Spotify Bakal Naikkan Harga Langganan Premium & Kenalkan Paket Baru

Layanan streaming musik sudah tak bisa dilepaskan dari industri hiburan banyak orang di dunia. Salah satu platform paling populer di bidang ini adalah Spotify, yang baru-baru dikabarkan berencana untuk menaikkan tarif layanan premiumnya di sejumlah negara. 

Genhype bisa memanfaatkan layanan streaming audio di Spotify secara gratis. Namun, ada beberapa hal yang tidak dapat dilakukan oleh kalian ketika memanfaatkan layanan tanpa bayar. Salah satu di antaranya adalah terbebas dari iklan. Tidak hanya itu, pengguna juga tidak bisa mendengarkan lagu dalam urutan yang diinginkan dengan layanan gratis. 

Agar tidak terganggu dengan iklan atau dapat menikmati lagu dengan urutan yang dikehendaki, kalian harus berlangganan premium. Nah soal layanan berbayar ini, ada kabar penting nih. 

Baca juga: Wow! Jennie BLACKPINK Jadi Solois K-Pop Wanita Pertama dengan 500 Juta Streaming di Spotify

Dikutip dari The Verge, Spotify dikabarkan akan menaikkan biaya langganan premiumnya di Inggris, Australia, Pakistan, dan dua pasar lainnya pada akhir April 2024. Sementara di Amerika Serikat, manajemen platform tersebut berencana menaikkan biaya pada akhir tahun ini. Adapun, besaran kenaikannya antara US$1 dan US$2.

Alasan perusahaan menaikkan biaya langganan premium adalah karena layanan streaming audiobook. Kemudian, Spotify juga akan memperkenalkan paket dasar yang baru dengan tarif saat ini sebelum mengalami kenaikan. Selain itu, perusahaan juga masih berencana meluncurkan paket Supremium yang telah lama menjadi rumor dengan berbagai macam fiturnya.

Tidak hanya itu, sejumlah pengguna melaporkan melihat logo Dolby Atmos dalam aplikasi pada beberapa minggu terakhir. Kemunculan logo ini menjadi indikasi adanya audio spesial yang tidak menutup kemungkinan akan hadir sebagai bagian dari fitur premium. Pada saat ini, Spotify belum secara resmi mengumumkan kenaikan harga yang tertunda. 
 

Paket Spotify Indonesia 

Sementara itu, di Indonesia belum ada kabar apa pun tentang rencana kenaikan tarif layanan premium dari Spotify. Dikutip dari laman resminya, pengguna platform digital audio tersebut memiliki paket yang beragam, dari harian sampai bulanan dengan berbagai variasi. 

Bagi kamu yang hendak menikmati layanan tersebut, perusahaan menyediakan berbagai paket yang dapat menjadi pilihan. Pertama adalah paket Mini dengan tarif Rp2.500 selama 1 hari. Paket ini mencakup 1 akun premium khusus gawai. Kemudian, kalian juga dapat mendengarkan secara luring sampai 30 lagu dalam satu perangkat.

Kedua adalah paket Individual seharga Rp54.990 selama dua bulan. Pada bulan ketiga, kalian akan membayar sebesar Rp54.990 setiap bulan. Paket ini mencakup 1 akun premium, pembatalan kapan saja, dan berlangganan atau sekali bayar. Tawaran paket ini berlaku hanya untuk pengguna yang belum pernah mencoba layanan premium dari platform digital streaming audio tersebut.

Ketiga adalah paket Student. Perusahaan membanderolnya sebesar Rp27.500 selama 2 bulan. Namun, kalian akan mendapatkan tagihan sebesar Rp27.500 untuk setiap bulan setelahnya. Paket ini juga hanya untuk mahasiswa perguruan tinggi terakreditasi yang belum pernah mencoba layanan premium. 

Paket lain yang dapat menjadi pilihan adalah Duo dan Family yang masing-masing memiliki tarif Rp71.490 dan Rp86.900 selama dua bulan. Genhype akan dikenakan tarif tersebut untuk berlangganan setiap bulan pada bulan ketiga. Paket Dua bisa dipakai oleh 2 akun premium, sementara paket Family bisa untuk 6 akun. 

Selain paket-paket yang tersedia, kalian juga dapat memilih uji coba gratis sebelum memilih paket berbayar jika belum pernah berlangganan paket premium dan telah memenuhi syarat untuk melakukannya. 

Untuk diketahui, selain mendengarkan lagu, Genhype juga dapat mendengarkan podcast melalui platform digital streaming audio ini. Kalian bisa mendengarkannya di ponsel pintar, komputer, tablet, perangkat gawai lainnya. 

Baca juga: Spotify Keluarkan Kebijakan Royalti Baru 2024, Bakal Untungkan Musisi?

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah