5 Kiat Mencegah Serangan Jantung Saat di Perjalanan Balik dari Kampung
12 April 2024 |
15:50 WIB
Sejumlah pemudik siap kembali beraktivitas dengan meninggalkan kampung halaman mulai hari ini, Jumat (12/4/2024). Mereka bergerak menuju ke kota perantauan untuk menghindari kemacetan di jalan agar tidak telat masuk kerja. Diketahui, cuti bersama Lebaran usai pada Senin pekan depan.
Bagi yang berkendara, sebaiknya tetap mempersiapkan fisik yang prima supaya tetap sehat di perjalanan yang panjang dan selamat sampai tujuan. Pasalnya, ragam masalah kesehatan bisa saja menghampiri ketika kamu mengabaikan kondisi tubuh, salah satunya serangan jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD dr. Bayushi Eka Putra mengatakan serangan jantung menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami pemudik. Oleh karena itu, pemudik yang ingin kembali melakukan perjalanan ke rumah, sebaiknya tetap waspada akan risiko penyakit ini.
Baca juga : Gejalanya Mirip, Ketahui Perbedaan Sakit Mag dan Serangan Jantung
Dia menyebut ada beberapa faktor yang dapat memicu seseorang mengalami serangan jantung dalam suasana mudik maupun balik ke kota perantauan. Paling utama yakni mereka memiliki riwayat darah tinggi (hipertensi).
Berkendara dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan stres. Jika kamu stres sepanjang perjalanan, tekanan darah tinggi dapat melonjak dapat memicu serangan jantung. “Selain stres, kelelahan juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi darah tinggi yang dapat memicu serangan jantun,” ujar Bayushi, dikutip Hypeabis.id, Jumat (12/4/2024).
Selain darah tinggi, pemilik riwayat diabetes juga dapat meningkatkan serangan jantung di perjalanan. Kondisi diabetes dapat merusak jaringan pembuluh darah di jantung. Kerusakan bisa makin parah ketika kamu stres dan kelelahan saat perjalanan sehingga menyebabkan serangan jantung.
Kemudian, kolesterol atau trigliserida tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, termasuk pembuluh darah di jantung. “Tingginya kadar lemak inilah dapat meningkatkan seseorang berisiko mengalami serangan jantung,” tutur Bayushi.
Nah, bagi kamu yang kegemukan atau obesitas, kondisi ini sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, tingginya kadar trigliserida dan kolesterol jahat, serta rendahnya kolesterol baik. Kondisi inilah yang berkontribusi seseorang berisiko mengalami serangan jantung.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Pasalnya, zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan memicu serangan jantung.
Jika Genhype memiliki faktor risiko ini, sebaiknya mempersiapkan daya tahan tubuh sebelum melakukan perjalanan jauh untuk kembali ke kota perantauan. Hindari juga mengendarai mobil sendirian. Pastikan memiliki teman seperjalanan yang dapat membantu bila serangan jantung terjadi.
Kenali pula ciri-ciri serangan jantung agar segera meminta pertolongan. Ciri-cirinya berupa dada terasa sesak, keringat dingin, mulai, pusing, serta heartburn atau sensasi panas di dada. Nyeri dada yang menyebar ke rahang, gigi, leher, hingga perut juga menjadi gejala serangan jantung.
Sebagai antisipasi, berikut tips mencegah serangan jantung selama di perjalanan pada arus balik.
Stres yang diakibatkan jalanan yang macet saat mudik maupun balik memang tidak bisa dihindari. Namun, kamu bisa menjaga mood tetap baik dan rileks dengan cara berbicara dengan penumpang lain atau mendengarkan musik kesukaan.
Jika kamu membawa kendaraan, berhentilah setiap 60 - 90 menit sekali. Hal ini akan menghindari kamu dari kelelahan dan juga memberikan kesempatan untuk melakukan peregangan. Selain itu beristirahatlah saat malam tiba dan jangan memaksakan untuk tetap berkendara saat tubuh sudah lelah.
Ada baiknya makanan yang dibawa juga diolah sendiri. Pasalnya, makanan dan minuman yang kamu temui di rute mudik seringkali menggunakan garam atau gula yang tinggi.
Kedua hal ini dapat memperburuk kesehatan jantung kamu.
Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. “Bila tidak memungkinkan membawa makanan sendiri, carilah makanan yang rendah garam dan gula,” saran Bayushi.
Bila kamu memiliki obat penurun darah tinggi atau obat diabetes yang wajib dikonsumsi secara rutin, maka letakkan di tempat yang mudah terjangkau.
Bayushi menyampaikan yang paling penting ketika berkendara dalam jangka waktu lama yakni tubuh yang fit. Pastikan sebelum perjalanan tubuh berada dalam kondisi yang fit. Caranya adalah dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan tidur yang cukup sebelum perjalanan. “Hindari merokok atau mengonsumsi tembakau dalam bentuk apapun,” tambahnya.
Baca juga : 5 Tanda Sakit Jantung yang Kasat Mata, Kaki Bengkak hingga Plak pada Mata
Editor : Puput Ady Sukarno
Bagi yang berkendara, sebaiknya tetap mempersiapkan fisik yang prima supaya tetap sehat di perjalanan yang panjang dan selamat sampai tujuan. Pasalnya, ragam masalah kesehatan bisa saja menghampiri ketika kamu mengabaikan kondisi tubuh, salah satunya serangan jantung.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Eka Hospital BSD dr. Bayushi Eka Putra mengatakan serangan jantung menjadi salah satu gangguan kesehatan yang paling sering dialami pemudik. Oleh karena itu, pemudik yang ingin kembali melakukan perjalanan ke rumah, sebaiknya tetap waspada akan risiko penyakit ini.
Baca juga : Gejalanya Mirip, Ketahui Perbedaan Sakit Mag dan Serangan Jantung
Dia menyebut ada beberapa faktor yang dapat memicu seseorang mengalami serangan jantung dalam suasana mudik maupun balik ke kota perantauan. Paling utama yakni mereka memiliki riwayat darah tinggi (hipertensi).
Berkendara dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan stres. Jika kamu stres sepanjang perjalanan, tekanan darah tinggi dapat melonjak dapat memicu serangan jantung. “Selain stres, kelelahan juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi darah tinggi yang dapat memicu serangan jantun,” ujar Bayushi, dikutip Hypeabis.id, Jumat (12/4/2024).
Selain darah tinggi, pemilik riwayat diabetes juga dapat meningkatkan serangan jantung di perjalanan. Kondisi diabetes dapat merusak jaringan pembuluh darah di jantung. Kerusakan bisa makin parah ketika kamu stres dan kelelahan saat perjalanan sehingga menyebabkan serangan jantung.
Kemudian, kolesterol atau trigliserida tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, termasuk pembuluh darah di jantung. “Tingginya kadar lemak inilah dapat meningkatkan seseorang berisiko mengalami serangan jantung,” tutur Bayushi.
Nah, bagi kamu yang kegemukan atau obesitas, kondisi ini sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, tingginya kadar trigliserida dan kolesterol jahat, serta rendahnya kolesterol baik. Kondisi inilah yang berkontribusi seseorang berisiko mengalami serangan jantung.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung. Pasalnya, zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan memicu serangan jantung.
Jika Genhype memiliki faktor risiko ini, sebaiknya mempersiapkan daya tahan tubuh sebelum melakukan perjalanan jauh untuk kembali ke kota perantauan. Hindari juga mengendarai mobil sendirian. Pastikan memiliki teman seperjalanan yang dapat membantu bila serangan jantung terjadi.
Kenali pula ciri-ciri serangan jantung agar segera meminta pertolongan. Ciri-cirinya berupa dada terasa sesak, keringat dingin, mulai, pusing, serta heartburn atau sensasi panas di dada. Nyeri dada yang menyebar ke rahang, gigi, leher, hingga perut juga menjadi gejala serangan jantung.
Sebagai antisipasi, berikut tips mencegah serangan jantung selama di perjalanan pada arus balik.
1. Hindari stres
Stres yang diakibatkan jalanan yang macet saat mudik maupun balik memang tidak bisa dihindari. Namun, kamu bisa menjaga mood tetap baik dan rileks dengan cara berbicara dengan penumpang lain atau mendengarkan musik kesukaan.
2. Beristirahat secara teratur
Jika kamu membawa kendaraan, berhentilah setiap 60 - 90 menit sekali. Hal ini akan menghindari kamu dari kelelahan dan juga memberikan kesempatan untuk melakukan peregangan. Selain itu beristirahatlah saat malam tiba dan jangan memaksakan untuk tetap berkendara saat tubuh sudah lelah.
3. Bawa makanan dan minuman sendiri
Ada baiknya makanan yang dibawa juga diolah sendiri. Pasalnya, makanan dan minuman yang kamu temui di rute mudik seringkali menggunakan garam atau gula yang tinggi.
Kedua hal ini dapat memperburuk kesehatan jantung kamu.
Pilihlah makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. “Bila tidak memungkinkan membawa makanan sendiri, carilah makanan yang rendah garam dan gula,” saran Bayushi.
4. Letakkan obat di tempat terjangkau
Bila kamu memiliki obat penurun darah tinggi atau obat diabetes yang wajib dikonsumsi secara rutin, maka letakkan di tempat yang mudah terjangkau.
5. Pastikan tubuh fit
Bayushi menyampaikan yang paling penting ketika berkendara dalam jangka waktu lama yakni tubuh yang fit. Pastikan sebelum perjalanan tubuh berada dalam kondisi yang fit. Caranya adalah dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan tidur yang cukup sebelum perjalanan. “Hindari merokok atau mengonsumsi tembakau dalam bentuk apapun,” tambahnya.
Baca juga : 5 Tanda Sakit Jantung yang Kasat Mata, Kaki Bengkak hingga Plak pada Mata
Editor : Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.