Arab Saudi Tetapkan Idulfitri Jatuh pada 10 April 2024
09 April 2024 |
09:44 WIB
Pemerintah Arab Saudi mengumumkan Idulfitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Keputusan ini berdasarkan pengamatan hilal atau penglihatan bulan sabit muda yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi belum terlihat hingga Senin, 8 April 2024.
Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan penetapan tersebut seperti dikutip media Arab Saudi, Arab News. Atas dasar itu, Kerajaan Arab Saudi memastikan bahwa pada Selasa 9 April 2024 akan menjadi hari terakhir bulan Ramadan 1445 Hijriah.
Baca juga: Kapan Penetapan Idulfitri 1445 Hijriah? Berikut Jadwal & Tahapan Sidang Isbat
Negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Mesir, juga mengumumkan Idulfitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Adapun, salat Idulfitri akan dilaksanakan di seluruh kerajaan pada hari itu setelah matahari terbit.
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi, Syekh Abdullatif al-Asheikh juga mengeluarkan arahan agar umat Islam melaksanakan salat Idulfitri 15 menit setelah matahari terbit, sesuai dengan kalender Ummul Qura.
Dalam surat edarannya, Asheikh mengatakan salat Idulfitri harus dilakukan di tempat-tempat terbuka yang telah ditentukan serta di semua masjid, kecuali yang berdekatan dengan lapangan tempat salat.
Majed Abdullah al-Hedayan, seorang pengacara di Riyadh mengatakan bahwa penampakan bulan menandakan akhir Ramadan serta dimulainya perayaan Idulfitri selama sepekan. Dia menuturkan, di Riyadh, perayaan Lebaran biasanya diisi dengan pertemuan keluarga, bertukar hadiah atau permen.
”Saat Idulfitri, orang-orang akan mengunjungi teman dan keluarga untuk saling bersalaman dan ikut serta dalam momen gembira. Kami merayakannya bersama kerabat kami. Selain itu, beberapa keluarga juga memesan resor untuk merayakan [Lebaran],” katanya.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Kerajaan Arab Saudi menyerukan agar seluruh warga turut mengamati hilal pada hari ke-29 bulan Ramadan yang jatuh pada Senin. Mereka juga meminta siapa pun yang berhasil mengamati bulan sabit Syawal dengan mata telanjang atau melalui teleskop untuk melaporkannya ke pengadilan terdekat.
Melihat bulan sabit muda atau hilal menjadi salah satu cara untuk menetapkan akhir bulan Ramadan sekaligus menandai awal bulan Syawal atau Hari Raya Idulfitri. Sebelumnya, di Arab Saudi dan di sebagian besar Arab dan negara-negara lain Ramadan dimulai pada 11 Maret 2024.
Oleh karena itu, lewat penghitungan tersebut pada Senin pekan ini, wilayah negara kerajaan tersebut sudah masuk tanggal 29 Ramadan. Setelah dilakukan pengamatan pada hari itu juga tidak terlihat hilal, dari sinilah otoritas keagamaan Arab Saudi memutuskan bahwa puasa Ramadan ini digenapkan menjadi 30 hari.
Idulfitri adalah hari raya yang dirayakan pada lima hari pertama bulan Syawal, bulan ke 10 kalender Hijriah Islam. Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengumumkan hari libur bagi pegawai negeri sipil dan pegawai swasta untuk memperingati Idulfitri sejak 9 April 2024.
Sementara itu di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan Idulfitri pada Selasa, 9 April 2024. Sidang ini akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, di Jakarta. Sebelumnya Kemenag RI menetapkan awal Ramadan pada 12 Maret 2024.
Pelaksanaan sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.
Saat matahari terbenam pada hari tersebut, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia diketahui sudah berada di atas ufuk antara 4° 52.71' sampai dengan 7° 37.84' dan sudut elongasi 8° 23.68' hingga 10° 12.94'.
Baca juga: 9 Tradisi Unik Ramadan di Dunia, dari Festival Mirip Halloween Hingga Berburu Gelang
Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal tersebut telah memenuhi kriteria Imkanur Rukyat, yakni tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Editor: Fajar Sidik
Mahkamah Agung Arab Saudi mengumumkan penetapan tersebut seperti dikutip media Arab Saudi, Arab News. Atas dasar itu, Kerajaan Arab Saudi memastikan bahwa pada Selasa 9 April 2024 akan menjadi hari terakhir bulan Ramadan 1445 Hijriah.
Baca juga: Kapan Penetapan Idulfitri 1445 Hijriah? Berikut Jadwal & Tahapan Sidang Isbat
Negara-negara Timur Tengah lainnya, termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Mesir, juga mengumumkan Idulfitri jatuh pada Rabu, 10 April 2024. Adapun, salat Idulfitri akan dilaksanakan di seluruh kerajaan pada hari itu setelah matahari terbit.
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi, Syekh Abdullatif al-Asheikh juga mengeluarkan arahan agar umat Islam melaksanakan salat Idulfitri 15 menit setelah matahari terbit, sesuai dengan kalender Ummul Qura.
Dalam surat edarannya, Asheikh mengatakan salat Idulfitri harus dilakukan di tempat-tempat terbuka yang telah ditentukan serta di semua masjid, kecuali yang berdekatan dengan lapangan tempat salat.
Majed Abdullah al-Hedayan, seorang pengacara di Riyadh mengatakan bahwa penampakan bulan menandakan akhir Ramadan serta dimulainya perayaan Idulfitri selama sepekan. Dia menuturkan, di Riyadh, perayaan Lebaran biasanya diisi dengan pertemuan keluarga, bertukar hadiah atau permen.
”Saat Idulfitri, orang-orang akan mengunjungi teman dan keluarga untuk saling bersalaman dan ikut serta dalam momen gembira. Kami merayakannya bersama kerabat kami. Selain itu, beberapa keluarga juga memesan resor untuk merayakan [Lebaran],” katanya.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Kerajaan Arab Saudi menyerukan agar seluruh warga turut mengamati hilal pada hari ke-29 bulan Ramadan yang jatuh pada Senin. Mereka juga meminta siapa pun yang berhasil mengamati bulan sabit Syawal dengan mata telanjang atau melalui teleskop untuk melaporkannya ke pengadilan terdekat.
Melihat bulan sabit muda atau hilal menjadi salah satu cara untuk menetapkan akhir bulan Ramadan sekaligus menandai awal bulan Syawal atau Hari Raya Idulfitri. Sebelumnya, di Arab Saudi dan di sebagian besar Arab dan negara-negara lain Ramadan dimulai pada 11 Maret 2024.
Oleh karena itu, lewat penghitungan tersebut pada Senin pekan ini, wilayah negara kerajaan tersebut sudah masuk tanggal 29 Ramadan. Setelah dilakukan pengamatan pada hari itu juga tidak terlihat hilal, dari sinilah otoritas keagamaan Arab Saudi memutuskan bahwa puasa Ramadan ini digenapkan menjadi 30 hari.
Idulfitri adalah hari raya yang dirayakan pada lima hari pertama bulan Syawal, bulan ke 10 kalender Hijriah Islam. Pemerintah Arab Saudi juga sudah mengumumkan hari libur bagi pegawai negeri sipil dan pegawai swasta untuk memperingati Idulfitri sejak 9 April 2024.
Sidang Isbat Kemenag
Sementara itu di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan Idulfitri pada Selasa, 9 April 2024. Sidang ini akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, di Jakarta. Sebelumnya Kemenag RI menetapkan awal Ramadan pada 12 Maret 2024. Pelaksanaan sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.
Saat matahari terbenam pada hari tersebut, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia diketahui sudah berada di atas ufuk antara 4° 52.71' sampai dengan 7° 37.84' dan sudut elongasi 8° 23.68' hingga 10° 12.94'.
Baca juga: 9 Tradisi Unik Ramadan di Dunia, dari Festival Mirip Halloween Hingga Berburu Gelang
Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal tersebut telah memenuhi kriteria Imkanur Rukyat, yakni tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.