Film Purun Karya Merdi Sihombing Menang di Melbourne Fashion Festival 2024
18 March 2024 |
21:55 WIB
Film fesyen bertajuk Purun karya Merdi Sihombing yang disutradarai oleh Ignatius Raditya Bhramanta, meraih kemenangan bergengsi di 2024 PayPal Melbourne Fashion Festival - Fashion Film Awards. Pencapaian luar biasa ini makin memperkuat eksistensi para sineas dan desainer berbakat Tanah Air di kancah global.
Purun mengangkat kisah tentang purun, sebagai sumber daya alam yang merupakan harta tersembunyi Indonesia. Purun atau nama ilmiahnya, lepironia articulata adalah sejenis tanaman rumput anggota famili teki-tekian (cyperaceae) yang memiliki batang lurus berongga dan tidak berdaun. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan anyaman dan kerajinan tangan lainnya
Mengambil latar di lahan gambut Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan, film ini dibuat sebagai laporan kerja program pemberdayaan perempuan di dua area tersebut. Ini merupakan program dari Badan Restorasi Gambut (BRG) dan didanai oleh United Nations Development Program (UNDP).
“Melalui film ini, saya ingin mengungkapkan, banyak sekali kekayaan yang ada di bumi ini. Bahkan tanaman purun yang tumbuh liar pun bisa diolah menjadi karya seni yang menjadi merek dengan nilai jual tinggi, serta mampu memberikan mata pencaharian bagi masyarakat desa," kata Ignatius Raditya Bhramanta atau Bramsky, sutradara film Purun, dikutip melalui rilisnya, Senin (18/3/2024).
Baca juga: MIWA Pattern Rilis Koleksi MIWA Jolly, Fesyen Motif Karakter The Smurf
Purun mengusung konsep dokumenter singkat, serta diberi sentuhan kontemporer supaya tercipta sinematografi yang estetik. Berdurasi kurang dari empat menit, kita akan diperlihatkan keseharian para perempuan petani dan pengrajin purun di desa.
"Saya mendapat kehormatan untuk berkontribusi dengan mengajarkan mereka teknik kerajinan tradisional. Melalui keterampilan ini, mereka dapat mengubah tanaman purun liar menjadi produk bernilai jual tinggi," kata Merdi Sihombing.
Lebih lanjut, dia berujar bahwa program ini berhasil memberdayakan perempuan-perempuan tulang punggung perekonomian keluarga di lahan gambut dengan mengubah sumber daya lokal menjadi peluang ekonomi. Hal tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Merdi Sihombing dikenal sebagai desainer kenamaan Tanah Air yang dalam karya-karyanya lekat dengan tekstil tradisional dan pewarnaan alami, lalu menerjemahkannya ke dalam mode yang berkelanjutan dan beretika. Eksplorasinya dalam dunia mode, tekstil, dan aksesori dimulai dari perjalanannya di Bunka ketika mempelajari Ilmu Mode, dilanjutkan dengan pendidikan Desain Mode di ESMOD, dan Seni Kriya Tekstil di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Kemenangan Purun turut mendongkrak film fesyen tanah air di kancah global, memicu percakapan mengenai keberlanjutan, pelestarian budaya, serta kekuatan transformatif dari desain. Purun menunjukkan potensi untuk menjangkau penonton internasional melalui narasi yang memikat dan kaya akan budaya.
“Kemenangan Purun sangatlah layak, film ini menangkap dan memanfaatkan kekuatan bercerita tentang budaya, warisan, dan seorang desainer yang bekerja sama dengan komunitasnya untuk menghormati kerajinan dan serat tradisional. Ini merupakan penggabungan visi seorang desainer dan keterampilan turun-temurun ke dalam konteks kontemporer,” kata Caroline Ralphsmith, CEO PayPal Melbourne Fashion Festival.
Adapun, di Tanah Air, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) mengapresiasi kemenangan film fesyen Purun di Melbourne Fashion Festival - Fashion Film Awards 2024. Tak ketinggalan, ucapan selamat pada desainer Merdi Sihombing dan sutradara Ignatius Raditya Bhramanta.
“Pencapaian ini bukan hanya merupakan kesuksesan bagi industri fashion dan film Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung global,” kata Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf.
Baca juga: Sentuhan Keindahan Flora & Fauna dalam Desain Fesyen Karya Anak Bangsa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Purun mengangkat kisah tentang purun, sebagai sumber daya alam yang merupakan harta tersembunyi Indonesia. Purun atau nama ilmiahnya, lepironia articulata adalah sejenis tanaman rumput anggota famili teki-tekian (cyperaceae) yang memiliki batang lurus berongga dan tidak berdaun. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan anyaman dan kerajinan tangan lainnya
Mengambil latar di lahan gambut Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan, film ini dibuat sebagai laporan kerja program pemberdayaan perempuan di dua area tersebut. Ini merupakan program dari Badan Restorasi Gambut (BRG) dan didanai oleh United Nations Development Program (UNDP).
“Melalui film ini, saya ingin mengungkapkan, banyak sekali kekayaan yang ada di bumi ini. Bahkan tanaman purun yang tumbuh liar pun bisa diolah menjadi karya seni yang menjadi merek dengan nilai jual tinggi, serta mampu memberikan mata pencaharian bagi masyarakat desa," kata Ignatius Raditya Bhramanta atau Bramsky, sutradara film Purun, dikutip melalui rilisnya, Senin (18/3/2024).
Baca juga: MIWA Pattern Rilis Koleksi MIWA Jolly, Fesyen Motif Karakter The Smurf
"Saya mendapat kehormatan untuk berkontribusi dengan mengajarkan mereka teknik kerajinan tradisional. Melalui keterampilan ini, mereka dapat mengubah tanaman purun liar menjadi produk bernilai jual tinggi," kata Merdi Sihombing.
Lebih lanjut, dia berujar bahwa program ini berhasil memberdayakan perempuan-perempuan tulang punggung perekonomian keluarga di lahan gambut dengan mengubah sumber daya lokal menjadi peluang ekonomi. Hal tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Merdi Sihombing dikenal sebagai desainer kenamaan Tanah Air yang dalam karya-karyanya lekat dengan tekstil tradisional dan pewarnaan alami, lalu menerjemahkannya ke dalam mode yang berkelanjutan dan beretika. Eksplorasinya dalam dunia mode, tekstil, dan aksesori dimulai dari perjalanannya di Bunka ketika mempelajari Ilmu Mode, dilanjutkan dengan pendidikan Desain Mode di ESMOD, dan Seni Kriya Tekstil di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Kemenangan Purun turut mendongkrak film fesyen tanah air di kancah global, memicu percakapan mengenai keberlanjutan, pelestarian budaya, serta kekuatan transformatif dari desain. Purun menunjukkan potensi untuk menjangkau penonton internasional melalui narasi yang memikat dan kaya akan budaya.
“Kemenangan Purun sangatlah layak, film ini menangkap dan memanfaatkan kekuatan bercerita tentang budaya, warisan, dan seorang desainer yang bekerja sama dengan komunitasnya untuk menghormati kerajinan dan serat tradisional. Ini merupakan penggabungan visi seorang desainer dan keterampilan turun-temurun ke dalam konteks kontemporer,” kata Caroline Ralphsmith, CEO PayPal Melbourne Fashion Festival.
Adapun, di Tanah Air, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf) mengapresiasi kemenangan film fesyen Purun di Melbourne Fashion Festival - Fashion Film Awards 2024. Tak ketinggalan, ucapan selamat pada desainer Merdi Sihombing dan sutradara Ignatius Raditya Bhramanta.
“Pencapaian ini bukan hanya merupakan kesuksesan bagi industri fashion dan film Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung global,” kata Ni Made Ayu Marthini, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf.
Baca juga: Sentuhan Keindahan Flora & Fauna dalam Desain Fesyen Karya Anak Bangsa
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.