5 Tip Mudik Nyaman & Aman dengan Mobil Listrik
30 March 2024 |
07:00 WIB
Mobil listrik tampaknya akan menjadi salah satu kendaraan pilihan masyarakat untuk kegiatan mudik Lebaran Idulfitri 2024. Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik dari produsen ke distributor (wholesale) pada Januari 2024 melonjak sebesar 690?ri Januari 2023.
Pada bulan pembuka tahun ini, asosiasi mencatat penjualan mobil listrik secara wholesale sebanyak 2.355 unit. Pada periode yang sama tahun lalu, Gaikindo mencatatkan hanya 298 unit yang terdistribusi. Artinya, terdapat pertumbuhan yang sangat positif dalam penjualan mobil listrik yakni sebesar 6 kali lipat.
Merek mobil listrik yang paling banyak diburu oleh konsumen yakni Wuling dengan model terbaru mereka, Wuling BinguoEV. Mobil listrik itu menjadi model dengan catatan wholesales paling banyak yakni mencapai 1.876 unit. Diikuti Hyundai IONIQ 5 yang terjual sebanyak 268 unit, BMW iX (40 unit), serta MG 4 EV dan Neta V sebanyak 39 unit.
Karakteristik mobil listrik tentunya berbeda dengan mobil konvensional. Perbedaannya terletak pada beberapa hal mulai dari sumber daya, emisi, biaya operasional, performa, hingga infrastruktur pengisian.
Baca juga: Daftar Lokasi SPKLU di Jalan Tol Selama Periode Mudik Lebaran 2024
Mengutip situs Dinas Perhubungan Aceh, kendaraan listrik menggunakan listrik sebagai sumber energi utama, yang dapat berasal dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau tenaga angin. Hal tersebut yang menyebabkan kendaraan listrik memiliki emisi nol lantaran tidak adanya pembakaran bahan bakar.
Selain itu, kendaraan listrik cenderung memiliki biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang, meskipun harga awalnya mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional. Juga, kendaraan listrik seringkali memberikan kinerja yang cepat dan responsif karena torsi yang tinggi sejak putaran awal.
Agar perjalanan panjang tetap berjalan lancar, berikut adalah beberapa tip mudik nyaman dan aman dengan mobil listrik bertenaga baterai/Battery Electric Vehicle (BEV) menurut Yoonsoo Shin selaku President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia diolah dari keterangan resminya.
"Langkah ini akan menyelamatkan pengendara dari range anxiety, yaitu kekhawatiran mobil tidak bisa mencapai jarak tertentu dengan sisa daya baterai yang tersimpan," kata Yoonsoo.
Saat berkendara jarak jauh seperti mudik, pengendara disarankan untuk mengisi ulang baterai hingga 80 persen, ketimbang penuh 100 persen. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai jangka panjang. Serta, lebih menghemat waktu, karena pengisian daya baterai 80 persen-100 persen relatif lebih lambat dibandingkan dengan 0 persen-80 persen.
Baru-baru ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan 25 SPKLU di sepanjang Tol Trans Jawa untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran tahun ini.
Oleh karena itu, hindari menyetir secara agresif dan jaga rata-rata kecepatan berkendara secara stabil di rentang 60 hingga 80 kilometer per jam. Selain untuk menghemat energi, hal ini juga memastikan berkendara di jalan tetap aman karena sesuai dengan anjuran rambu lalu lintas.
Ban mobil listrik memiliki rolling resistance yang lebih baik ketimbang ban mobil konvensional. Selain itu, ban mobil listrik juga mampu bergulir lebih senyap dan didesain kuat untuk menahan beban mobil listrik yang cukup berat karena adanya baterai yang berukuran rata-rata 200-500 kilogram.
Baca juga: Mau Mudik Dengan Kendaraan Pribadi? Perhatikan Persiapan Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pada bulan pembuka tahun ini, asosiasi mencatat penjualan mobil listrik secara wholesale sebanyak 2.355 unit. Pada periode yang sama tahun lalu, Gaikindo mencatatkan hanya 298 unit yang terdistribusi. Artinya, terdapat pertumbuhan yang sangat positif dalam penjualan mobil listrik yakni sebesar 6 kali lipat.
Merek mobil listrik yang paling banyak diburu oleh konsumen yakni Wuling dengan model terbaru mereka, Wuling BinguoEV. Mobil listrik itu menjadi model dengan catatan wholesales paling banyak yakni mencapai 1.876 unit. Diikuti Hyundai IONIQ 5 yang terjual sebanyak 268 unit, BMW iX (40 unit), serta MG 4 EV dan Neta V sebanyak 39 unit.
Karakteristik mobil listrik tentunya berbeda dengan mobil konvensional. Perbedaannya terletak pada beberapa hal mulai dari sumber daya, emisi, biaya operasional, performa, hingga infrastruktur pengisian.
Baca juga: Daftar Lokasi SPKLU di Jalan Tol Selama Periode Mudik Lebaran 2024
Mengutip situs Dinas Perhubungan Aceh, kendaraan listrik menggunakan listrik sebagai sumber energi utama, yang dapat berasal dari sumber energi terbarukan seperti tenaga surya atau tenaga angin. Hal tersebut yang menyebabkan kendaraan listrik memiliki emisi nol lantaran tidak adanya pembakaran bahan bakar.
Selain itu, kendaraan listrik cenderung memiliki biaya operasional yang lebih rendah dalam jangka panjang, meskipun harga awalnya mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional. Juga, kendaraan listrik seringkali memberikan kinerja yang cepat dan responsif karena torsi yang tinggi sejak putaran awal.
Agar perjalanan panjang tetap berjalan lancar, berikut adalah beberapa tip mudik nyaman dan aman dengan mobil listrik bertenaga baterai/Battery Electric Vehicle (BEV) menurut Yoonsoo Shin selaku President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia diolah dari keterangan resminya.
1. Buat manajemen sebelum berangkat
Sebelum mulai berkendara, penting untuk mengetahui kapasitas baterai, jarak tempuh yang dapat dicapai saat kondisi baterai penuh, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang baterai. Saat ini, mobil listrik tersedia dalam varian standard range (100-300 KM) dan long range (di atas 300-600 KM), dengan kapasitas baterai di rentang 30-100 kWh."Langkah ini akan menyelamatkan pengendara dari range anxiety, yaitu kekhawatiran mobil tidak bisa mencapai jarak tertentu dengan sisa daya baterai yang tersimpan," kata Yoonsoo.
Saat berkendara jarak jauh seperti mudik, pengendara disarankan untuk mengisi ulang baterai hingga 80 persen, ketimbang penuh 100 persen. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai jangka panjang. Serta, lebih menghemat waktu, karena pengisian daya baterai 80 persen-100 persen relatif lebih lambat dibandingkan dengan 0 persen-80 persen.
2. Riset lokasi SPKLU
Setelah itu, penting untuk melakukan riset terkait lokasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dengan jenis-jenis soket pengisi daya (port charging), seperti CHAdeMO, CCS, dan AC Charging. SPKLU umumnya terbagi menjadi empat kategori meliputi slow charging (≥ 7 kW), medium charging (≥ 25 kW), fast charging (≥ 50 kW), dan ultrafast charging (≥100 kW).Baru-baru ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan 25 SPKLU di sepanjang Tol Trans Jawa untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran tahun ini.
3. Perhatikan kecepatan & gaya berkendara
Berbeda dengan mobil konvensional yang lebih boros energi saat melaju dengan kecepatan rendah di jalanan macet, mobil listrik justru lebih boros energi saat digunakan di kecepatan tinggi seperti di jalan tol. Sebab, mobil listrik mendapatkan torsi secara instan dengan semakin besarnya hambatan udara yang dihadapi kendaraan.Oleh karena itu, hindari menyetir secara agresif dan jaga rata-rata kecepatan berkendara secara stabil di rentang 60 hingga 80 kilometer per jam. Selain untuk menghemat energi, hal ini juga memastikan berkendara di jalan tetap aman karena sesuai dengan anjuran rambu lalu lintas.
4. Gunakan ban khusus mobil listrik
Ban membantu performa mobil listrik secara optimal. Oleh sebab itu, mobil listrik membutuhkan karakteristik ban khusus yang berbeda dengan ban mobil konvensional.Ban mobil listrik memiliki rolling resistance yang lebih baik ketimbang ban mobil konvensional. Selain itu, ban mobil listrik juga mampu bergulir lebih senyap dan didesain kuat untuk menahan beban mobil listrik yang cukup berat karena adanya baterai yang berukuran rata-rata 200-500 kilogram.
5. Periksa tekanan angin ban
Untuk menjaga kinerja dan keamanan kendaraan, periksa tekanan ban mobil listrik sebelum berangkat mudik. Tekanan angin ban mobil listrik pun berbeda-beda bergantung jenis, dimensi mobil, dan bobot muatan. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi tekanan angin yang diberikan oleh pabrikan. Pada umumnya tekanan angin ban yang direkomendasikan berkisar sebagai berikut:- Mobil City Car: (30-36) Psi
- Mobil Sedan: (30-33) Psi
- Mobil MPV: (33-36) Psi
- Mobil SUV: (35-40) Psi
Baca juga: Mau Mudik Dengan Kendaraan Pribadi? Perhatikan Persiapan Ini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.