Malam Pencabut Nyawa. (Sumber gambar: Base Entertainment)

Malam Pencabut Nyawa Jadi Film Horor Kedua Garapan Sidharta Tata

19 March 2024   |   17:37 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Rumah produksi Base Entertainment merilis film horor anyar bertajuk Malam Pencabut Nyawa. Film yang disutradarai oleh Sidharta Tata ini terinspirasi dari novel berjudul Respati karya penulis Ragil J.P., yang berkisah tentang rentetan teror dari mimpi buruk yang menjadi kenyataan.
 
Film Malam Pencabut Nyawa berkisah tentang Respati (diperankan oleh Devano Danendra) yang mengalami gangguan tidur dan mimpi buruk sejak kematian tragis orang tuanya. Namun, keadaan makin menakutkan saat salah satu mimpi buruknya mulai terjadi di kehidupan nyata. 
 
Baca juga: 4 Serial Horor Analog yang Populer di YouTube: Ada Local58 dan The Walten Files

Respati menyaksikan sebuah pembunuhan oleh sosok arwah misterius dan korban nyawa pun mulai berjatuhan. Sekarang, Respati harus mencari tahu hubungan antara mimpi dan rentetan pembunuhan yang terjadi, sebelum dia menjadi korban selanjutnya.
 
Dalam video teaser trailer yang dirilis menampilkan cuplikan tokoh utama film Malam Pencabut Nyawa, Respati, yang terbangun dan menemukan dirinya berada di alam lain. Dari penjelasan salah seorang teman sekolahnya, Wulan (Keisya Levronka), Respati punya kemampuan untuk masuk ke alam mimpi dengan kesadaran penuh.
 
Vido berdurasi hampir 1 menit itu juga menampilkan dunia mimpi yang gelap dan misterius di mana ada makhluk-makhluk mengerikan yang mengintai Respati. Teaser trailer kemudian ditutup dengan montase cuplikan adegan-adegan menegangkan yang memperlihatkan nyawa Respati yang semakin terancam. 
 
"Sosok pencabut nyawa yang mematikan terus memburu Respati lewat alam mimpinya dan juga di kehidupan nyata. Mampukah dia terbangun dari mimpi mengerikan ini?" demikian sinopsis singkat film Malam Pencabut Nyawa.
 

T

Poster film Malam Pencabut Nyawa. (Sumber gambar: Base Entertainment)


Film Horor Kedua Garapan Sutradara Sidharta Tata

Film Malam Pencabut Nyawa merupakan film horor kedua yang ditulis dan digarap oleh sutradara Sidharta Tata. Sebelumnya, sutradara yang akrab disapa Tata ini telah menggarap film horor Waktu Maghrib, sekaligus menjadi debut dirinya menyutradarai film panjang. Waktu Maghrib menjadi salah satu film box office yang dirilis pada 2023 dengan meraup 2,3 juta lebih penonton. 
 
Selain itu, film Malam Pencabut Nyawa juga merupakan proyek ketiga kolaborasi Tata dengan Base Entertainment, setelah serial Tunnel (2019) dan film pendek The Protocol, bagian dari proyek omnibus berjudul Quarantine Tales (2020). 
 
Produser Base Entertainment Shanty Harmayn menilai sebagai sutradara muda, Tata selalu berhasil meraih pencapaian-pencapaian baru dalam karyanya. Eksplorasinya, kata Shanty, baik dalam penceritaan maupun teknis penyutradaraan, selalu menarik untuk diikuti.
 
"Senang sekali bisa bekerja lagi bersama Tata, didukung oleh tim kru film yang andal, bekerja sama memberikan film horor yang lebih dari sekadar menakutkan, tapi juga lengkap dengan penceritaan yang kuat dan menegangkan," ujarnya.
 

Aktor muda Devano Danendra didapuk sebagai tokoh utama film Malam Pencabut Nyawa memerankan karakter Respati. Ini merupakan film horor pertama sekaligus film keempat yang dibintanginya setelah DoReMi & You (2019), MeloDylan (2019), dan Dear Nathan: Hello Salma (2018). 
 
Dalam film ini, dia akan beradu akting dengan solois muda Keisya Levronka. Meski lebih dikenal sebagai penyanyi, Keisya diketahui telah membintangi beberapa judul film dan serial seperti Mozachiko (2023), Lara Ati (2022), Jingga dan Senja 2 (2022), dan My Nerd Girl (2022).
 
Tak hanya dibintangi bintang muda berbakat seperti Devano Danendra, Keisya Levronka, Mikha Hernan, juga komedian Fajar Nugra, film Malam Pencabut Nyawa jug akan diisi oleh ansambel para pemain kenamaan seperti Ratu Felisha, Budi Ros, dan Kiki Narendra.
 
Adapun, film Malam Pencabut Nyawa dijadwalkan rilis pada pertengahan tahun 2024.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ade Paloh Vokalis Band Sore Meninggal Dunia, Simak Profil dan Rekam Jejaknya

BERIKUTNYA

Telemedicine Perlu Dikembangkan Jadi Telehealth, Apa Bedanya?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: