Pengunjung memadati Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan Lebaran di Jakarta, Minggu (31/3/2024). (sumber gambar Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)

THR Cair, Bisnis Fesyen Muslim Diprediksi Panen Cuan pada Momen Ramadan

03 April 2024   |   09:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Momen Ramadan selalu memberikan berkah di lini bisnis, salah satunya fesyen. Tahun ini, pemilik bisnis baju muslim disinyalir akan menjadi pihak yang paling diuntungkan. Sebab membeli produk fesyen menjelang puasa atau Lebaran sudah menjadi sebuah tradisi, khususnya di Indonesia.

Survei The Trade Desk mengungkap, 67 persen masyarakat Indonesia berencana mengalokasikan seperempat dari THR mereka untuk merayakan Ramadan. Bahkan, 48 persen konsumen melaporkan peningkatan belanja yang didorong oleh optimisme terhadap kondisi ekonomi yang membaik.

Baca juga: Menilik Cuan Bisnis Hampers Menjelang Lebaran

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) DKI Jakarta, Mualim Wijoyo mengatakan, tren kunjungan masyarakat di pusat perbelanjaan juga sudah mulai bergeliat. Bahkan, beberapa trade center seperti Thamrin City dan Pasar Tanah Abang sudah mengalami peningkatan dua bulan sebelum Ramadan dimulai.

Tak hanya itu, pusat perbelanjaan atau mal-mal yang didominasi perusahaan besar diprediksi juga akan mengalami peak season pada pertengahan hingga akhir Ramadan. Terutama setelah masyarakat mendapat tunjangan hari raya (THR), yang biasanya dibelanjakan untuk kebutuhan pokok dan fesyen.

Mualim menjelaskan, selain fesyen salah satu yang cukup diuntungkan pada momen Ramadan adalah usaha di bidang F&B. Sebab momen bulan suci ini juga kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berbuka puasa bersama sembari mencari keperluan lain. Termasuk juga berburu kuliner khas Ramadan di pusat-pusat perbelanjaan.

"Kalau kita lihat dalam tiga tahun terakhir tentunya selalu ada peningkatan. Bahkan, Pasar Tanah Abang sudah penuh karena penjual busana muslim sudah pada kulakan untuk dijual lagi. Tingkat persentasenya memang belum saya kaji, tapi yang pasti ada peningkatan,"katanya.
 

agajaal

Pengunjung memadati Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan Lebaran di Jakarta, Minggu (31/3/2024).  (sumber gambar Hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)

Terpisah, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan, tren belanja Ramadan tahun ini diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Menurutnya preferensi masyarakat meningkat untuk belanja makanan minuman, pakaian jadi, aksesoris hingga barang elektronik baik secara daring dan fisik.

Tren belanja fesyen menurut Bhima juga akan ikut terdorong adanya gelombang pergerakan masyarakat yang diperkirakan menembus 193,6 juta orang. "Begitu mudik Lebaran ramai, belanja fesyen ikut terdongkrak di berbagai daerah. Belanja fesyen dan aksesoris sering dikaitkan dengan gaya hidup dan status sosial ketika berkumpul dengan keluarga di kampung halaman," katanya.

Kendati begitu, masih ada beberapa tantangan yang masih dihadapi masyarakat. Yaitu tingginya inflasi bahan makanan, suku bunga yang belum turun dalam waktu dekat, hingga kesempatan kerja yang ketat. Oleh karena itu sebagian kelas menengah akan tetap bisa jadi berbelanja fesyen meski dengan kuantitas dan kualitas yang lebih rendah.

Adapun, sumbangan sektor industri manufaktur menurutnya mencapai mencapai 30 persen terhadap penerimaan pajak. Kontribusi terbesar di sektor ini salah satunya adalah industri pakaian jadi dan alas kaki. Artinya, bisa dibilang fesyen punya andil besar mendukung penerimaan negara sepanjang tahun baik domestik maupun ekspor.

Tak hanya itu, dengan banyaknya promosi di media sosial dan platform e-commerce, tak ayal juga semakin menarik orang untuk belanja. Belum lagi ada banyak metode pembiayaan seperti BNPL (buy now pay later) dengan beragam diskon ikut menambah minat masyarakat untuk tampil beda pada momen lebaran tahun ini.

"Penjualan fesyen secara agregat diperkirakan 70 persen akan disumbang offline atau pasar fisik sementara 30 persen melalui penjualan online di berbagai platform baik e-commerce hingga penjualan via media sosial, atau Whatsapp, Tiktok dan yang lain," jelas Bhima.

Baca juga: 8 Ide Bisnis Menguntungkan untuk Bulan Puasa 2024

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Erspo Bakal Ganti Desain Jersey Timnas Indonesia, Dijadwalkan Rilis Agustus 2024

BERIKUTNYA

Fakta Menarik Film THE SIN, Horor Misteri Korea Tayang di Bioskop 3 April 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: