Skateboard bisasanya dilakukan di jalanan bebas dan skatepark (sumber gambar Unsplash/Maksym Tymchyk)

Populer Sebagai Olahraga Ekstrem, Begini Sejarah Skateboard Masuk ke Indonesia

01 April 2024   |   19:00 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pamor skateboard masih terus menyala. Salah satu jenis olahraga ekstrem ini memang menjadi pilihan tepat untuk memacu adrenalin. Popularitas olahraga di atas papan itu pun kian diminati berbagai kalangan, karena beririsan dengan lifestyle serta mereka yang menyukai tantangan.

Pegiat skateboard Abdul Latif (30) mengatakan, dalam skena skateboard terdapat dua jenis aktivitas skater yaitu street skateboard (di jalanan bebas) dan court skateboard (di arena khusus) yang biasanya dilakukan di skatepark.  Namun, bagi pemula, dia menyarankan untuk  berlatih di skatepark karena lebih kondusif.

Lelaki yang akrab disapa Tedjo itu menjelaskan, skateboard masuk ke Indonesia pada dekade 1990-an. Kala itu kelimun 'Anak Menteng' mulai menggilai aktivitas ekstrem ini. Skateboard menurutnya dibawa oleh para ekspatriat yang datang ke Tanah Air, serta para mahasiswa yang sempat mengenyam pendidikan di Amerika Serikat.

Baca juga: 4 Tempat Bermain Skateboard di Jakarta yang Asyik dan Gaul Abis
 

Salah satu komunitas skate tertua di Jakarta adalah Senayan Skateboard yang berdiri pada 1993. Penggawa legendaris di skena skateboard dalam negeri adalah Deni Lizam Teuku Sandang alias Deni TX, ataupun Jimmy Bastanta yang kala itu banyak menyebarkan virus papan luncur pada kawula muda. 

"Kalau dari dekade 90-an sampai sekarang sebenarnya antusiasme skateboard itu naik turun ya. Ada yang FOMO [ikut-ikutan], sekadar jadi poser [mengikuti tren untuk menarik perhatian], atau mereka yang menjadikan skate sebagai ladang bisnis," katanya saat ditemui Hypeabis.id.

Seperti namanya, skateboarding adalah olahraga yang bertumpu pada papan dengan empat roda kecil di bagian bawahnya. Nantinya, praktisi akan berdiri pada alat ini untuk melakukan berbagai gerakan, mulai dari melajukan papan hingga memainkan berbagai trik dalam permainan skateboard.

Menurut Tedjo, skateboarding juga bisa dilakukan oleh siapa saja baik itu laki-laki atau perempuan. Olahraga asal Amerika Serikat ini bahkan juga dapat digeluti oleh mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Bahkan, skateboard sudah bisa ditekuni anak dari usia tiga tahun hingga dewasa. 
 

Cara Bermain 

Lebih dari satu dekade menekuni skateboard, Tedjo mengungkap, bagi yang ingin mempelajari olahraga ini, praktisi harus menyiapkan tubuh dan mental. Selain itu, mereka harus mulai beberapa tahap sebelum dan sesudah meluncur di atas papan. Mulai dari pemanasan, penguatan otot, praktik, dan pendinginan.

Dari segi permainan, ada beberapa teknik dasar yang harus dilatih oleh praktisi agar lebih leluasa untuk meluncur sekaligus memainkan berbagai trik. Pertama adalah teknik berdiri dan melaju di atas papan, yaitu dengan memanfaatkan kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, atau sebaliknya. Posisi kaki yang di depan biasanya dipilih yang terkuat.

Kedua adalah teknik tic-tac, yakni trik memutar seluruh tubuh dan papan secara berulang dari satu sisi ke sisi lain. "Teknik ini juga bisa digunakan agar papan luncur (deck) bisa berjalan tanpa kaki kalian mengayuh (goofy), sehingga papan akan meluncur sendiri, meskipun tubuh kalian diam," katanya.

Ketiga, adalah teknik ollie, atau sebuah gerakan manuver dimana pemain menjejakkan kaki belakangnya pada ekor papan lalu melompat ke udara. Sesuai namanya, teknik ini kali pertama ditemukan oleh Alan Gelfand (biasa disapa Ollie) pada 1978, yang cukup banyak merevolusi skena skateboard dunia.

Setelah menguasai fase tersebut menurut Tedjo, praktisi bisa dibebaskan untuk mengeksplorasi berbagai trik di skateboard. Misalnya frontside dan backside, yakni trik gerakan tubuh dan papan bersamaan ke arah depan dan belakang, atau berputar 180 derajat. Ada pula kickflip (trik lanjutan ollie), atau heelflip, teknik memutar papan skate menggunakan tumit.

"Namun, sebelum menguasai trik-trik tersebut, praktisi harus menguasai dulu tata cara meluncur, memutar badan di atas papan, atau bermanuver. Sebab, saat belajarnya tidak step by step akan susah mempelajari teknik lain," katanya.

Terpisah, Himawan Kahfi (30) yang beberapa waktu terakhir menekuni skateboard mengaku bahwa olahraga ini memang cukup menantang. Salah satunya karena dia dituntut untuk melampaui teknik apa saja yang telah dikuasai sebelumnya.

Tak hanya itu, banyaknya rintangan yang dibuat dan harus ditaklukan juga membuat dirinya ingin menguasai teknik-teknik yang ada di skateboard.

"Untuk menguasai teknik-teknik di skateboard itu nggak bisa ditarget. Ada yang sehari langsung bisa bahkan ada yang butuh waktu lebih lama. Aku waktu itu untuk ollie saja perlu waktu enam minggu. Jadi memang harus sering-sering berlatih,"tuturnya.

Baca juga: Eksklusif Profil Skateboarder Nyimas Bunga Cinta: Mematahkan Stigma dengan Prestasi Dunia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

EDitor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Menikmati Hubungan Seni & Ekologi dalam Pameran Ireland's Eye 

BERIKUTNYA

Intip Spesifikasi & Fitur Mobil Hybrid MG VS HEV, Cocok untuk Mudik?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: