Ilustrasi pohon sakura di taman. (Sumber gambar: Amy Tran/Unsplash)

Viral Turis Rusak Pohon Sakura di Jepang, Simak Etiket yang Benar Berikut Ini

16 April 2024   |   07:23 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Sebuah video baru-baru ini viral di media sosial yang memperlihatkan segerombolan turis merusak pohon sakura di Jepang. Pengunggah video menyebut bahwa sekelompok turis itu berasal dari Indonesia. Video itu pun menjadi perbincangan dan menuai kritik keras dari warganet yang menyayangkan sikap dari turis tersebut.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Facebook Japan Travel Tips & Planinng, tampak segerombolan turis tengah berada di sebuah taman dengan pohon sakura yang bermekaran. Seorang pria paruh baya di kelompok itu tampak menggoyang-goyangkan ranting pohon agar bunga sakura berguguran, sementara seorang perempuan muda memegang kamera sembari menikmati jatuhan bunga itu.

Baca juga: 15 Spot Populer Untuk Menikmati Keindahan Sakura di Jepang

Beberapa turis lain di kelompok itu juga tampak tersenyum dan menikmati bunga sakura yang berjatuhan. Video itu diketahui diunggah ke grup komunitas pencari tips pelesiran ke Jepang pada 11 April 2024. Pengunggah menyebut kejadian itu terjadi di Kota Nara, Jepang, pada 9 April 2024.
 


Video yang beredar luas di media sosial itu pun menuai kritikan dari para netizen. Banyak yang berkomentar tindakan itu merusak alam dan tidak beretika, dan menilai segerombolan turis itu layak untuk dilarang berkunjung kembali ke Jepang. Bahkan, ada yang menyebut bahwa merusak pohon sakura atau tanaman lainnya termasuk tindakan kriminal di Jepang.

Bunga sakura yang bermekaran di Jepang saat musim semi memang menjadi momentum yang diincar banyak turis untuk berkunjung ke Negeri Matahari Terbit. Bahkan, orang Jepang punya tradisi hanami atau ohanami yakni tradisi menikmati bunga sakura yang bermekaran di musim semi dengan berbagai kegiatan.


Filosofi Sakura untuk Orang Jepang

Setiap varietas bunga sakura akan mekar pada waktu yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar puncak bunga sakura bermekaran di Tokyo pada akhir Maret hingga awal April tiap tahunnya. Selama musim ini, suasana seketika berubah. Sama seperti musim semi yang menjanjikan kehidupan dan awal yang baru, aroma lembut bunga sakura juga membawa semangat dan optimisme ke jalanan. 

Mengutip dari Live Japan, dalam budaya Jepang, bunga sakura bukan hanya pertanda dimulainya musim semi, tatapi juga simbol metafora untuk momen-momen singkat dalam hidup. Meskipun bunga sakura menghadirkan keindahan saat bermekaran, namun semua itu hanya akan terjadi dengan waktu yang relatif singkat seiring dengan kelopaknya yang berguguran.

Proses itu menjadi sebuah pengingat akan sifat keindahan dan kehidupan itu sendiri yang hanya sementara alias tidak abadi. Hal ini disebut juga dengan istilah "mono noware", kepekaan terhadap hal yang fana, merayakan dengan sadar pahit manis akan ketidakkekalan. Penerimaan akan kefanaan inilah yang menjadi sebuah aspek mendasar dari filosofi di balik sakura, yang diyakini oleh orang-orang Jepang.
 

Ilustrasi bunga sakura. (Sumber gambar: Phil Hauser/Unsplash)

Ilustrasi bunga sakura. (Sumber gambar: Phil Hauser/Unsplash)


Cara Menikmati Bunga Sakura di Jepang

Saat musim semi tiba dan bunga sakura bermekaran, dikenal satu tradisi unik di Jepang yakni hanami. Mengutip dari situs NearbyTokyo, hanami secara harfiah berarti "melihat bunga", namun biasanya hanya mengacu pada melihat bunga sakura. Hanami biasanya berupa menghabiskan waktu berjam-jam mengamati dan menghargai keindahan bunga.

Tempat hanami yang populer di Jepang antara lain Taman Ueno, Taman Inokashira, dan Kuil Yasukuni di Tokyo. Namun, lokasi-lokasi ini bisa menjadi sangat ramai. Jika ingin pergi ke tempat yang tidak terlalu ramai, pelancong disarankan untuk mengunjungi tempat-tempat pohon sakura tumbuh di sekitar Tokyo.

Ada berbagai cara yang biasanya dilakukan orang Jepang untuk menikmati bunga sakura, antara lain berjalan di sepanjang jalan atau sungai yang ditumbuhi pohon sakura, mendatangi festival sakura di sekitar Tokyo, dan piknik di bawah pohon sakura. Meski demikian, ada sejumlah etika yang harus dipatuhi baik warga lokal ataupun turis untuk menikmati bunga sakura di Jepang seperti berikut ini.


1. Ikuti aturan di setiap spot sakura

Menukil dari situs Tokyo Treat, spot melihat bunga sakura banyak dijumpai di area publik seperti taman ataupun tepian sungai. Namun, kalian juga dapat menemukan pohon-pohon sakura indah di kuil dan vihara.

Meskipun sejumlah kawasan tersebut terbuka untuk umum, sangat penting untuk mengikuti peraturan atau pedoman apa pun yang dipasang di lokasi-lokasi tersebut, seperti dilarang merokok, dilarang membuang sampah sembarangan, dan dilarang berteriak atau berbicara dengan suara keras. Termasuk, tidak disarankan untuk mengadakan piknik. Ketika kalian tiba-tiba merasa lapar, pastikan untuk membawa makanan ringan keluar dari lokasi. 
 

f

Ilustrasi pohon sakura di pinggir sungai. (Sumber gambar: Yu Kato/Unsplash)


2. Dilarang menyentuh bunga sakura

Bunga sakura mekar dalam waktu yang terbilang sangat singkat. Mengutip dari Ikidane Nippon, biasanya proses dari mekar pertama hingga mekar penuh hanya membutuhkan waktu satu atau dua minggu. Selain itu, bunga dan kelopaknya juga sangat rapuh. Oleh karena itu, sangat dilarang untuk menyentuh kelopak, memetik bunga, ataupun mematahkan ranting pohon sakura. Selain itu, dilarang juga menggoyangkan dahan untuk melihat kelopaknya berguguran atau memanjat pohon


3. Bawa kantong sampah

Piknik adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati bunga sakura. Namun, pastikan untuk membawa kantong sampah sendiri. Di Jepang, memilah sampah adalah kebiasaan yang sangat penting. Bahkan, diharuskan untuk memiliki tiga kantong sampah berbeda, untuk sampah umum, sampah kaleng, serta untuk sampah botol kaca atau plastik.

Pasalnya, beberapa tempat umum tidak memiliki akses ke tempat sampah, sehingga bersiaplah untuk membawa sampah masing-masing. Sebaliknya, jangan sekali-kali membuang sampah sembarangan di tempat umum di Jepang, karena hal ini termasuk ke dalam tindakan kriminal.


4. Aturan mengambil foto

Keindahan pohon sakura tentunya membuat banyak orang ingin mengabadikannya lewat foto. Namun, perhatikan setiap aturan mengambil foto yang biasanya sudah tertulis di setiap spot bunga sakura, terutama di tempat-tempat ibadah seperti kuil. 

Selain itu, penting juga untuk menghormati privasi orang lain dan tidak mengambil foto orang lain tanpa izin mereka. Termasuk, jangan sampai kalian menghalangi pandangan orang lain atau terlalu dekat dengan pohon sakura saat mengambil foto. 

Baca juga: Menarik dan Ikonik, Berikut 4 Festival Musim Semi di Jepang

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Jaga Kesehatan Pendengaran Anak, Begini Cara Penggunaan Audio yang Bijak

BERIKUTNYA

5 Fakta Menarik Back to Black, Film Biopik Musisi Amy Winehouse

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: