3 Film Indonesia dengan Cerita Sedih dan Menyayat Hati, Bikin Banjir Air Mata
07 April 2024 |
08:04 WIB
Industri perfilman di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat selama beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini dibuktikan dengan kualitas produksi film dari segi cerita, pengambilan gambar, hingga penyutradaraan yang membuat film-film lokal makin dicintai masyarakat.
Kesuksesan dunia perfilman Indonesia telah membuat penonton merasa kagum dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh para sineas. Tak hanya mencuri perhatian di dalam negeri, film Indonesia juga disegani di kancah internasional, termasuk untuk film-film bertema drama.
Apa saja film Indonesia dengan cerita sedih dan menyayat hati yang bisa ditonton para penggemar film jenis ini? Untuk tahu lebih lengkap, yuk simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: 6 Film Lokal Tayang April 2024 di Bioskop
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka. Film yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya berceritakan tentang kisah perjuangan cinta Hayati (Pevita Pearce) dan Zainuddin (Herjunot Ali).
Berlatar 1930-an, Hayati dan Zainuddin merupakan dua muda-mudi yang saling jatuh cinta, tapi diruntuhkan oleh adat istiadat masing-masing. Kondisi ini membuat Hayati dipaksa harus menikah dengan laki-laki lain.
Pernikahan Hayati dengan laki-laki lain pun membuat Zainuddin kecewa hingga memutuskan untuk pergi dari tanah Minang ke tanah Jawa untuk bangkit dari keterpurukannya. Dia lalu menjadi penulis terkenal di Nusantara. Pada akhirnya, film ini akan membuat air mata kalian terkuras deras karena alur cerita yang sangat sedih dan menyayat hati.
Seperti diketahui, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film Indonesia terlaris pada 2013 dengan jumlah penonton sebanyak sekitar 1,7 juta.
Pada hari pembukaan, Bumi Manusia berhasil menjaring 93.858 penonton, dan hingga Agustus 2022, film ini berhasil ditonton sebanyak 725.428 penonton.
Film ini mengambil latar belakang pada masa penjajahan Belanda di Indonesia pada awal abad ke-20. Berceritakan tentang Minke (Iqbaal Ramadhan), yang merupakan seorang pribumi Jawa toktok yang bersekolah di HBS, yakni sekolah khusus orang-orang keturunan Eropa.
Minke dapat mengenyam pendidikan di HBS dikarenakan ia merupakan bangsawan pribumi yang cerdas dan idealis. Pada suatu hari, Minke bertemu dengan Annelies (Mawar Eva de Jongh). Annelies adalah anak dari Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti) dengan tuannya Herman Mellema (Peter Sterk), pemilik perusahaan Boerderij Buitenzorg.
Pada pertemuan tersebut, Minke dan Annelies pun saling jatuh cinta. Namun, hubungan keduanya mendapat penolakan dari banyak pihak apalagi saat itu ayah Minke baru saja diangkat sebagai bupati.
Hubungannya pun menjadi semakin rumit dan dipenuhi konflik yang timbul dari perbedaan kelas sosial, budaya, dan politik pada zaman tersebut. Selain itu, film ini juga menggambarkan ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat pribumi di bawah penjajahan Belanda serta perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan.
Namun, Hendra tidak pernah bersedih hati walaupun Angel sangat membencinya. Hendra tetap menjadi sosok kakak yang baik hati kepada adiknya. Di dalam film, keadaan Hendra yang mengalami keterbelakangan mental disebabkan karena sakit yang dideritanya saat masih kecil. Meskipun begitu, dia tetap setia memberikan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya.
Film drama ini sukses membuat penonton banjir air mata saat menontonnya, mengingat ending dari film ini sangat sedih dan menyayat hati. My Idiot Brother sukses meraih rating 7.4/10 di laman IMDb.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Bertema Mudik, Cocok Ditonton saat Kumpul Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kesuksesan dunia perfilman Indonesia telah membuat penonton merasa kagum dan bangga atas prestasi yang telah diraih oleh para sineas. Tak hanya mencuri perhatian di dalam negeri, film Indonesia juga disegani di kancah internasional, termasuk untuk film-film bertema drama.
Apa saja film Indonesia dengan cerita sedih dan menyayat hati yang bisa ditonton para penggemar film jenis ini? Untuk tahu lebih lengkap, yuk simak ulasan di bawah ini.
Baca juga: 6 Film Lokal Tayang April 2024 di Bioskop
1. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (2013)
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Hamka. Film yang disutradarai oleh Sunil Soraya dan diproduseri oleh Ram Soraya berceritakan tentang kisah perjuangan cinta Hayati (Pevita Pearce) dan Zainuddin (Herjunot Ali).Berlatar 1930-an, Hayati dan Zainuddin merupakan dua muda-mudi yang saling jatuh cinta, tapi diruntuhkan oleh adat istiadat masing-masing. Kondisi ini membuat Hayati dipaksa harus menikah dengan laki-laki lain.
Pernikahan Hayati dengan laki-laki lain pun membuat Zainuddin kecewa hingga memutuskan untuk pergi dari tanah Minang ke tanah Jawa untuk bangkit dari keterpurukannya. Dia lalu menjadi penulis terkenal di Nusantara. Pada akhirnya, film ini akan membuat air mata kalian terkuras deras karena alur cerita yang sangat sedih dan menyayat hati.
Seperti diketahui, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck adalah film Indonesia terlaris pada 2013 dengan jumlah penonton sebanyak sekitar 1,7 juta.
2. Bumi Manusia (2019)
Bumi Manusia atau The Earth of Mankind merupakan sebuah film karya Hanung Bramantyo dan ditulis oleh Salman Aristo serta dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan, Mawar de Jongh, dan Sha Ine Febriyanti. Film bergenre drama sejarah ini diangkat dari novel terkenal karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama.Pada hari pembukaan, Bumi Manusia berhasil menjaring 93.858 penonton, dan hingga Agustus 2022, film ini berhasil ditonton sebanyak 725.428 penonton.
Film ini mengambil latar belakang pada masa penjajahan Belanda di Indonesia pada awal abad ke-20. Berceritakan tentang Minke (Iqbaal Ramadhan), yang merupakan seorang pribumi Jawa toktok yang bersekolah di HBS, yakni sekolah khusus orang-orang keturunan Eropa.
Minke dapat mengenyam pendidikan di HBS dikarenakan ia merupakan bangsawan pribumi yang cerdas dan idealis. Pada suatu hari, Minke bertemu dengan Annelies (Mawar Eva de Jongh). Annelies adalah anak dari Nyai Ontosoroh (Sha Ine Febriyanti) dengan tuannya Herman Mellema (Peter Sterk), pemilik perusahaan Boerderij Buitenzorg.
Pada pertemuan tersebut, Minke dan Annelies pun saling jatuh cinta. Namun, hubungan keduanya mendapat penolakan dari banyak pihak apalagi saat itu ayah Minke baru saja diangkat sebagai bupati.
Hubungannya pun menjadi semakin rumit dan dipenuhi konflik yang timbul dari perbedaan kelas sosial, budaya, dan politik pada zaman tersebut. Selain itu, film ini juga menggambarkan ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat pribumi di bawah penjajahan Belanda serta perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan.
3. My Idiot Brother (2014)
Film ini mengisahkan Angel (Adila Fitri) seorang gadis remaja berusia 15 tahun, yang tidak pernah bisa menerima keadaan kakaknya Hendra (Ali Mensan) karena terlahir dengan keterbelakangan mental. Keadaan Hendra membuat Angel sering diejek oleh teman-temannya hingga membuat dirinya merasa malu memiliki kakak seperti Hendra.Namun, Hendra tidak pernah bersedih hati walaupun Angel sangat membencinya. Hendra tetap menjadi sosok kakak yang baik hati kepada adiknya. Di dalam film, keadaan Hendra yang mengalami keterbelakangan mental disebabkan karena sakit yang dideritanya saat masih kecil. Meskipun begitu, dia tetap setia memberikan kasih sayang seorang kakak kepada adiknya.
Film drama ini sukses membuat penonton banjir air mata saat menontonnya, mengingat ending dari film ini sangat sedih dan menyayat hati. My Idiot Brother sukses meraih rating 7.4/10 di laman IMDb.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Bertema Mudik, Cocok Ditonton saat Kumpul Keluarga
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.