80% Muslim di Indonesia Mudik ke Pulau Jawa Jelang Lebaran
08 April 2024 |
17:30 WIB
Menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat Muslim di Indonesia semakin sibuk mempersiapkan diri untuk pulang kampung serta berbagai aktivitas sosial. Melihat kebiasaan ini Populix meluncurkan laporan yang bertajuk Insights into Indonesia’s Eid Al-Fitr Homecoming and Social Activities.
Berdasarkan laporan Populix, lebih dari 50 persen responden memulai persiapan untuk Hari Raya Idulfitri selama minggu ketiga dan keempat Ramadan, menekankan pendekatan proaktif untuk memastikan semua persiapan yang diperlukan telah dilakukan jauh sebelum Hari Raya Idulfitri.
Baca juga: 4 Langkah Agar Mudik dengan Kendaraan Pribadi Lebih Aman & Nyaman
Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix mengatakan, menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat Muslim di Indonesia memiliki tradisi sendiri dalam melaksanakan kegiatan selama bulan Ramadan, salah satunya adalah perjalanan mudik Lebaran.
Pada laporan Populix terlihat lebih dari 60 persen responden akan melakukan perjalanan mudik Lebaran, dengan mayoritas destinasi terdapat di Pulau Jawa.
Selain mudik Lebaran, kegiatan sosial juga muncul sebagai kebiasaan baru yang dilakukan masyarakat di Indonesia, seperti bagi-bagi takjil di jalan hingga menyalurkan sedekah melalui badan amal resmi.
“Masyarakat bahkan melibatkan keluarga dalam upaya sosial ini, sehingga dapat memperkuat hubungan antar anggota keluarga, sekaligus memupuk solidaritas persatuan dan tanggung jawab bersama dalam keluarga," ujar Timothy melalui siaran pers, Senin (8/4/2024).
Sebanyak 62 persen umat Muslim berencana untuk pulang kampung selama liburan Idulfitri. Terdapat dua alasan utama untuk melakukan mudik ini yaitu kegiatan rutin tahunan (56 persen) dan juga rindu dengan kampung halaman (52 persen). Di sisi lain, beberapa orang memilih untuk tidak melakukan pulang kampung (38 persen) karena tidak memiliki keluarga di kampung halaman mereka.
Terlihat bahwa ada kecenderungan dalam pola perjalanan saat orang pulang ke kampung halaman dan kembali ke kota selama liburan Idulfitri.
Menurut data Populix, 3 hingga 7 hari sebelum lebaran menjadi puncak arus mudik, sedangkan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada hari ketiga dan ketujuh setelah lebaran.
Selain itu, hal utama yang dipersiapkan untuk pulang kampung antara lain Tunjangan Hari Raya (THR) untuk keluarga di kampung (70 persen), membeli barang (58 persen) atau hadiah untuk keluarga, dan juga membeli kue Lebaran (50 persen).
Meskipun, mayoritas masyarakat (70 persen) juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kemacetan lalu lintas saat "mudik", mayoritas tetap memilih untuk melakukan mudik dengan keluarga mereka, yang menunjukkan pentingnya hubungan keluarga dan kebersamaan selama momen Lebaran ini.
Sebanyak 72 persen responden lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi demi mendapatkan kenyamanan dan fleksibilitas, sementara sisanya memilih transportasi umum dan membeli tiket pulang-pergi.
Sebagian besar umat Muslim aktif berpartisipasi dalam acara sosial sepanjang bulan Ramadan, dengan praktik membagikan takjil gratis semakin menjamur. Banyak yang mengalokasikan anggaran hingga Rp1 juta untuk mendukung kegiatan sosial ini, yang memperlihatkan semangat kebaikan dan persatuan selama bulan suci ini.
Mayoritas responden cenderung terlibat dalam aktivitas sosial di tiga lokasi utama, yaitu di sekitar masjid terdekat (49 persen), langsung turun ke jalan-jalan (48 persen), dan di lingkungan rumah (48 persen).
Sebanyak 29 persen responden juga menunjukkan preferensi mereka untuk menyalurkan kebaikan dengan memberikan sumbangan melalui organisasi-organisasi yang kredibel. Tiga pilihan organisasi teratas yang dipilih masyarakat adalah Baznas, Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat.
Kegiatan sosial ini juga bukan hanya menjadi komitmen pribadi, tetapi masyarakat mengungkapkan keinginan untuk melibatkan keluarga mereka. Sekitar 70 persen responden cenderung mengajak keluarga mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara langsung pada saat berkumpul bersama.
Metode lain yang digunakan untuk mengajak keterlibatan keluarga adalah melalui broadcast message di group aplikasi perpesanan singkat (45 persen), posting di media sosial (39 persen), dan membuka kesempatan donasi melalui media sosial (28 persen).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Berdasarkan laporan Populix, lebih dari 50 persen responden memulai persiapan untuk Hari Raya Idulfitri selama minggu ketiga dan keempat Ramadan, menekankan pendekatan proaktif untuk memastikan semua persiapan yang diperlukan telah dilakukan jauh sebelum Hari Raya Idulfitri.
Baca juga: 4 Langkah Agar Mudik dengan Kendaraan Pribadi Lebih Aman & Nyaman
Timothy Astandu, CEO & Co-Founder Populix mengatakan, menjelang Hari Raya Idulfitri, masyarakat Muslim di Indonesia memiliki tradisi sendiri dalam melaksanakan kegiatan selama bulan Ramadan, salah satunya adalah perjalanan mudik Lebaran.
Pada laporan Populix terlihat lebih dari 60 persen responden akan melakukan perjalanan mudik Lebaran, dengan mayoritas destinasi terdapat di Pulau Jawa.
Insights into Indonesia’s Eid Al-Fitr Homecoming and Social Activities. (Sumber: Populix)
Selain mudik Lebaran, kegiatan sosial juga muncul sebagai kebiasaan baru yang dilakukan masyarakat di Indonesia, seperti bagi-bagi takjil di jalan hingga menyalurkan sedekah melalui badan amal resmi.
“Masyarakat bahkan melibatkan keluarga dalam upaya sosial ini, sehingga dapat memperkuat hubungan antar anggota keluarga, sekaligus memupuk solidaritas persatuan dan tanggung jawab bersama dalam keluarga," ujar Timothy melalui siaran pers, Senin (8/4/2024).
Pulang Kampung Menjelang Idulfitri
Sebanyak 62 persen umat Muslim berencana untuk pulang kampung selama liburan Idulfitri. Terdapat dua alasan utama untuk melakukan mudik ini yaitu kegiatan rutin tahunan (56 persen) dan juga rindu dengan kampung halaman (52 persen). Di sisi lain, beberapa orang memilih untuk tidak melakukan pulang kampung (38 persen) karena tidak memiliki keluarga di kampung halaman mereka.Terlihat bahwa ada kecenderungan dalam pola perjalanan saat orang pulang ke kampung halaman dan kembali ke kota selama liburan Idulfitri.
Menurut data Populix, 3 hingga 7 hari sebelum lebaran menjadi puncak arus mudik, sedangkan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada hari ketiga dan ketujuh setelah lebaran.
Selain itu, hal utama yang dipersiapkan untuk pulang kampung antara lain Tunjangan Hari Raya (THR) untuk keluarga di kampung (70 persen), membeli barang (58 persen) atau hadiah untuk keluarga, dan juga membeli kue Lebaran (50 persen).
Meskipun, mayoritas masyarakat (70 persen) juga mengungkapkan kekhawatiran terhadap kemacetan lalu lintas saat "mudik", mayoritas tetap memilih untuk melakukan mudik dengan keluarga mereka, yang menunjukkan pentingnya hubungan keluarga dan kebersamaan selama momen Lebaran ini.
Sebanyak 72 persen responden lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi demi mendapatkan kenyamanan dan fleksibilitas, sementara sisanya memilih transportasi umum dan membeli tiket pulang-pergi.
Aktivitas Sosial di Bulan Ramadan
Sebagian besar umat Muslim aktif berpartisipasi dalam acara sosial sepanjang bulan Ramadan, dengan praktik membagikan takjil gratis semakin menjamur. Banyak yang mengalokasikan anggaran hingga Rp1 juta untuk mendukung kegiatan sosial ini, yang memperlihatkan semangat kebaikan dan persatuan selama bulan suci ini.Mayoritas responden cenderung terlibat dalam aktivitas sosial di tiga lokasi utama, yaitu di sekitar masjid terdekat (49 persen), langsung turun ke jalan-jalan (48 persen), dan di lingkungan rumah (48 persen).
Sebanyak 29 persen responden juga menunjukkan preferensi mereka untuk menyalurkan kebaikan dengan memberikan sumbangan melalui organisasi-organisasi yang kredibel. Tiga pilihan organisasi teratas yang dipilih masyarakat adalah Baznas, Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat.
Kegiatan sosial ini juga bukan hanya menjadi komitmen pribadi, tetapi masyarakat mengungkapkan keinginan untuk melibatkan keluarga mereka. Sekitar 70 persen responden cenderung mengajak keluarga mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial secara langsung pada saat berkumpul bersama.
Metode lain yang digunakan untuk mengajak keterlibatan keluarga adalah melalui broadcast message di group aplikasi perpesanan singkat (45 persen), posting di media sosial (39 persen), dan membuka kesempatan donasi melalui media sosial (28 persen).
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.