleksi berjumlah 224 buah yang terbagi menjadi enam jenis yaitu etnografika, historika, filologi, keramologika, teknologika dan seni rupa. Selain itu, terdapat 11 ruang pamer di museum RA Kartini, beberapa di antaranya seperti berikut ini.
- Ruang utama
- Ruang Pengabdian RA Kartini
- Serambi timur dan taman inspirasi RA Kartini
- Kamar mandi RA Kartini
- Ruang kamar tidur R.M.A.A Djojoadiningrat
- Ruang keluarga
- Ruang makan keluarga
- Ruang batik dan lukisan
- Ruang habis gelap terbitlah terang
- Ruang koleksi buku
- Ruang mengajar RA Kartini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.