Ketika Ulos Memukau Penikmat Mode di Panggung New York Fashion Week
20 September 2023 |
16:19 WIB
1
Like
Like
Like
Merdi Sihombing sukses memukau penikmat fesyen dunia yang hadir dalam pagelaran bertajuk Indonesia Now di New York Fashion Week (NYFW) Spring Summer 2023/2024. Perancang busana berdarah Sumatera Utara itu menghadirkan wastra Nusantara dengan koleksi bertema ‘Ulos’.
Dalam koleksi ‘Ulos’ Musim Semi Musim Panas 2023/2024 yang ditampilkan pekan lalu, Merdi mampu melepaskan diri dari ciri khas fesyennya. Dia sebelumnya lebih dikenal sebagai desainer untuk fesyen kalangan atas. Namun kali ini, Merdi berhasil menafsirkan ramalan tren fesyen dan warna global 2024 dengan fokus pada pendekatan berkelas tribal khas Indonesia dikawinkan dengan gaya fesyen jalanan New York.
Baca juga: Perjalanan Didiet Maulana dari Garasi Rumah Hingga Melenggang di New York Fashion Week
Gaya tersebut digabungkan dengan corak ulos, kain tenun ikat Batak, pewarna dan serat alam Indonesia, benang dan aksesoris yang dibuat dari bahan daur ulang, serta potongan longgar yang menjadi ciri khas baru koleksinya di NYFW 2023.
Presentasi ‘Ulos’ di New York Fashion Week The Shows Spring Summer 2023/2024 kali ini semakin diperkaya dengan rajutan hasil kolaborasi dengan komunitas rajut Hook Go Crochet, dan desain sepatu unik karya Linda Chandra.
Merdi ingin pecinta fesyen dunia dapat dengan mudah memahami budaya masyarakat Indonesia, khususnya suku Batak. Begitu pula dengan warna dan serat alam Indonesia, sekaligus mengapresiasi praktik fesyen yang beretika juga berkelanjutan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan, karya Merdi di NYFW 2023 menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan seiring dalam dunia fashion. Melalui karya-karyanya, Merdi mampu mengangkat nilai-nilai budaya tradisional Indonesia ke kancah Internasional dengan pernyataan kuat bahwa fesyen yang berkelanjutan dan beretika bukan sekadar tren, tapi sebuah komitmen.
“Merdi menunjukkan kepada kita semua bahwa fesyen dapat menjadi alat diplomasi budaya yang ampuh,” ujarnya dikutip Hypeabis dari siaran pers, Rabu (20/9/2023).
Videographer resmi New York Fashion Week The Shows SS 2023/2024 Bramsky menuturkan koleksi Ulos yang dibawa Mardi mewujudkan percakapan yang lebih luas seputar budaya, alam, konservasi lingkungan, dan praktik-praktik fesyen yang etis serta berkelanjutan. “Kali ini Merdi jelas telah menyentuh generasi muda dunia dengan pendekatan segar pakaian sehari-hari berbalut ulos,” ulasnya.
Merdi Sihombing dikenal sebagai pekerja kreatif di bidang fesyen, tekstil, dan aksesoris fesyen yang memiliki kepedulian tinggi terhadap jejak karbon dan perubahan iklim. Dalam karya-karyanya, Merdi dikenal sangat kuat mengusung dan membela nilai-nilai keberagaman, etika, dan keberlanjutan.
Sepanjang 25 tahun karirnya, Merdi terus menerus menciptakan kembali tekstil tradisional, pewarna alami, serat alami, dan limbah industri, kemudian menerjemahkannya menjadi karya fesyen yang berkelanjutan serta etis. Merdi secara rutin menerima undangan kehormatan untuk mempresentasikan karyanya dalam ajang fesyen bergengsi.
Merdi mulai mengeksplorasi fesyen, tekstil, aksesoris, pengembangan komunitas, konservasi alam dan budaya, serta peningkatan kapasitas saat belajar fashion science di Bunka. Dia melanjutkan pendidikan fashion design di ESMOD, dan Fine Arts Textile Handicraft di Institut Jakarta Seni Rupa (IKJ).
Hingga saat ini, Merdi meyakini bahwa keberagaman tidak hanya akan mendorong kreativitas dan pertukaran ide yang berbeda, juga sangat penting bagi penciptaan nilai sebuah karya. Merdi terus menciptakan karya-karya yang terinspirasi komunitas masyarakat adat, kaum difabel, dan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
Baca juga: Ghea Panggabean Bawa Keindahan Koleksi Tenun Mamuli Sumba ke New York Fashion Week 2023/2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Dalam koleksi ‘Ulos’ Musim Semi Musim Panas 2023/2024 yang ditampilkan pekan lalu, Merdi mampu melepaskan diri dari ciri khas fesyennya. Dia sebelumnya lebih dikenal sebagai desainer untuk fesyen kalangan atas. Namun kali ini, Merdi berhasil menafsirkan ramalan tren fesyen dan warna global 2024 dengan fokus pada pendekatan berkelas tribal khas Indonesia dikawinkan dengan gaya fesyen jalanan New York.
Baca juga: Perjalanan Didiet Maulana dari Garasi Rumah Hingga Melenggang di New York Fashion Week
Merdi Sihombing. (Sumber gambar: Istimewa)
Gaya tersebut digabungkan dengan corak ulos, kain tenun ikat Batak, pewarna dan serat alam Indonesia, benang dan aksesoris yang dibuat dari bahan daur ulang, serta potongan longgar yang menjadi ciri khas baru koleksinya di NYFW 2023.
Presentasi ‘Ulos’ di New York Fashion Week The Shows Spring Summer 2023/2024 kali ini semakin diperkaya dengan rajutan hasil kolaborasi dengan komunitas rajut Hook Go Crochet, dan desain sepatu unik karya Linda Chandra.
Merdi ingin pecinta fesyen dunia dapat dengan mudah memahami budaya masyarakat Indonesia, khususnya suku Batak. Begitu pula dengan warna dan serat alam Indonesia, sekaligus mengapresiasi praktik fesyen yang beretika juga berkelanjutan.
Karya Merdi Sihombing. (Sumber gambar: Istimewa)
“Merdi menunjukkan kepada kita semua bahwa fesyen dapat menjadi alat diplomasi budaya yang ampuh,” ujarnya dikutip Hypeabis dari siaran pers, Rabu (20/9/2023).
Videographer resmi New York Fashion Week The Shows SS 2023/2024 Bramsky menuturkan koleksi Ulos yang dibawa Mardi mewujudkan percakapan yang lebih luas seputar budaya, alam, konservasi lingkungan, dan praktik-praktik fesyen yang etis serta berkelanjutan. “Kali ini Merdi jelas telah menyentuh generasi muda dunia dengan pendekatan segar pakaian sehari-hari berbalut ulos,” ulasnya.
Karya Merdi Sihombing. (Sumber gambar: Istimewa)
Merdi Sihombing dikenal sebagai pekerja kreatif di bidang fesyen, tekstil, dan aksesoris fesyen yang memiliki kepedulian tinggi terhadap jejak karbon dan perubahan iklim. Dalam karya-karyanya, Merdi dikenal sangat kuat mengusung dan membela nilai-nilai keberagaman, etika, dan keberlanjutan.
Sepanjang 25 tahun karirnya, Merdi terus menerus menciptakan kembali tekstil tradisional, pewarna alami, serat alami, dan limbah industri, kemudian menerjemahkannya menjadi karya fesyen yang berkelanjutan serta etis. Merdi secara rutin menerima undangan kehormatan untuk mempresentasikan karyanya dalam ajang fesyen bergengsi.
Merdi mulai mengeksplorasi fesyen, tekstil, aksesoris, pengembangan komunitas, konservasi alam dan budaya, serta peningkatan kapasitas saat belajar fashion science di Bunka. Dia melanjutkan pendidikan fashion design di ESMOD, dan Fine Arts Textile Handicraft di Institut Jakarta Seni Rupa (IKJ).
Hingga saat ini, Merdi meyakini bahwa keberagaman tidak hanya akan mendorong kreativitas dan pertukaran ide yang berbeda, juga sangat penting bagi penciptaan nilai sebuah karya. Merdi terus menciptakan karya-karya yang terinspirasi komunitas masyarakat adat, kaum difabel, dan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
Baca juga: Ghea Panggabean Bawa Keindahan Koleksi Tenun Mamuli Sumba ke New York Fashion Week 2023/2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.