Joko Anwar Ungkap Siksa Kubur Akan Jadi Film Interaktif, Penonton Harus Ikuti Instruksi
13 March 2024 |
22:30 WIB
Bukan Joko Anwar jika tidak menyajikan sesuatu yang baru dalam setiap karyanya. Hal tersebut juga kembali dilakukannya pada film Siksa Kubur. Menurut Joko, Siksa Kubur akan tayang di bioskop dalam format film interaktif, sesuatu yang cukup jarang dilakukan oleh sineas lokal.
Film interaktif adalah jenis film yang memberikan pengalaman menonton berbeda. Dalam format ini, penonton dapat terlibat bahkan mengontrol alur cerita dari sebuah film. Sementara dalam penggunaan yang lebih ekstrem, sebuah film bahkan bisa memiliki ending yang berbeda-beda bergantung pada reaksi atau respons dari penontonnya.
Baca juga: Film Siksa Kubur Angkat Kisah Kelam Anak Korban Bom Bunuh Diri yang Tak Percaya Agama
Format film seperti ini sudah cukup banyak diadopsi oleh Netflix, salah satu yang cukup populer adalah Black Mirror. Dalam film ini, penonton bisa menentukan arah cerita dan akan sangat mungkin masing-masing penonton mendapatkan suguhan hal berbeda.
Format film ini rupanya juga diadopsi oleh Joko Anwar. Joko mengatakan film ini akan membuat penonton bisa lebih merasa terlibat dan masuk ke dalam filmnya. Untuk menikmati filmnya, Joko menyarankan penonton untuk berserah diri.
Joko mengatakan bagian akhir film ini akan ditentukan oleh masing-masing penonton. Nantinya, penonton akan melakukan sesuatu sehingga menghidupkan format interaktif tersebut.
“Nanti, penonton harus melakukan sesuatu supaya filmnya berlanjut. Kalau enggak, nanti scene akan itu-itu saja. Apa kira-kira interaktfif yang harus dilakukan, tonton sendiri nanti,” ungkap Joko Anwar di XXI Epicentrum, Rabu (13/4/2024).
Dengan format interaktif, Joko berharap filmnya akan lebih hidup dan dekat dengan banyak orang. Harapannya, setelah menonton film ini, penonton bisa saling berdiskusi tentang apa yang mereka tonton dan rasakan.
Joko Anwar mengatakan film horor religi ini semoga akan jadi tontonan berbeda dari karya-karya yang pernah dibuatnya. Menurut Joko, dibutuhkan kedewasaan sebagai manusia dan kreator saat pertama kali dirinya memulai film ini.
Menurutnya, ini adalah momentum film panjangnya yang kesepuluh yang begitu penting. Bekal ini juga dirasa telah cukup untuk dirinya akhirnya berani membicarakan tema tentang kehidupan di alam kubur pasca-kematian menusia.
Dalam membuat film ini, Joko Anwar juga punya fokus khusus pada ajaran-ajaran agama. Dengan mendeklarasikan diri sebagai film horor religi, filmnya ingin benar-benar tak ingin membuat kesalahan. Dalam artian, film religi ini harus berbasis pada ajaran agama aslinya.
Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini akan mengikuti kisah Sita (Faradina Mufti). Setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya dengan agama. Sejak saat itu, tujuan hidup sita hanya satu.
Yakni, mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidaklah nyata.
Namun, tindakan Sita tentunya memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Konsekuensi apa yang didapat, tentunya penonton akan segera mengetahuinya ketika film ini tayang di bioskop.
Film ini bakal beredar di bioskop mulai 10 April 2024 atau bertepatan dengan momen libur Lebaran. Film ini
tampak cukup spesial bagi Joko Anwar karena selain menjadi judul kesepuluhnya, juga jadi karya pertama rumah produksi yang didirikannya bersama Tia, yakni Come and Pictures.
Film ini akan dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Christine Hakim, Happy Salma, Fachri Albar serta para aktor dan aktris top lintas generasi lainnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Film interaktif adalah jenis film yang memberikan pengalaman menonton berbeda. Dalam format ini, penonton dapat terlibat bahkan mengontrol alur cerita dari sebuah film. Sementara dalam penggunaan yang lebih ekstrem, sebuah film bahkan bisa memiliki ending yang berbeda-beda bergantung pada reaksi atau respons dari penontonnya.
Baca juga: Film Siksa Kubur Angkat Kisah Kelam Anak Korban Bom Bunuh Diri yang Tak Percaya Agama
Format film seperti ini sudah cukup banyak diadopsi oleh Netflix, salah satu yang cukup populer adalah Black Mirror. Dalam film ini, penonton bisa menentukan arah cerita dan akan sangat mungkin masing-masing penonton mendapatkan suguhan hal berbeda.
Format film ini rupanya juga diadopsi oleh Joko Anwar. Joko mengatakan film ini akan membuat penonton bisa lebih merasa terlibat dan masuk ke dalam filmnya. Untuk menikmati filmnya, Joko menyarankan penonton untuk berserah diri.
Joko mengatakan bagian akhir film ini akan ditentukan oleh masing-masing penonton. Nantinya, penonton akan melakukan sesuatu sehingga menghidupkan format interaktif tersebut.
Still Photo Siksa Kubur (Sumber gambar: Come and Pictures)
“Nanti, penonton harus melakukan sesuatu supaya filmnya berlanjut. Kalau enggak, nanti scene akan itu-itu saja. Apa kira-kira interaktfif yang harus dilakukan, tonton sendiri nanti,” ungkap Joko Anwar di XXI Epicentrum, Rabu (13/4/2024).
Dengan format interaktif, Joko berharap filmnya akan lebih hidup dan dekat dengan banyak orang. Harapannya, setelah menonton film ini, penonton bisa saling berdiskusi tentang apa yang mereka tonton dan rasakan.
Joko Anwar mengatakan film horor religi ini semoga akan jadi tontonan berbeda dari karya-karya yang pernah dibuatnya. Menurut Joko, dibutuhkan kedewasaan sebagai manusia dan kreator saat pertama kali dirinya memulai film ini.
Menurutnya, ini adalah momentum film panjangnya yang kesepuluh yang begitu penting. Bekal ini juga dirasa telah cukup untuk dirinya akhirnya berani membicarakan tema tentang kehidupan di alam kubur pasca-kematian menusia.
Dalam membuat film ini, Joko Anwar juga punya fokus khusus pada ajaran-ajaran agama. Dengan mendeklarasikan diri sebagai film horor religi, filmnya ingin benar-benar tak ingin membuat kesalahan. Dalam artian, film religi ini harus berbasis pada ajaran agama aslinya.
Film yang diproduseri oleh Tia Hasibuan ini akan mengikuti kisah Sita (Faradina Mufti). Setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya dengan agama. Sejak saat itu, tujuan hidup sita hanya satu.
Yakni, mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidaklah nyata.
Namun, tindakan Sita tentunya memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Konsekuensi apa yang didapat, tentunya penonton akan segera mengetahuinya ketika film ini tayang di bioskop.
Film ini bakal beredar di bioskop mulai 10 April 2024 atau bertepatan dengan momen libur Lebaran. Film ini
tampak cukup spesial bagi Joko Anwar karena selain menjadi judul kesepuluhnya, juga jadi karya pertama rumah produksi yang didirikannya bersama Tia, yakni Come and Pictures.
Film ini akan dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama, seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Christine Hakim, Happy Salma, Fachri Albar serta para aktor dan aktris top lintas generasi lainnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.